Beranda Rewards
Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC

11 Rekomendasi Vitamin untuk Lansia yang Wajib Dikonsumsi

Kenapa Vitamin Sangat Diperlukan?

Seiring bertambahnya usia, fungsi tubuh akan menurun, hal ini akan berdampak pada kebutuhan nutrisi seseorang mengalami perubahan yang signifikan. Lansia sering kali menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan gizi mereka karena berbagai faktor, termasuk penurunan metabolisme, perubahan pola makan, dan adanya kondisi kesehatan tertentu. Oleh karena itu, asupan vitamin yang cukup menjadi sangat penting untuk mendukung kesehatan dan kualitas hidup lansia. Vitamin membantu menjaga fungsi tubuh secara optimal, berkontribusi pada kesehatan tulang, meningkatkan sistem imun, mendukung kesehatan kognitif, dan mencegah berbagai penyakit. Memastikan asupan vitamin yang tepat akan membantu lansia mempertahankan vitalitas dan kualitas hidup di usia senja.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lansia dibagi menjadi beberapa golongan usia:

  • Usia Pertengahan: 45–59 tahun
  • Lanjut Usia: 60–74 tahun
  • Lanjut Usia Tua: 75–90 tahun
  • Lansia Sangat Tua: di atas 90 tahun

Untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup, lansia perlu memperhatikan asupan vitamin yang dapat mendukung fungsi tubuh secara optimal. Berikut adalah beberapa vitamin yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh lansia: 

  1. Asam Folat

     

    makanan yang mengandung asam folat

    Asam folat penting bagi lansia karena berperan dalam pembentukan sel, sintesis DNA, dan mendukung kesehatan otak. Dosis yang direkomendasikan untuk orang dewasa berusia di atas 60 tahun adalah 400 mcg per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia dan masalah kognitif. Sumber asam folat yang baik meliputi sayuran hijau (seperti bayam dan brokoli), kacang-kacangan, jeruk, dan sereal.

  1. Vitamin D

     

    sinar matahari untuk vitamin D

    Vitamin D sangat penting untuk penyerapan kalsium dan kesehatan tulang, yang membantu mencegah osteoporosis dan patah tulang pada lansia. Dosis yang dianjurkan adalah 800 IU per hari. Selain itu, vitamin D juga berkontribusi pada kesehatan sistem imun. Sumber vitamin D meliputi ikan berlemak seperti salmon, produk susu, dan paparan sinar matahari yang cukup untuk membantu mengaktifkan vitamin D yang belum aktif di kulit.

  1. Vitamin B12

    sumber vitamin B12

    Vitamin B12 penting untuk pembentukan sel darah merah, kesehatan saraf, dan produksi DNA. Kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B12 dapat menurun seiring bertambahnya usia, sehingga suplementasi mungkin diperlukan. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 2,4 mcg per hari. Sumber alami vitamin B12 termasuk daging, ikan, telur, dan sereal.

  1. Vitamin C

    sumber vitamin C

    Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang kuat, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan membantu penyembuhan luka. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 75 mg per hari. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk scurvy. Sumber vitamin C yang baik meliputi buah-buahan seperti jeruk, kiwi, dan stroberi, serta sayuran seperti paprika dan brokoli.

  1. Vitamin A

    sumber vitamin A

    Vitamin A penting untuk kesehatan penglihatan, sistem imun, dan kesehatan kulit. Dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 900 mcg per hari. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah penglihatan dan meningkatkan risiko infeksi. Sumber vitamin A meliputi makanan seperti hati, wortel, dan sayuran berwarna oranye dan hijau gelap.

  1. Vitamin E

    sumber vitamin E

    Vitamin E adalah salah satu antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 15 mg per hari. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan masalah neurologis dan sistem imun. Sumber vitamin E meliputi kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati.

  1. Vitamin K

    sumber vitamin E

    Vitamin K berperan penting dalam pembekuan darah dan kesehatan tulang. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 120 mcg per hari. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan masalah pembekuan darah. Sumber vitamin K yang baik meliputi sayuran hijau, seperti kale, bayam, dan brokoli.

  1. Vitamin B6

    sumber vitamin B6

    Vitamin B6 mendukung fungsi otak, produksi neurotransmiter, dan metabolisme protein. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 1,7 mg per hari. Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan masalah mood dan gangguan fungsi kognitif. Sumber vitamin B6 termasuk daging, ikan, pisang, dan kentang.

  1. Vitamin B3 (niacin)

    sumber vitamin B3

    Niacin berperan dalam metabolisme energi dan kesehatan kulit. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 14 mg per hari. Niacin juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Sumber niacin yang baik meliputi daging ayam, ikan, dan sereal yang diperkaya.

  1. Vitamin B2 (riboflavin)

    sumber vitamin B2

    Riboflavin penting untuk produksi energi dan metabolisme lemak. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 1,3 mg per hari. Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan masalah kulit dan mata. Sumber riboflavin meliputi produk susu, telur, dan sayuran hijau.

  1. Vitamin B1 (thiamine)

    sumber vitamin B1

    Thiamine berperan dalam metabolisme karbohidrat dan fungsi saraf. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 1,2 mg per hari. Kekurangan thiamin dapat menyebabkan gangguan neurologis. Sumber thiamine meliputi biji-bijian, kacang-kacangan, dan daging.

 

Dengan memastikan asupan vitamin yang tepat, lansia dapat mendukung kesehatan dan kualitas hidup mereka. Penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memulai suplementasi vitamin untuk memastikan kebutuhan individu terpenuhi dengan cara yang aman dan efektif.

 

Referensi:

Kementerian Kesehatan RI. Kebutuhan gizi pada lansia [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2354/kebutuhan-gizi-pada-lansia 

National Institute on Aging. Vitamins and minerals for older adults [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://www.nia.nih.gov/health/vitamins-and-supplements/vitamins-and-minerals-older-adults 

U.S. Department of Agriculture, U.S. Department of Health and Human Services. Dietary guidelines for Americans, 2020-2025. 9th ed. December 2020. Available from: https://DietaryGuidelines.gov [cited 2024 Oct 29].

 

Osteopenia dan Osteoporosis Apa Perbedaannya?

Kesehatan tulang menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga kualitas hidup, terutama saat bertambahnya usia. Dua kondisi yang kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan tulang adalah osteopenia dan osteoporosis. Meskipun keduanya berhubungan dengan penurunan kepadatan tulang, 2 kondisi ini memiliki tingkat keparahan yang berbeda. Artikel ini akan membahas secara rinci perbedaan antara osteopenia dan osteoporosis, serta bagaimana cara mencegahnya.

