Hemodialisa merupakan terapi yang diperuntukkan bagi penderita gangguan ginjal terminal dimana obat-obatan tidak lagi efektif untuk meningkatkan fungsi ginjal.
Sedangkan kehamilan pada penderita gagal ginjal merupakan kehamilan yang beresiko tinggi, karena kehamilan itu sendiri (tanpa riwayat gangguan ginjal) dapat menyebabkan kelainan pada ginjal seperti infeksi saluran kemih, hipertensi dan lainnya. Oleh karena itu pada umumnya kehamilan merupakan kontraindikasi pada pasien dengan gangguan ginjal yang membutuhkan hemodialisa.
Selain itu, Penyakit ginjal yang membutuhkan dialisis biasanya menurunkan kesuburan. Kehamilan bisa terjadi pada 1 % pasien terutama ditahun-tahun awal dialisis. Penyebab infertilitasnya tidak diketahui pasti, diduga karena berbagai faktor (multifaktorial). 42% wanita yang menjalani dialisis haidnya masih tetap normal, tetapi tidak berovulasi (anovulatoir). .
Penderita gagal ginjal yang hamil akan membutuhkan perhatian khusus terhadap efek dari gagal ginjal terhadap kehamilan dan efek kehamilan pada fungsi ginjal itu sendiri.
Janin pada wanita hamil yang sehat memiliki angka bertahan hidup yang besar, yaitu 95%. Sedangkan pada wanita hamil yang menjalani hemodialisa dapat turun hingga 52%. Selain itu akibat gangguan fungsi ginjal itu sendiri, pada janin dapat terjadi komplikasi seperti BBLR, Persalinan kurang bulan hingga kematian janin.
Oleh karena itu sebaiknya anda berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter anda mengenai rencana kehamilan tersebut apakah kondisi anda saat ini memungkinkan untuk terjadinya kehamilan.
sumber : klikdokter.com