Di musim pancaroba, orang tua harus lebih ekstra memantau kesehatan anak, karena anak cenderung mudah sakit. Segera terapkan tips ini!
Di musim pancaroba atau peralihan, banyak orang yang mudah terserang penyakit seperti batuk, pilek, demam, sakit kepala, diare, dan lain-lain. Tak hanya dewasa, tetapi juga anak-anak. Orang tua mesti memantau kesehatan anak lebih ekstra dengan melakukan beberapa cara. Mengapa anak mudah sakit? Anak-anak termasuk populasi khusus yang mudah sakit. Mengapa demikian?
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dalam suatu kelompok, semisal anak-anak yang ada di daycare atau anak-anak di sekolah, memiliki kontak erat dalam berinteraksi satu sama lain. Ini merupakan salah satu penyebab kenapa anak-anak lebih rentan sakit. Penularan dari satu anak ke anak lain juga sangat mudah terjadi. Selain itu, karena sistem ketahanan tubuh yang masih terus berkembang, anak-anak juga mudah sakit karena tertular dari orang dewasa atau pengasuhnya. Musim pancaroba juga merupakan salah satu faktor kenapa anak menjadi mudah sakit. Peralihan musim ini umumnya ditandai dengan angin yang cukup kencang, debu yang bertambah banyak, hujan yang tak menentu, hingga cuaca tiba-tiba terik.
Tak jarang, baik anak-anak maupun orang dewasa mudah jatuh sakit saat pergantian cuaca ini. Seseorang bisa sakit pada musim ini dikarenakan adanya perubahan tekanan, komposisi, serta suhu udara. Dari suhu udara yang secara cepat menjadi lembap atau dingin, menjadikan perkembangan virus dan bakteri juga lebih cepat. Tak hanya itu, faktor risiko lain yang menyebabkan anak jadi gampang sakit saat musim pancaroba adalah karena belum tertanamnya kebiasaan untuk menjaga kebersihan, misalnya dengan rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Ini membuat anak mudah sakit karena penyebaran kuman yang bersumber dari tangannya sendiri.
Berikut adalah tips menjaga kesehatan anak di musim pancaroba agar anak-anak tidak mudah sakit, ada beberapa hal bisa diterapkan oleh orang tua. Harapannya adalah supaya langkah-langkah ini bisa menjadi kebiasaan baik yang terus dilakukan anak di rumah, sekolah, atau tempat umum lainnya.
- Mencuci tangan
Mencuci tangan adalah suatu kebiasaan sederhana yang dapat menghindarkan anak dari ancaman penyakit sejak usia dini. Cuci tangan yang benar adalah dengan kucuran air mengalir dan pakai sabun, yang dilakukan pada saat-saat penting. Waktu penting untuk mencuci tangan adalah setiap sebelum makan, setelah dari toilet, setelah beraktivitas atau bermain, setelah batuk dan bersin, serta saat anak ingin mengusap mata. - Etika batuk dan bersin
Anak-anak juga perlu diajarkan untuk menutup hidung dan mulutnya dengan menggunakan tisu saat batuk dan bersin. Kebiasaan ini bukan hanya penting untuk mencegah penularan kepada anak atau orang dewasa lain, tetapi juga mencegah kuman atau virus bertebaran di lingkungan dan menempel pada perabot, sehingga dapat menjadi sumber penularan penyakit. - Makan buah dan sayuran
Anak-anak perlu cukup makan untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan energi untuk beraktivitas. Selain karbohidrat, protein, dan lemak, anak-anak harus mendapatkan vitamin dan mineral yang cukup dari buah-buahan dan sayuran untuk mengoptimalkan daya tahan tubuhnya. Pemberian buah dan sayuran dapat dilakukan dengan kreatif dan bervariasi, misalnya dengan pemberian puding buah, pastel sayuran, telur dadar isi sayuran, dan sebagainya. - Minum air putih
Agar kondisi tubuh fit, anak-anak juga harus selalu memenuhi kebutuhan cairannya. Karenaya, sedini mungkin ia harus punya kebiasaan minum air putih yang baik.
Jangan biasakan anak minum minuman kemasan yang tinggi gula atau minuman apa pun dengan tambahan gula. Anak-anak yang terbiasa minum minuman tersebut memiliki risiko tinggi mengalami obesitas. - Cukup beristirahat
Selain agar daya tahan tubuhnya terjaga, istirahat cukup juga diperlukan untuk proses tumbuh kembangnya. Pastikan anak punya waktu tidur rutin, tidak terlalu malam, dengan durasi sesuai dengan waktu tidur untuk usianya.
Panduan waktu idealnya adalah:
15-18 jam untuk anak usia 0-3 bulan
15 jam untuk anak usia 4-11 bulan
11-14 jam untuk anak usia 1-2 tahun
11-13 jam untuk anak usia 3-5 tahun
9-11 jam untuk anak usia 6-13 tahun
8-9 jam untuk anak usia 13-18 tahun
Dengan melakukan cara-cara di atas, diharapkan orang tua dapat turut serta dalam menjaga kesehatan anak di musim pancaroba. Meski kuman lebih banyak, kebiasaan di atas bisa membantu membentengi diri agar daya tahan tubuh anak tetap baik dan tidak mudah sakit. Bukan cuma anak, orang tua juga harus melakukannya, ya!
Sumber: Klikdokter