Apa Itu Osteopenia dan Osteoporosis?  

  • Osteopenia adalah kondisi di mana kepadatan tulang Anda lebih rendah dari rata-rata orang seusia Anda, namun belum cukup parah untuk dianggap sebagai osteoporosis. Osteopenia dapat dianggap sebagai tahap awal penurunan kepadatan tulang, dan tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini bisa berkembang menjadi osteoporosis.
  • Osteoporosis, di sisi lain, adalah kondisi yang lebih serius di mana kepadatan tulang berkurang secara signifikan. Pada kondisi ini, tulang menjadi sangat lemah dan lebih rentan mengalami patah, terutama setelah jatuh atau terpeleset.

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena osteopenia dan osteoporosis, di antaranya:

  1. Jenis Kelamin: Wanita lebih berisiko mengalami osteoporosis dibandingkan pria, terutama setelah menopause akibat penurunan hormon estrogen.
  2. Usia: Seiring bertambahnya usia, kepadatan tulang alami menurun.
  3. Riwayat Keluarga: Jika salah satu anggota keluarga menderita osteoporosis, risiko Anda meningkat.
  4. Ukuran Tubuh: Pria dan wanita dengan tulang kecil lebih berisiko karena mereka memiliki lebih sedikit massa tulang.
  5. Kebiasaan Makan: Diet rendah kalsium, vitamin D, dan protein dapat memperburuk kesehatan tulang.
  6. Obat-obatan Jangka Panjang: Penggunaan obat kortikosteroid, antiepilepsi, kemoterapi, serta obat penghambat reuptake serotonin selektif (SSRI) dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

Bagaimana Cara Mendiagnosis?

Baik osteopenia maupun osteoporosis sering kali berkembang tanpa gejala. Oleh karena itu, pemeriksaan kepadatan mineral tulang (Bone Mineral Density/BMD) sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan metode Dual-Energy X-ray Absorptiometry (DXA/DEXA) pada pinggul dan tulang belakang bagian bawah.

  • Skor T digunakan untuk menentukan tingkat kerusakan tulang. Jika skor T Anda antara -1 hingga -2,5, Anda kemungkinan menderita osteopenia. Sedangkan skor di bawah -2,5 menunjukkan osteoporosis.

Perbandingan Osteopenia vs. Osteoporosis:

Pencegahan dan Pengobatan Osteopenia dan Osteoporosis

Meskipun osteopenia dapat berkembang menjadi osteoporosis, kondisi ini tidaklah tak terhindarkan. Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah perkembangan osteopenia menjadi osteoporosis:

  1. Asupan Kalsium dan Vitamin D: Pastikan Anda mengonsumsi cukup kalsium dan vitamin D untuk menjaga kepadatan tulang.
  2. Olahraga: Aktivitas fisik, terutama olahraga yang melibatkan beban tubuh seperti berjalan, lari, atau angkat beban, dapat membantu memperkuat tulang.
  3. Hindari Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebih: Kebiasaan buruk ini dapat mempercepat penurunan kepadatan tulang.
  4. Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk memperlambat penurunan kepadatan tulang atau bahkan membantu membangun kembali massa tulang yang hilang.

Osteopenia dan osteoporosis adalah kondisi yang berhubungan dengan penurunan kepadatan tulang. Osteopenia merupakan tahap awal, sementara osteoporosis adalah kondisi yang lebih parah dan berisiko menyebabkan patah tulang. Melakukan tindakan pencegahan, seperti menjaga asupan nutrisi, rutin berolahraga, serta melakukan pemeriksaan kepadatan tulang, adalah langkah penting untuk mencegah dan mengatasi kedua kondisi ini. Dengan penanganan yang tepat, kesehatan tulang dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama.

 

Referensi:

Medical News Today. Osteopenia vs osteoporosis: what’s the difference? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 17]. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/osteopenia-vs-osteoporosis#treatment 

WebMD. Osteopenia: early signs of bone loss [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 17]. Available from: https://www.webmd.com/osteoporosis/osteopenia-early-signs-of-bone-loss 

Healthline. Osteopenia vs osteoporosis: what’s the difference? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 17]. Available from: https://www.healthline.com/health/osteoarthritis/osteopenia-vs-osteoporosis#diagnosis 

 

9 Tips Mencegah Osteoporosis, Agar Tulang Sehat Kuat!

Mencegah Osteoporosis: Langkah-Langkah untuk Menjaga Kesehatan Tulang

Osteoporosis adalah kondisi yang menyebabkan penurunan kepadatan dan massa tulang, yang berujung pada risiko tulang rapuh dan patah. Penyakit ini sering berkembang tanpa gejala hingga tulang mengalami fraktur. Menurut data World Health Organization (WHO), osteoporosis merupakan salah satu dari 10 penyakit degeneratif utama di dunia, dengan sekitar 200 juta orang mengalaminya. Di Indonesia, prevalensi osteoporosis cukup tinggi. Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) mencatat, 19,7% penduduk Indonesia berisiko mengalami osteoporosis, sementara Kementerian Kesehatan memperkirakan angka ini sekitar 10,3%. Dua dari lima penduduk Indonesia berisiko terkena penyakit ini.

Apa Itu Osteoporosis?

Osteoporosis terjadi ketika tulang kehilangan massa dan kepadatannya, yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan rentan patah. Penurunan ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk usia, kekurangan nutrisi, kurangnya aktivitas fisik, hingga gaya hidup yang tidak sehat. Osteoporosis dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti patah tulang yang memicu perdarahan, emboli, hingga cedera kepala yang bisa berakibat fatal.

Cara Mencegah Osteoporosis

Pencegahan osteoporosis bisa dimulai sejak usia dini dengan menjaga pola makan sehat, berolahraga secara rutin, dan menjalani gaya hidup yang sehat. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah osteoporosis:

1. Konsumsi Cukup Kalsium

Kalsium adalah mineral penting yang dibutuhkan untuk membangun dan mempertahankan tulang yang kuat. Tubuh tidak dapat memproduksi kalsium sendiri, sehingga kita harus mendapatkannya melalui makanan atau suplemen. Beberapa sumber kalsium yang baik termasuk susu, yogurt, keju, almond, tahu, serta produk yang difortifikasi seperti jus atau susu non-susu.

Rekomendasi Asupan Kalsium:

  • Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 700 mg kalsium per hari.
  • Remaja usia 9-18 tahun membutuhkan 1.300 mg kalsium per hari.
  • Orang dewasa 19-50 tahun membutuhkan 1.000 mg per hari (kecuali wanita hamil atau menyusui yang memerlukan jumlah lebih).

