anak perempuan sedang makan brokoli dan terdapat gelas susu di sampingnya

Anak adalah individu yang memiliki karakter sangat unik. Seringkali orang tua harus bisa memahami apa yang diinginkan oleh anak. Namun, hal itu akan semakin sulit jika dialami oleh balita yang umumnya masih belum mampu mengekspresikan perasaannya dengan baik. Salah satunya perilaku Gerakan Tutup Mulut (GTM), yaitu anak menolak makan saat disuap dengan menutup mulutnya. Hal ini akan membuat anak tidak menghabiskan makanannya. Tidak sedikit orang tua yang merasa cemas jika anak tidak menghabiskan makanannya, bahkan sama sekali tidak mau makan. Tentu saja orang tua merasa cemas karena akan menyebabkan anak mengalami gizi kurang dan terlihat kurus.

Pada fase anak, pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara cepat, sehingga membutuhkan asupan gizi yang seimbang untuk mencukupi kebutuhan gizi anak. Apabila pola makan yang sehat dan bergizi tidak terbentuk, maka tumbuh kembang anak juga akan terhambat. Kebiasaan makan anak biasanya sudah terbentuk sejak usia dua tahun. Berikut ini penyebab anak susah makan dan melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM):

  • Lonjakan pertumbuhan (Growth Spurt)

Pertumbuhan anak terjadi secara cepat saat bayi, yaitu usia 4-6 bulan, membuat bayi mau makan apa saja yang diberikan oleh ibunya (ASI). Lonjakan pertumbuhan ini terus terjadi hingga anak berusia 1 tahun. Saat melewati usia 1 tahun dan memasuki usia 2 tahun, pertumbuhan anak cenderung mulai stabil. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap nafsu makan anak yang ikut berkurang, akhirnya anak menjadi susah makan.

  • Anak takut mencoba makanan baru

Anak biasanya sulit beradaptasi dengan makanan baru, karena bisa saja rasa, warna, dan penampilannya tidak sesuai dengan selera mereka. Moms, perlu membiasakan anak untuk memakan makanan yang sehat dengan cara yang lembut dan tidak memaksa anak karena jika dipaksa, anak akan semakin tidak mau makan.

  • Emosi anak yang belum stabil

Anak terutama balita selalu merasa dunia “berputar” pada dirinya, mereka seringkali ingin memegang kendali atas segala sesuatu. Contohnya anak yang bertekad kuat untuk tidak mau makan, maka mereka tetap akan menolak diberi makan apapun dan tidak ada yang bisa mengubah keputusannya.

  • Hanya mau makanan dengan rasa kuat

Makanan dengan rasa kuat banyak ditemukan pada makanan olahan, seperti nugget ayam, hot dog, kerupuk dan lainnya. Biasanya makanan ini lebih disukai anak karena lebih mudah untuk mengunyahnya. Lain halnya dengan daging, yang terkadang terasa keras untuk dikunyah, membuat anak malah memuntahkan makanan yang sudah dikunyah.

  • Terlalu banyak makan camilan

Jarak yang terlalu dekat antara makan camilan dengan makan utama akan membuat nafsu makan anak menurun dan keinginan untuk makan menghilang.

  • Ada distraksi yang mengganggu fokus anak untuk makan

Fasilitas hiburan, seperti TV, gadget, dan lainnya akan mengalihkan perhatian anak untuk makan. Mereka akan lebih tertarik untuk menonton TV dan bermain gadget daripada makan. Selain itu, lingkungan yang terlalu berisik untuk anak juga akan menurunkan selera makan anak dan membuat mereka jadi rewel.

 

Kamu tidak perlu khawatir Sobat KeCe, ternyata ada loh cara untuk mengatasi anak yang susah makan dan melakukan GTM. Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan:

  • Atur jadwal makan anak

Butuh waktu setidaknya 3 minggu agar anak bisa menerima kebiasaan makan yang dibentuk oleh orang tuanya. Sementara itu, butuh waktu setidaknya 3 bulan agar menjadi kebiasaan bagi anak. Usahakan untuk mengatur jadwal makan anak menjadi 3x makan utama dan 2x selingan di antaranya. Susu dapat diberikan 2-3x sehari sekitar 500-600 ml/hari.

  • Batasi waktu makan anak

Sebaiknya batasi waktu makan anak tidak lebih dari 30 menit karena jika terlalu lama akan membuat anak bosan dan tidak mau menghabiskan makanannya. Selain itu, apabila terlalu lama makan, bisa saja fokus makan anak sudah hilang karena mendapatkan distraksi dari hal lain yang lebih menarik perhatiannya.

  • Ciptakan lingkungan makan yang nyaman

Anak sangat peka terhadap lingkungannya, jika ada yang membuatnya tidak senang akan membuatnya menangis dan bahkan tantrum. Buat anak makan di meja, jika tidak ingin makan sendirian orang tua bisa menemani anak untuk makan.

  • Ajari anak untuk makan sendiri

Jika anak melakukan GTM, coba biarkan anak untuk makan sendiri. Mungkin saja anak ingin mencoba makan sendiri, tapi orang tua tidak memberikan kesempatan pada anaknya. Apabila setelah ditunggu 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, jangan paksa dan akhiri waktu makan.

Jangan lupa ya Sobat KeCe, penuhi kebutuhan harian anak dengan nutrisi anak Entrakid yang bisa kamu dapatkan di e-commerce KALCare. Ikuti juga selalu update artikel kesehatan di website KECC agar kamu bisa menerima informasi seputar gizi dan kesehatan yang bermanfaat, ya!

 

References:

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-boga/article/view/37802

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6555665/

https://www.healthline.com/health/parenting/child-refuses-to-eat-anything#picky-eating

https://childrensnutrition.co.uk/full-blog/toddlers-wont-eat/

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/gerakan-tutup-mulut-gtm-pada-batita