Banner Web KECC-Oktober2019

Atau lebih akrab dikenal dengan istilah tulang keropos, osteoporosis wajib Anda kenali sejak dini. Berikut ulasan mengenai osteoporosis

Osteoporosis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan massa (berat) tulang yang rendah dan kerusakan pada jaringan di dalam  tulang. Pada Osteoporosis, terjadi penurunan kualitas tulang dan kuantitas kepadatan tulang, padahal keduanya sangat menentukan kekuatan tulang sehingga penderita Osteoporosis mudah mengalami patah tulang atau fraktur. Dari hasil Analisis Data Risiko Osteoporosis oleh Puslitbang Gizi Depkes pada tahun 2006 menyatakan; 2 dari 5 orang Indonesia berisiko osteoporosis. Angka ini ditemukan lebih tinggi dari prevalensi dunia, dimana 1 dari 3 orang berisiko osteoporosis. Selain itu, Anda perlu tahu juga bahwa osteoporosis ada jenis-jenisnya.

Ada 2 jenis Osteoporosis:
  • Osteoporosis primer, merupakan jenis Osteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya.
  • Osteoporosis sekunder adalah Osteoporosis yang disebabkan oleh penyakit lain, misalnya Hiperparatiroidisme, Hipertiroidisme, Diabetes Mellitus tipe 1, Sindrom Cushing, pemakaian obat golongan kortikosteroid dalam jangka waktu lama (biasa digunakan oleh penderita Asma), obat diuretik (biasanya digunakan oleh penderita hipertensi), obat anti konvulsan (anti kejang), dan lain-lain.
Gejala Osteoporosis

Osteoporosis merupakan kondisi yang tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa decade, karena osteoporosis tidak akan menimbulkan gejala sampai timbul fraktur atau patah tulang. Maka gejalanya tidak akan jauh dari tempat terjadinya patah tulang. Contohnya fraktur pada tulang belakang akan menimbulkan gejala nyeri seperti tertarik  yang menjalar dari punggung ke sisi samping tubuh.

Lalu apa saja faktor risiko osteoporosis?

]Sumber : Klikdokter