2. Cukupi Asupan Vitamin D

Vitamin D berperan penting dalam penyerapan kalsium. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan tulang melemah dan meningkatkan risiko osteoporosis. Sumber vitamin D bisa didapatkan dari makanan seperti minyak ikan, kuning telur, hati, dan sereal yang diperkaya.

Vitamin D juga dapat diproduksi tubuh secara alami ketika terpapar sinar matahari. Namun, paparan sinar matahari tidak selalu merupakan solusi praktis, terutama di daerah yang memiliki iklim musim dingin. Meski begitu, perlu diingat bahwa paparan sinar matahari harus dibatasi untuk mengurangi risiko kanker kulit. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tabir surya tidak menyebabkan penurunan kadar vitamin D dalam tubuh, sehingga anak-anak masih bisa bermain di luar dengan aman. 

Rekomendasi Asupan Vitamin D:

  • 0-12 bulan: Laki-laki dan perempuan: 10 mcg (400 IU)
  • 1-13 tahun: Laki-laki dan perempuan: 15 mcg (600 IU)
  • 14-18 tahun:Laki-laki, perempuan, hamil, menyusui: 15 mcg (600 IU)
  • 19-50 tahun: Laki-laki, perempuan, hamil, menyusui: 15 mcg (600 IU)
  • 51-70 tahun: Laki-laki dan perempuan: 15 mcg (600 IU)
  • Lebih dari 70 tahun: Laki-laki dan perempuan: 20 mcg (800 IU)

3. Asupan Protein yang Cukup

Protein adalah komponen penting untuk menjaga massa otot dan tulang seiring bertambahnya usia. Dokter sering menyarankan asupan protein lebih dari 0,8 gram per kilogram berat badan (g/kg) untuk orang dewasa, terutama mereka yang sudah mengalami osteoporosis. Sumber protein meliputi ikan, unggas, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

4. Menjaga Berat Badan Ideal

Berat badan yang terlalu rendah (BMI di bawah 19) dapat memengaruhi kesehatan tulang. Sebaliknya, obesitas visceral (lemak di sekitar organ perut) juga dikaitkan dengan kepadatan tulang yang lebih rendah. Menjaga berat badan ideal adalah bagian penting dari upaya pencegahan osteoporosis.

5. Rutin Berolahraga

Latihan menahan beban, seperti berjalan, mendaki, naik tangga, lari, dan angkat beban, adalah cara efektif untuk menjaga kepadatan tulang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan kepadatan tulang, khususnya di tulang belakang lumbar (Pinggang) dan pinggul, yang rentan terhadap patah tulang akibat osteoporosis.

6. Hindari Merokok dan Alkohol Berlebih

Merokok adalah salah satu faktor utama yang mempercepat pengeroposan tulang. Berhenti merokok dapat membantu mencegah osteoporosis. Selain itu, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko jatuh yang berujung patah tulang. Batasi konsumsi alkohol hingga satu gelas per hari untuk wanita dan dua gelas per hari untuk pria.

Pencegahan Jatuh pada Lansia

Orang tua berisiko tinggi mengalami patah tulang akibat osteoporosis. Oleh karena itu, pencegahan jatuh menjadi sangat penting. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:

  1. Melakukan latihan untuk meningkatkan keseimbangan dan kekuatan otot.
  2. Mengamankan lingkungan di rumah, seperti menggunakan pegangan tangan, meningkatkan pencahayaan, dan menjaga kebersihan agar tidak mudah tersandung.
  3. Menggunakan alat bantu seperti tongkat jika diperlukan.

Penilaian Kesehatan Tulang

Tes kepadatan tulang dapat membantu mendiagnosis osteoporosis atau osteopenia (kondisi awal dari osteoporosis). Dengan melakukan tes ini, seseorang bisa mengetahui risiko osteoporosis lebih dini dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kondisi semakin buruk.

Kesimpulan

Osteoporosis adalah penyakit yang serius, tetapi dapat dicegah dan dikendalikan dengan gaya hidup sehat. Asupan nutrisi yang cukup, aktivitas fisik, serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol berlebihan dapat membantu menjaga tulang tetap kuat. Selain itu, pemeriksaan kesehatan tulang secara rutin sangat penting untuk mendeteksi dini dan mencegah komplikasi akibat osteoporosis.

Tetaplah aktif, perhatikan asupan nutrisi, dan jangan abaikan kesehatan tulang Anda. Mencegah osteoporosis adalah investasi jangka panjang untuk menjaga kualitas hidup di usia tua.

 

Referensi:

Medical News Today. How to prevent osteoporosis [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 10]. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/how-to-prevent-osteoporosis#summary 

International Osteoporosis Foundation. Prevention of osteoporosis [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 10]. Available from: https://www.osteoporosis.foundation/patients/prevention 

Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Ratusan juta orang berisiko kena osteoporosis, begini langkah pencegahannya ala dosen UNESA [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 10]. Available from: https://www.unesa.ac.id/ratusan-juta-orang-berisiko-kena-osteoporosis-begini-langkah-pencegahannya-ala-dosen-unesa 

Office of Dietary Supplements, National Institutes of Health. Calcium – Health Professional Fact Sheet [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 10]. Available from: https://ods.od.nih.gov/factsheets/Calcium-HealthProfessional/

Office of Dietary Supplements, National Institutes of Health. Vitamin D – Health Professional Fact Sheet [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 7]. Available from: https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-HealthProfessional/

Neale RE, Khan SR, Lucas RM, Waterhouse M, Whiteman DC, Olsen CM. The effect of sunscreen on vitamin D: a review. Br J Dermatol. 2019 Nov;181(5):907-915. doi: 10.1111/bjd.17980. Epub 2019 Jul 9. PMID: 30945275.

Amankah Pengidap Penyakit Ginjal Meminum Kopi?

Di Indonesia, popularitas minuman kopi terus meningkat, terutama di kota-kota besar. Saat ini, kopi semakin menjadi favorit di kalangan dewasa muda. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini termasuk tuntutan pekerjaan, gaya hidup, kurang tidur, serta ketergantungan pada kopi sebagai sumber energi yang mudah diperoleh. Namun, ketika seseorang didiagnosis dengan penyakit ginjal, mereka sering kali bertanya-tanya: “Apakah saya perlu berhenti minum kopi?” Artikel ini membahas tentang pengidap penyakit ginjal meminum kopi apakah aman? serta memberikan panduan bagi mereka yang memiliki kondisi ini.

