Asma adalah penyakit pernapasan, ditandai dengan peradangan dan penyempitan di cabang batang tenggorokan (bronkus) yang menimbulkan gejala, seperti batuk, mengi/napas berbunyi, dan sesak napas. Asma dapat diatasi dengan berbagai cara, seperti melalui makanan, obat-obatan, dan olahraga. Aktivitas fisik atau olahraga sangat disarankan bagi penderita asma, agar membantu meningkatkan kapasitas paru-paru dalam menaikkan jumlah kadar maksimum oksigen maupun meningkatkan aliran darah ke jantung dan paru-paru untuk memompa oksigen ke seluruh tubuh. Dengan berolahraga, penderita asma dapat menambah tingkat kebugaran, daya tahan tubuh, mengurangi dosis obat, dan meringankan risiko kekambuhan.

Sobat KeCe, seperti yang kita ketahui, setiap penderita asma yang terkena serangan, akan kesulitan untuk bernapas. Oleh karena itu, olahraga yang direkomendasikan bagi penderita asma, berhubungan dengan aktivitas yang memaksa tubuh dalam menghadapi kekurangan oksigen dan banyaknya karbondioksida, sehingga diharapkan pengidap asma dapat beradaptasi untuk menghadapi serangan asma.

Olahraga aerobik merupakan jenis olahraga yang aman dilakukan oleh penderita asma. Dengan olahraga aerobik, fungsi sistem respirasi menjadi lebih efisien. Hal ini dikarenakan menurunnya ventilasi paru untuk beban kerja pada umumnya, meningkatnya kapasitas pernapasan maksimal, berkurangnya volume udara sisa, dan adanya pola ventilasi paru yang lebih efisien. Penderita asma yang terlatih secara aerobik memiliki obstruksi saluran nafas yang lebih ringan atau sedang daripada yang tidak terlatih. Contoh olahraga aerobik adalah olahraga pernapasan (yoga dan senam asma), renang, jalan santai, lari, voli, bersepeda santai, dan bulutangkis.

Dalam melakukan olahraga, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pengidap asma agar olahraga dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan serangan asma, antara lain:

  1. Olahraga harus dimulai dengan melakukan pemanasan untuk mencegah terjadinya kram dan tubuh menjadi lebih siap untuk berolahraga.
  2. Setiap sesi dilakukan setidaknya 15-60 menit, untuk yang sangat jarang berolahraga, bisa diawali dengan 15 menit, lalu dinaikkan menjadi 30 menit, begitu seterusnya.
  3. Frekuensi olahraga bisa dilakukan 3-4 kali/minggu, menyesuaikan dengan durasi olahraga yang mampu dilakukan.
  4. Setelah selesai berolahraga, wajib melakukan pendinginan, untuk menurunkan denyut jantung dan menghindari kemungkinan timbulnya serangan asma karena denyut jantung yang tinggi.

Terdapat pula beberapa kondisi pada penderita asma yang mengharuskan untuk berhenti olahraga, yaitu:

  1. Untuk penderita asma yang sudah minum obat sebelum olahraga, tetapi masih mengalami sesak napas, harus menghentikan olahraganya karena akan semakin parah jika dipaksa untuk berolahraga.
  2. Jika pada suatu kondisi dimana penderita asma mengalami mengi (napas berbunyi) saat olahraga, dianjurkan olahraga untuk dihentikan. Namun, bila penderita asma diberikan inhalasi 2-agonist dan kondisinya membaik, maka bisa melanjutkan olahraga kembali.

Jadi, Sobat KeCe jangan ragu lagi ya untuk berolahraga terutama bagi Sobat KeCe yang menderita asma karena olahraga aerobik dapat memberikan banyak manfaat yang positif bagi tubuh. Namun perlu diingat kembali, pilihlah olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan batas kekuatan tubuh.  Bila perlu konsultasikan dengan dokter untuk memberikan saran terkait olahraga yang tepat untuk dilakukan ya!

 

References

https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/asthma/managing-asthma/asthma-and-exercise

https://www.healthline.com/health/asthma/exercise-for-asthma#best-exercises

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/semnasmipa/article/view/10301/6599