Apa Penyebab Diare Saat Hamil? – Diare saat hamil adalah pengalaman yang tidak menyenangkan bagi ibu hamil, ketahui dan hindari penyebab diare saat hamil.

apa-penyebab-diare-saat-hamil

apa-penyebab-diare-saat-hamil

Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan perubahan tinja yang dikeluarkan menjadi lebih lembek/ cair dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering yang biasanya terjadi paling sedikit 3x dalam 24 jam. Yang harus diperhatikan saat kondisi ini terjadi untuk ibu hamil adalah tetap menjaga kecukupan cairan tubuh. Saat kondisi diare terjadi, kita dapat kehilangan sejumlah besar cairan tubuh atau yang umum kita kenal sebagai dehidrasi. Dehidrasi menjadi salah satu komplikasi yang cukup serius untuk ibu hamil.

Faktor Penyebab Diare saat Hamil

Gangguan pencernaan seperti konstipasi dan diare selama kehamilan sering terjadi. Konstipasi dikenal juga sebagai sembelit atau sulit buang air besar Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

  • Perubahan hormon

Perubahan hormon dapat menyebabkan perubahan pada gerakan pencernaan. Konstipasi dan diare dapat terjadi karena perubahan hormon dapat memperlambat atau memicu gerakan usus.

  • Perubahan diet

Saat hamil, seringkali para ibu melakukan perubahan pola makan dan jenis makanan. Perubahan tersebut dapat membuat saluran cerna jadi terganggu sehingga menimbulkan diare. Selain itu, vitamin masa kehamilan yang baik untuk kesehatan ibu dan janin yang dikonsumsi juga dapat menyebabkan diare.

  • Sensitif terhadap makanan selama kehamilan

Selama hamil, pencernaan ibu dapat menjadi lebih peka atau sensitif terhadap makanan. Mungkin sebelum hamil, makanan tersebut tidak menyebabkan gangguan, namun karena pencernaan ibu menjadi lebih peka saat kehamilan sehingga kondisi diare dapat terjadi.

  • Faktor yang tidak berkaitan dengan kehamilan

Selain penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, diare pada ibu hamil juga dapat terjadi akibat dari infeksi bakteri, virus, parasit, keracunan makanan, dan kondisi lain seperti IBS (penyakit sindrom iritasi usus) ataupun radang pada usus besar.

Jika terlanjur Diare saat Hamil, apa yang harus dilakukan?

Diare yang terjadi pada kehamilan khususnya yang terjadi di trimester III seringkali terjadi ketika semakin mendekati hari perkiraan lahir. Hal ini dapat disebabkan karena tubuh sedang bersiap untuk proses kelahiran. Namun demikian, kejadian diare pada kehamilan di trimester III tidak serta merta terjadi hanya karena proses persalinan yang semakin dekat, karena diare juga dapat disebabkan faktor lain seperti infeksi. Beberapa wanita dapat mengalami peningkatan frekuensi BAB saat trimester III, akan tetapi ada juga wanita yang tidak mengalaminya.

Ibu hamil tidak disarankan mengonsumsi sesuatu sembarangan, termasuk juga obat-obatan. Sebagai contoh, jika diare disebabkan oleh bakteri atau parasit, dokter akan meresepkan antibiotik, namun jika diare disebabkan oleh virus maka pemberian antibiotik menjadi tidak sesuai. Tidak hanya itu, saat hamil ada beberapa obat yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi ibu hamil. Untuk mendapatkan obat yang sesuai untuk ibu hamil, sebaiknya ibu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Hati – hati dengan Dehidrasi!

Pada kebanyakan kasus, diare akan berhenti dalam waktu beberapa hari. Yang terpenting harus diperhatikan adalah tetap terhidrasi. Ibu hamil yang mengalami diare harus memastikan cairan yang diminum cukup, baik itu air putih, jus, ataupun kaldu, yang bertujuan untuk rehidrasi dan menggantikan elektrolit tubuh yang hilang akibat diare.

Selama diare berlangsung, ibu juga disarankan menghindari makanan yang dapat memperburuk kondisi diare, seperti makanan berlemak tinggi, makanan pedas, susu, dan makanan berserat tinggi. Ibu hamil yang mengalami diare tidak disarankan menggunakan obat tanpa pengawasan dokter, sehingga saat diare terjadi sebaiknya mengunjungi dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat dan pemeriksaan yang lengkap.

Berkaitan dengan komplikasi diare yaitu dehidrasi, berikut ini adalah tanda-tanda terjadi diare, seperti: air seni berwarna kuning gelap, mulut kering, rasa haus, penurunan jumlah air seni, nyeri kepala, pusing, dan tubuh terasa melayang.

Beberapa kasus diare dapat dicegah terutama diare yang tidak disebabkan oleh faktor kehamilan. Pastikan minum air yang layak untuk dikonsumsi, mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, memasak makanan hingga matang sempurna, dan menghindari konsumsi makanan yang tidak higienis.

Jika ibu mengalami diare saat hamil, pastikan untuk tetap terhidrasi dan segera konsultasi ke dokter untuk mendapat terapi yang tepat.

 

Referensi:

  1. Diarrea [Internet]. 2016 [Cited 2018 June 20]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diarrhea/symptoms-causes/syc-20352241
  2. Diarrhea during pregnancy [Internet]. 2017 [Cited 2018 June 20]. Available from: http://americanpregnancy.org/pregnancy-concerns/diarrhea-during-pregnancy/