Secara umum, pengidap penyakit ginjal tidak perlu sepenuhnya menghindari kopi, tetapi mereka harus lebih berhati-hati dengan jumlah yang diminum dan bahan tambahan yang digunakan. Kopi hitam, misalnya, dianggap sebagai pilihan terbaik karena tidak mengandung tambahan fosfor dan kalium yang berlebihan, dua nutrisi yang harus dibatasi pada pengidap penyakit ginjal.

Kalium adalah salah satu elektrolit yang harus diperhatikan bagi pengidap penyakit ginjal. Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik sering kali kesulitan menjaga keseimbangan kadar kalium dalam tubuh. Kopi, meskipun tidak terlalu tinggi kalium, dapat menjadi sumber tambahan elektrolit ini jika diminum dalam jumlah besar.

Dalam satu cangkir kopi, terdapat sekitar 49 mg kalium. Konsumsi lebih dari tiga cangkir kopi sehari bisa berkontribusi terhadap tingginya kadar kalium dalam tubuh. 

Tips Menikmati Kopi Bagi Pengidap Penyakit Ginjal

  1. Konsumsi Secukupnya
    Batasi konsumsi kopi tidak lebih dari tiga cangkir sehari (sekitar 532-710 ml). 
  2. Perhatikan Tambahan Krimer dan Gula
    Beberapa orang suka menambahkan krimer atau gula ke dalam kopi mereka. Namun, bagi pengidap penyakit ginjal, ini dapat menjadi masalah. Krimer sering kali mengandung fosfor dan kalium yang tinggi, sehingga sebaiknya dihindari. Gula juga perlu dibatasi, terutama jika Anda juga memiliki diabetes, yang sering kali menjadi penyebab penyakit ginjal. Jika memungkinkan, minumlah kopi hitam tanpa tambahan krimer atau gula.
  3. Pertimbangkan Kopi Decaf
    Jika Anda ingin mengurangi kafein tetapi tetap menikmati rutinitas minum kopi, kopi decaf (tanpa kafein) bisa menjadi alternatif yang baik. Teh hitam atau hijau juga bisa menjadi pilihan dengan kandungan kafein dan kalium yang lebih rendah.
  4. Konsultasikan dengan Ahli Gizi
    Setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter terkait batasan dalam minum kopi. Mereka dapat memberikan saran yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan ginjal Anda. 

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang konsumsi kopi dan kesehatan ginjal, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter. Tinggalkan komentar di bawah jika Anda ingin berbagi pengalaman atau informasi tambahan!

 

Referensi:

National Kidney Foundation. Coffee and kidney disease: is it safe? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 7]. Available from: https://www.kidney.org/news-stories/coffee-and-kidney-disease-it-safe 

D’Apolonia G, Miller M, Cheng T, et al. Coffee consumption and risk of chronic kidney disease: results from the Atherosclerosis Risk in Communities Study. [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 7]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6057809/ 

Centers for Kidney Care. Top 8 best drinks for people with kidney disease [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 11]. Available from: https://cfkc.org/post/top-8-best-drinks-for-people-with-kidney-disease 

Verywell Health. What is coffee’s effect on the kidneys? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 17]. Available from: https://www.verywellhealth.com/what-is-coffees-effect-on-the-kidneys-4147536

 

Waspadai Flu Singapura (HFMD) pada Anak

Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau lebih dikenal sebagai Flu Singapura di Indonesia adalah penyakit menular yang sering menyerang anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah 5 tahun. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari kelompok enterovirus, seperti Coxsackievirus A16 (CA16) dan Enterovirus 71 (EV71). Meskipun flu Singapura sering dianggap ringan, infeksi yang disebabkan oleh varian virus EV71 bisa menyebabkan sakit yang lebih parah dan bahkan memicu komplikasi serius.

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus Flu Singapura meningkat di beberapa negara Asia, termasuk di Indonesia. Banyak orang tua yang khawatir dengan cepatnya penyebaran penyakit ini, terutama di lingkungan yang padat, seperti sekolah dan tempat penitipan anak.

Gejala Umum Flu Singapura (HFMD)

Sebagian besar anak yang terinfeksi HFMD akan mengalami gejala ringan selama 7 hingga 10 hari. Beberapa gejala umum yang sering terlihat meliputi:

  • Demam yang sering disertai lemas
  • Sakit tenggorokan
  • Luka-luka kecil yang melepuh di bagian dalam mulut, terutama di sekitar lidah dan gusi
  • Ruam atau lepuhan di area telapak tangan dan telapak kaki.

Karena gejalanya mirip dengan penyakit ringan lainnya, banyak orang tua yang kerap mengira penyakit ini adalah sariawan biasa. Padahal, lepuhan di mulut yang diikuti dengan ruam pada tangan dan kaki adalah tanda utama Flu Singapura.

Siapa yang Berisiko Tinggi Terkena Flu Singapura?

Penyakit ini paling sering menyerang anak di bawah 5 tahun, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada usia berapapun, bahkan pada orang dewasa. Di Indonesia, tempat-tempat seperti PAUD, TK, dan penitipan anak sering menjadi lokasi penyebaran utama penyakit ini, karena anak-anak cenderung lebih banyak berinteraksi fisik dengan teman-teman mereka. Karena penyebarannya yang relatif cepat, orang tua juga kerap kali khawatir jika anak-anak mereka tertular saat bermain atau berbagi mainan.

Bagi wanita hamil, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika terpapar atau merasakan tanda dan gejala penyakit ini. Meskipun komplikasi akibat HFMD jarang terjadi selama kehamilan, lebih baik tetap waspada.

Cara Penularan Flu Singapura

Beberapa cara penularan penyakit ini, meliputi:

  • Kontak langsung dengan cairan tubuh dari penderita, seperti tetesan air liur saat bersin atau batuk.
  • Menyentuh permukaan yang terkontaminasi, seperti mainan, gagang pintu, atau barang-barang umum lainnya.
  • Cairan dari lepuhan di kulit penderita.
  • Kontak dengan kotoran penderita, terutama pada anak-anak yang belum mandiri dalam toilet training.

Anak-anak sering kali lupa untuk mencuci tangan setelah bermain atau sebelum makan. Kebiasaan ini menjadi salah satu penyebab umum penyebaran virus HFMD.

Tips Pencegahan

Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sering kali diabaikan, terutama di lingkungan anak-anak. Untuk mencegah penularan HFMD, beberapa langkah yang bisa diterapkan orang tua di rumah adalah:

  • Mencuci tangan secara rutin dengan sabun selama minimal 20 detik, terutama setelah mengganti popok, menggunakan toilet, batuk, atau bersin.
  • Membersihkan dan mendisinfeksi mainan, alat makan, dan benda-benda yang sering disentuh anak, seperti gagang pintu dan permukaan meja.
  • Menghindari kontak langsung dengan penderita HFMD, seperti mencium atau memeluk mereka.
  • Mengajarkan anak untuk tidak menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci, terutama di area mata, hidung, dan mulut.
  • Memakai masker jika sakit, atau berada di lingkungan luar.

