Malnutrisi sering dialami oleh para lanjut usia (lansia). Kenali gejala dan penyebabnya agar lansia terhindar dari kekurangan nutrisi

Malnutrisi adalah keadaan dimana seseorang mengalami kekurangan atau tidak seimbangnya energi protein atau nutrien lainnya. Malnutrisi lebih dikaitkan dengan kekurangan nutrisi dalam tubuh. Menurut Medical News Today, malnutrisi adalah ketika tubuh Anda tidak mendapatkan cukup nutrisi dari makanan yang Anda makan untuk berfungsi dengan benar. Nutrisi itu termasuk lemak, karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Zat-zat di atas tersebut memberi energi tubuh Anda. Mereka membantu tubuh Anda tumbuh dan memperbaiki jaringan. Mereka juga mengatur fungsi tubuh seperti bernapas dan detak jantung Anda.

Dengan terjadinya malnutrisi dalam tubuh, zat-zat tersebut tidak berperan aktif. Hal ini menyebabkan efek samping pada jaringan atau wujud tubuh, seperti ukuran, bentuk, dan komposisi. Pada orang dewasa yang sehat dan mandiri biasanya jarang ditemukan kondisi malnutrisi. Namun menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 462 juta orang di seluruh dunia mengalami malnutrisi. Kebanyakan, kondisi ini acap ditemui pada orang lanjut usia (lansia). Berikut di bawah ini adalah gejala seseorang mengalami malnutrisi:

  1. Kurang nafsu makan atau minat pada makanan atau minuman
  2. Kelelahan dan mudah tersinggung
  3. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
  4. Selalu merasa kedinginan
  5. Kehilangan lemak, massa otot, dan jaringan tubuh
  6. Lebih berisiko sakit dan perlu waktu lebih lebih lama untuk sembuh
  7. Risiko komplikasi yang lebih tinggi setelah operasi
  8. Perlu waktu lebih lama untuk penyembuhan luka
  9. Depresi

Dalam kasus yang lebih parah, malnutrisi menyebabkan sulitnya bernapas, kulit menjadi tipis, kering, tidak elastis, pucat, dan dingin. Lalu, pipi dan mata penderita malnutisi tampak cekung karena lemak menghilang dari wajah. Rambut menjadi kering dan jarang, dan mudah rontok.

Menurut dr. Sara Elise Wijono MRes dari Klikdokter, ada dua faktor yang menyebabkan lansia menderita malnutrisi. Pertama, ada faktor fisiologis dan yang kedua ada faktor sosioekonomi. Pada faktor fisiologis, terjadi perubahan normal pada tubuh manusia yang berkontribusi terhadap malnustrisi pada lansia. Perubahan yang dimaksud adalah, kurangnya sensasi indra pengecap dan penciuman yang menimbulkan kurangnya nafsu makan. Selain itu terjadi juga masalah pada gigi yang berakibat sulitnya menguyah makanan. Hal lain yang memengaruhi kondisi tersebut adalah berkurangnya penglihatan, pendengaran, dan aktivitas fisik, sehingga  menyulitkan seseorang untuk membeli dan mengolah bahan makanan. Selain itu, penyakit yang diderita lansia, seperti kanker, diabetes, jantung, atau depresi juga turut berpengaruh. Satu hal yang perlu diperhatikan, obat-obatan yang dikonsumsi juga dapat mengurangi nafsu makan.

Sementara itu, faktor sosioekonomi juga dapat menyebabkan malnutrisi pada lansia. Contohnya, jika seseorang sudah tidak lagi bekerja, membuatnya terpaksa menghemat biaya makanan. Faktor isolasi atau jauh dari teman-teman juga mengurangi nafsu makan. Kurangnya kemandirian lansia untuk beraktivitas juga memengaruhi kebiasaan makan.Beragamnya situasi yang dialami lansia sangat berpengaruh terhadap pola makan dan pilihan nutrisi hariannya. Akibatnya, jika tidak diperhatikan dengan baik, lansia rentan mengalami kondisi malnutrisi. Oleh karena itu, jika Anda memiliki anggota keluarga yang memasuki fase lansia, Anda perlu memperhatikan nutrisi hariannya, agar terhindar dari malnutrisi.

Lengkapi nutrisi Lansia dengan ENTRAMIX makanan cair dengan nutrisi lengkap dan seimbang sebagai pengganti makanan utama atau suplemen makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi harian orang dewasa terutama yang memiliki masalah kondisi kurang sehat, lansia, masa penyembuhan atau tidak nafsu makan.

Sumber : klikdokter