Di Indonesia, kebiasaan berbagi makanan juga umum dilakukan, terutama di acara-acara keluarga. Penting untuk mengajarkan anak untuk tidak berbagi makanan atau minuman ketika ada yang sedang sakit.

Cara Mengobati HFMD di Rumah

Kebanyakan anak yang terkena HFMD bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan medis khusus, kecuali pada sakit yang berat. Beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk mempercepat pemulihan adalah:

  • Memberikan obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti paracetamol, untuk meredakan gejala demam dan nyeri di mulut. Hindari pemberian aspirin pada anak-anak.
  • Menjaga hidrasi anak agar tidak dehidrasi, terutama jika mereka kesulitan makan atau minum akibat luka di mulut. Cairan seperti air putih, susu, atau kuah kaldu bisa membantu menjaga hidrasi anak.

 

Referensi:

World Health Organization. Regional Office for the Western Pacific. A guide to clinical management and public health response for hand, foot and mouth disease (HFMD). Manila: WHO Regional Office for the Western Pacific; 2011. p. 1. Available from: https://iris.who.int/handle/10665/207490

Centers for Disease Control and Prevention. Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) [Internet]. [cited 2024 Oct 4]. Available from: https://www.cdc.gov/hand-foot-mouth/about/index.html.

Apa Itu Hemoroid (Wasir)? dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Wasir, atau hemoroid, adalah kondisi medis di mana pembuluh darah di dalam dan sekitar anus membengkak dan mengalami peradangan. Kondisi ini sangat umum terjadi dan bisa dialami oleh siapa saja, terutama mereka yang sering mengalami sembelit atau mengejan terlalu keras saat buang air besar. Meskipun wasir sering sembuh dengan sendirinya, jika tidak ditangani dengan baik, gejalanya bisa berulang dan menyebabkan rasa tidak nyaman.

Gejala Umum Wasir (Hemoroid)

Gejala wasir dapat bervariasi tergantung pada jenisnya, namun beberapa tanda umum yang sering muncul antara lain:

  • Perdarahan saat buang air besar (darah berwarna merah terang)
  • Gatal di sekitar anus
  • Muncul benjolan di sekitar anus
  • Nyeri saat duduk atau setelah buang air besar
  • Rasa tidak nyaman seperti ada yang mengganjal di anus
  • Keluarnya lendir setelah buang air besar

Penyebab dan Faktor Pemicu

Wasir disebabkan oleh tekanan berlebihan pada pembuluh darah di area anus. Berikut adalah beberapa faktor yang sering menjadi penyebab atau pemicu wasir:

  • Sembelit: Mengejan terlalu keras saat buang air besar akibat sembelit adalah salah satu penyebab utama wasir.
  • Kehamilan: Wanita hamil lebih berisiko mengalami wasir karena peningkatan tekanan di daerah panggul.
  • Indeks Massa Tubuh Tinggi: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di anus.
  • Mengangkat Beban Berat: Mengangkat beban berat secara rutin dapat meningkatkan risiko wasir.
  • Diet Rendah Serat: Kekurangan serat dalam makanan dapat menyebabkan sembelit, yang dapat memperburuk gejala wasir.

Cara Mengobati dan Mencegah Wasir (Hemoroid)

Untungnya, wasir dapat diobati dan dicegah dengan beberapa langkah sederhana, termasuk perubahan gaya hidup dan perawatan medis jika diperlukan. Berikut beberapa cara yang efektif untuk mengatasi dan mencegah wasir:

  1. Perbanyak Konsumsi Serat
    Makanan tinggi serat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, dapat membantu melunakkan tinja dan mengurangi tekanan saat buang air besar. Ini adalah cara paling sederhana untuk mencegah wasir.
  2. Perawatan Topikal
    Krim atau salep wasir yang dijual bebas di apotek bisa membantu meredakan rasa sakit, gatal, dan bengkak. Krim yang mengandung hidrokortison atau witch hazel sering digunakan sebagai obat wasir di rumah.
  3. Obat Pereda Nyeri
    Jika wasir menyebabkan nyeri yang cukup mengganggu, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen, aspirin, atau paracetamol.
  4. Rendam Air Hangat
    Merendam area anus dalam air hangat selama 10-15 menit, 2-3 kali sehari, dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri. Ini juga membantu meringankan rasa gatal akibat wasir.
  5. Jaga Kebersihan Area Anus
    Bersihkan area anus dengan lembut menggunakan tisu basah atau air setelah buang air besar untuk mencegah iritasi lebih lanjut.
  6. Hindari Duduk Terlalu Lama
    Duduk terlalu lama, terutama di toilet, dapat meningkatkan tekanan di anus dan memperburuk gejala wasir.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika pengobatan rumahan tidak efektif dalam satu atau dua minggu, atau jika gejala semakin parah, seperti adanya perdarahan yang berlebihan atau nyeri yang tidak tertahankan, segera temui dokter. Dalam beberapa kasus, perawatan medis seperti ligasi gelang karet, skleroterapi, atau bahkan operasi mungkin diperlukan untuk menangani wasir yang tidak kunjung sembuh.

Penanganan Medis Wasir

Jika pengobatan di rumah tidak berhasil, ada beberapa opsi medis yang dapat dilakukan:

  • Ligasi Gelang Karet: Gelang karet ditempatkan di sekitar pangkal wasir untuk menghentikan suplai darah sehingga wasir menyusut.
  • Skleroterapi: Cairan disuntikkan ke dalam wasir untuk mengurangi ukurannya.
  • Hemoroidektomi: Prosedur bedah untuk mengangkat wasir, biasanya dilakukan untuk kasus yang parah.  

Wasir adalah kondisi umum yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi dapat dikelola dengan baik melalui perubahan gaya hidup dan perawatan rumahan. Jika gejala tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang lebih tepat.

 

Referensi:

NHS. Piles (haemorrhoids) [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 7]. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/piles-haemorrhoids/

HealthMatch. Can stress cause hemorrhoids? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 7]. Available from: https://healthmatch.io/hemmorhoids/can-stress-cause-hemorrhoids#stress-and-hemorrhoids

WebMD. Understanding hemorrhoids – basics [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 7]. Available from: https://www.webmd.com/digestive-disorders/understanding-hemorrhoids-basics

Penyakit yang Berhubungan dengan Gangguan Pada Saraf Otak

Saraf otak merupakan jaringan yang kompleks dan memiliki fungsi tak tergantikan. Dari penglihatan, penciuman, berjalan, hingga berbicara, semuanya diatur oleh sistem saraf otak. Namun sistem saraf otak tidak bekerja sendiri karena saling berhubungan dengan beberapa bagian terpenting di tubuh, yaitu sumsum tulang belakang, saraf-saraf tepi yang berhubungan, organ indera ataupun otot.

Sistem saraf otak secara keseluruhan bertanggung jawab atas banyak fungsi penting dalam tubuh, seperti ingatan, persepsi, bahasa, gerakan, menelan, bernapas, bahkan fungsi usus dan kandung kemih. Namun, ketika ada masalah pada saraf otak, kondisi itu dapat menyebabkan gangguan neurologis yang menyebabkan seseorang dapat

mengalami kesulitan bergerak, berbicara dan gangguan fungsi lainnya.

Kondisi yang Dapat Berhubungan dengan Gangguan Saraf Otak

Untuk itu sangatlah penting untuk mengetahui kondisi yang dapat menyebabkan gangguan saraf otak. Dengan begitu, dokter dapat melakukan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Berikut ini beberapa kondisi yang dapat berhubungan dengan gangguan saraf otak:

1.   Sakit kepala

Sakit kepala merupakan salah satu jenis gangguan saraf otak yang paling umum dan dapat menyerang siapa saja pada usia berapapun. Meskipun sakit kepala merupakan gejala yang sangat umum terjadi, umumnya mayoritas sakit kepala tidak berhubungan dengan gangguan saraf otak yang serius. Jika sakit kepala datang secara tiba-tiba dan terjadi berulang kali, kamu harus segera menemui dokter, karena bisa jadi sakit kepala tersebut disebabkan oleh suatu gangguan yang lebih serius dan perlu dievaluasi lebih lanjut.

2.   Epilepsi dan kejang

Salah satu jenis gangguan saraf otak lainnya yaitu epilepsi dan kejang. Epilepsi merupakan kondisi dimana adanya aktivitas listrik yang abnormal di otak yang menyebabkan kejang. Kondisi tersebut dapat terjadi pada usia berapa pun, tapi biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau pada orang berusia di atas 60 tahun.

Sebagian besar kasus epilepsi tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi. Namun, kejang terkadang terjadi sebagai akibat dari beberapa kondisi berikut:

  • Stroke
  • Tumor otak
  • Infeksi otak
  • Cedera kepala yang berat
  • Penyalahgunaan narkoba atau alkohol
  • Kekurangan oksigen saat

3.   Stroke

Gangguan saraf otak berikutnya yang cukup sering dijumpai adalah stroke. Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terputus. Tanpa suplai darah yang cukup,

sel-sel otak di area yang terdampak akan mengalami kekurangan oksigen. Selain itu, otak kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk berfungsi dan bertahan hidup.

Ada dua jenis stroke:

  • Stroke iskemik, akibat gumpalan darah di dalam pembuluh darah yang memasok
  • Stroke hemoragik, akibat pecahnya pembuluh darah di dalam

Pada kedua jenis stroke tersebut, dampaknya adalah kematian pada sel-sel saraf di bagian otak yang mengalami gangguan aliran darah. Alhasil, sistem saraf otak tidak dapat menjalankan fungsi vitalnya lagi.

4.   Sklerosis lateral amiotrofik

Ini adalah salah satu kondisi neuromuskuler yang langka, yang dapat memengaruhi sel saraf otak dan sumsum tulang belakang. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebabnya, tapi faktor risiko yang dicurigai adalah faktor genetik dan lingkungan.

Penderita sklerosis lateral amiotrofik ini akan mengalami kelumpuhan secara bertahap sehingga dapat menyebabkan disabilitas hingga kematian.

5.   Demensia, termasuk Penyakit Alzheimer

Kehilangan memori atau menurunnya kemampuan untuk mengingat merupakan keluhan umum yang sering dialami lansia. Penurunan fungsi memori merupakan bagian normal dari penuaan.

Namun, ada tanda-tanda tertentu yang dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius, yang dikenal dengan istilah demensia, di mana salah satunya adalah penyakit Alzheimer. Gejala-gejalanya dapat berupa:

  • Tersesat
  • Kesulitan mengelola keuangan
  • Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari
  • Pelupa
  • Bermasalah dalam berbicara dan

Demensia adalah suatu kondisi yang lambat namun bersifat progresif harus dievaluasi oleh dokter spesialis saraf. Meskipun belum ada obat yang benar-benar terbukti efektif untuk menyembuhkan demensia, terdapat metode perawatan dan pengobatan tertentu yang dapat membantu mengurangi gejala dan membatasi progresivitas penyakit ini.

Itu dia penjelasan mengenai penyakit yang berhubungan dengan gangguan saraf otak. Anda bisa mencari informasi seputar kesehatan lainnya di artikel Website Sahabat KECC

 

Referensi:

Johns Hopkins Medicine. Brain Anatomy and How the Brain Works

Banner Health. 6 Neurological Conditions and Symptoms You Should Look Out For Medical News Today. 5 different neurological disorders and their symptoms

Pentingnya Mengetahui Tekstur MPASI untuk Anak

MPASI, atau Makanan Pendamping ASI, adalah makanan yang diberikan kepada bayi berusia 6 bulan ke atas sebagai tambahan untuk pendamping ASI (Air Susu Ibu). Pemberian MPASI merupakan fase penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak untuk mendukung kecukupan nutrisi terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan, yang berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan optimal. 

Sebelum membahas lebih lanjut tentang tekstur MPASI yang tepat untuk anak, mari kita ketahui terlebih dahulu mengapa MPASI diperlukan.! Dengan pengetahuan yang tepat, orang tua dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai waktu dan jenis makanan yang diberikan kepada si kecil. 

Mengapa MPASI Diperlukan Bagi Anak? 

  1. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi

Setelah usia 6 bulan, kebutuhan gizi bayi mulai meningkat dan tidak dapat dipenuhi hanya dengan ASI atau susu saja. MPASI menyediakan tambahan energi, protein, dan zat besi yang penting untuk pertumbuhan optimal. Nutrisi yang baik selama masa MPASI berperan penting dalam perkembangan otak dan kognitif anak. Selain itu juga perkembangan anak memerlukan energi yang didapatkan dari MPASI yang dikonsumsi. 

  1. Mengoptimalkan Pertumbuhan

Pemberian MPASI yang tepat membantu dalam pertumbuhan fisik anak, termasuk penambahan berat badan yang sehat. Bayi yang mendapatkan MPASI yang baik cenderung tumbuh dengan berat badan yang optimal. Berat badan merupakan indikator penting dari kesehatan dan perkembangan mereka. Perubahan berat badan yang cepat dan mudah terukur mencerminkan status gizi dan pertumbuhan bayi, yang dapat menunjukkan apakah bayi mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik 

  1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

MPASI yang kaya nutrisi, seperti vitamin dan mineral, membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi. Nutrisi ini dapat meningkatkan kemampuan tubuh bayi dalam melawan infeksi dan penyakit, sehingga mereka lebih sehat secara keseluruhan. 

  1. Mengurangi Risiko Obesitas di Masa Depan

Memberikan MPASI yang seimbang dan mengajarkan kebiasaan makan sehat dapat membantu mengurangi risiko obesitas di masa depan. Hal ini membantu bayi dalam mengatur asupan makanan bayi. 

  1. Membantu Perkembangan Keterampilan Makan

MPASI juga berfungsi untuk memperkenalkan berbagai tekstur dan jenis makanan kepada bayi. Hal ini penting untuk melatih keterampilan mengunyah dan menelan mereka. Ini adalah langkah awal bagi anak untuk belajar makan secara mandiri. 

Tahapan Tekstur MPASI Berdasarkan Usia Anak 

Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) kepada bayi merupakan langkah penting dalam perkembangan mereka, terutama terkait dengan tekstur makanan yang disajikan. Berikut adalah tahapan tekstur MPASI berdasarkan usia bayi: 

  1. Usia 6 Bulan

Pada tahapan awal ini, bayi diperkenalkan dengan makanan padat untuk pertama kalinya. Tekstur MPASI dalam hari-hari pertama harus sangat cair hingga menyerupai ASI dan dalam porsi kecil agar membantu bayi menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan makanan barunya. Tekstur yang disarankan adalah bubur halus atau puree yang sangat lembut. Tujuan dari tekstur ini adalah untuk memudahkan bayi dalam menelan dan mencegah risiko tersedak. 

  1. Usia 7-8 Bulan

Seiring bertambahnya usia, tekstur MPASI dapat sedikit ditingkatkan. Pada usia ini, bayi sudah dapat diperkenalkan dengan makanan saring. Dapat diberikan bubur nasi yang agak encer, serta puree buah dan sayuran dengan tekstur yang sedikit lebih kasar. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan mengunyah dan menelan bayi. 

  1. Usia 9-12 Bulan

Bayi pada usia ini sudah mulai lebih mahir dalam mengunyah, sehingga MPASI sudah dapat disajikan dengan tekstur yang lebih kasar. Makanan bisa dicincang halus atau dilumatkan, contohnya seperti kentang tumbuk atau sayuran yang dimasak. 

  1. Usia 13-18 Bulan

Setelah mencapai usia satu tahun, bayi seharusnya sudah mampu mengonsumsi makanan yang mirip dengan makanan orang dewasa. Pada tahap ini, tekstur MPASI bisa lebih variatif dan mendekati makanan harian keluarga, seperti nasi dengan lauk pauk. Meskipun demikian, perhatikan juga aneka bumbu yang gunakan. Ajak bayi makan bersama dengan keluarga di meja makan sehingga dia terbiasa makan bersama keluarga sekaligus melatih hubungan sosialnya. 

Kapan Anak Siap untuk Mulai MPASI? 

Sebelum orang tua memberikan MPASI untuk anak, orang tua perlu memerhatikan beberapa hal berikut antara lain: 

  • Bayi siap memulai jadwal MPASI jika sudah bisa duduk tegak dengan menopang kepala dan lehernya sendiri dengan baik, tertarik dengan makanan, serta refleks membuka mulut saat diberikan sendok. 
  • Bila si Kecil mulai mencari dan meraih objek yang ada di dekatnya, mulai makan sendiri, dapat mengunyah dengan mudah, serta memindahkan barang dari satu tangan ke sisi tangan lainnya, ia mungkin sudah siap untuk menerima menu finger foods.  
  • Si Kecil tertarik atau menunjukkan reaksi yang kuat terhadap aroma dan rasa baru. 
  • Menikmati lebih banyak variasi makanan dengan berbagai aroma dan rasa. 
  • Sudah dapat mengunyah makanan dengan baik pada tahapan tekstur saat ini dan sebelumnya. 

Itu dia penjelasan mengenai tekstur MPASI anak. Jika ingin informasi mengenai Ibu dan Anak lainnya, Sobat KeCe bisa mencarinya di artikel Website Sahabat KECC.

 

Sumber: 

 NSW Government. Age texture food and drink examples – munch & move [Internet]. 2014 [cited 2024 September 18]. Available from: https://www.healthykids.nsw.gov.au/downloads/file/teacherschildcare/TransitioningTextures-Infants.pdf 

 Baby Center. Baby feeding chart: baby food by age guide [Internet]. 2022 [cited 2024 September 18]. Available from: https://www.babycenter.com/baby/solids-finger-foods/age-by-age-guide-to-feeding-your-baby_1400680#age-6-to-8-months 

 World Health Organization. Complementary feeding [Internet]. 2022 [cited 2024 September 18]. Available from: https://www.who.int/health-topics/complementary-feeding#tab=tab_2 

 IDAI. Memberi makan pada bayi: kapan, apa, dan bagaimana? [Internet]. 2016  [cited 2024 September 18]. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana 

 IDAI. Pemberian makanan pendamping air susu ibu (mpasi). 2018 [cited 2024 September 18]. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi 

 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pemberian makanan bayi dan anak (pmba) [Internet]. 2024 [cited 2024 September 18]. sAvailable from: https://promkes.kemkes.go.id/pub/files/files11293Buku%20PMBA-rev.pdf 

 Utami, Fasti Arum, (2018). Best Of The Best MP-ASI Gizi Tepat. Yogyakarta: Okxygen Media Ilmu. 

Tips ASI Eksklusif untuk Ibu yang Bekerja

Bagi ibu yang bekerja, memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi bisa menjadi suatu tantangan. Dengan jadwal kerja yang padat dan berbagai tanggung jawab lainnya, banyak ibu merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi mereka melalui ASI. Namun, penting untuk diingat bahwa dengan strategi yang tepat, ibu tetap bisa memberikan ASI meskipun harus bekerja. 

Memberikan ASI eksklusif tidak hanya penting untuk kesehatan bayi, tetapi juga memperkuat ikatan antara ibu dan anak. Dengan persiapan yang baik, ibu dapat menjalani kedua peran tersebut dengan lebih baik. Lalu, bagaimana tips agar bisa memberikan ASI eksklusif pada anak terutama pada ibu pekerja? Simak penjelasannya di sini! 

Tips untuk Memberikan ASI Eksklusif 

Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan jika ingin memberikan ASI eksklusif selama bekerja, antara lain: 

  1. Rutin Memerah ASI
    Memerah ASI secara teratur, baik di rumah maupun di tempat kerja, akan membantu produksi ASI tetap terjaga. Semakin sering ASI dikeluarkan, semakin banyak juga ASI yang diproduksi. Selain itu, dengan rutin memerah ASI juga dapat menghindari tersumbatnya saluran ASI yang berdampak pada rasa nyeri pada payudara ibu. 
  2. Persiapkan Persediaan ASI
    Sebelum kembali bekerja, pastikan untuk memompa dan menyimpan ASI kedalam kulkas atau freezer. Menyimpan ASI yang sudah diperah dengan benar akan menjaga kualitas ASI tetap baik hingga dapat dikonsumsi oleh bayi. 
  3. Pilih Jenis Pompa ASI yang Aman Digunakan
    Jenis pompa ASI sangat berkaitan dengan produksi ASI. Ibu bisa memilih menggunakan pompa ASI elektrik atau manual. Dengan pemilihan pompa ASI yang nyaman, ibu akan merasa lebih nyaman saat memompa sehingga ASI yang diperah pun juga lebih banyak. 
  4.  Jadwalkan Waktu Memerah
    Buat jadwal rutin untuk memerah ASI selama jam kerja, jika memungkinkan, agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. 
  5. Makan Sehat dan Cukup Cairan 
    Pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan cukup cairan untuk mendukung produksi ASI. 
  6. Latihan Memberi ASI dari Botol
    Dua minggu sebelum kembali bekerja, latihlah bayi untuk minum dari botol agar mereka terbiasa saat Ibu bekerja dan tidak ada di rumah. 
  7. Komunikasi dengan Atasan
    Beritahukan atasan Anda tentang kebutuhan untuk memompa ASI dan minta dukungan mereka. Kabar baiknya, sekarang sudah sangat banyak perusahaan yang menyediakan ruang laktasi yang nyaman bagi ibu menyusui. 

Alat Penting untuk ASI Eksklusif Ibu Menyusui 

Sebelum memerah ASI eksklusif saat bekerja, Ibu perlu memiliki peralatan yang wajib dibawa untuk memudahkan proses menyusui dan memompa ASI, antara lain: 

  1. Bra Menyusui: Untuk memudahkan proses menyusui dan memompa ASI, bra menyusui dirancang khusus untuk memungkinkan akses yang mudah ke payudara. 
  2. Nursing Pads: Digunakan untuk menyerap air susu yang keluar dari payudara saat tidak sedang memompa atau menyusui, sehingga tidak membuat baju basah. 
  3. Breast Pump: Alat pompa ASI yang dapat digunakan untuk memompa ASI secara manual atau elektrik. Pompa ASI elektrik seperti double electric breast pump sangat membantu dalam memompa ASI secara cepat dan efisien. 
  4. Kantong ASI atau Botol Kaca: Digunakan untuk menyimpan ASI perah yang telah dipompa. Kantong ASI yang berlabel BPA free atau botol kaca bertutup rapat sangat ideal karena dapat menjaga kualitas ASI. Sekarang juga sudah sangat jenis kantong dan botol yang dirancang khusus untuk menyimpan ASIP. 
  5. Cooler Bag dan Ice Gel: Digunakan untuk menyimpan ASIP dalam suhu yang aman selama perjalanan. Cooler bag dengan ice gel membantu menjaga kualitas ASI tetap terjaga. 
  6. Apron Menyusui: Untuk memompa ASI di tempat kerja ataupun tempat umum, apron menyusui dapat membantu menjaga privasi dan membuat proses memompa lebih nyaman untuk Ibu. 

Jika merasa produksi ASI berkurang, Ibu bisa mengonsumsi ASI booster salah satunya adalah Lactamor.

lactamor asi

Suplemen ini dirancang untuk membantu meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Lactamor mengandung beberapa bahan aktif yang berperan penting dalam mendukung kesehatan ibu dan bayi, yaitu: 

  • Ekstrak Biji Fenugreek: ekstrak biji fenugreek mengandung senyawa fitokimia seperti flavonoid dan saponin, yang diduga berkontribusi pada efek galaktagog (peningkat produksi ASI). Senyawa ini dapat membantu merangsang kelenjar susu dan meningkatkan kadar prolaktin, hormon yang penting untuk produksi ASI kenal dapat meningkatkan produksi ASI. Karena itu, ekstrak biji fenugreek bisa membantu ibu menyusui untuk meningkatkan jumlah ASI. 
  • Ekstrak Daun Katuk: Juga dipercaya dapat meningkatkan jumlah ASI. Daun katuk kaya akan nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin C, kalsium, fosfor dan serat sehingga sering direkomendasikan dalam diet ibu menyusui.  
  • Vitamin B12: Penting untuk kesehatan sel dan perkembangan saraf, baik bagi ibu maupun bayi. 

Dosis yang dianjurkan untuk Lactamor adalah 1 hingga 2 kaplet sebanyak 3 kali sehari setelah makan. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai suplemen ini untuk memastikan dosis yang tepat sesuai dengan kebutuhan Ibu. 

Itu dia penjelasan mengenai pemberian ASI eksklusif untuk ibu yang bekerja. Jangan lupa untuk mencari informasi terkait ibu menyusui lainnya di artikel website Sahabat KECC. 

 

Sumber: 

IDAI. ASI eksklusif pada ibu yang bekerja [Internet]. 2013 [cited 2024 September 15]. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-eksklusif-pada-ibu-yang-bekerja 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. ASI eksklusif pada ibu yang bekerja [Internet].  2022 [cited 2024 September 15]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1364/asi-eksklusif-pada-ibu-bekerja 

Hemat Pemeriksaan Kesehatan dengan KECC Rewards

Kesehatan adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang lebih aktif, bahagia, dan produktif. Oleh karena itu, berinvestasi dalam kesehatan melalui pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan secara rutin sangatlah penting. Cek kesehatan secara berkala membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, sehingga Sobat KeCe dapat mengambil langkah preventif yang tepat.

Sayangnya, banyak orang enggan melakukan cek kesehatan laboratorium karena biayanya yang dianggap mahal. Namun, dengan menjadi member KECC Rewards, Sobat KeCe bisa mendapatkan diskon khusus yang ditawarkan. Hal ini menguntungkan, sebab cek kesehatan laboratorium yang lebih hemat, lengkap dengan berbagai keuntungannya. 

Rekomendasi Cek Laboratorium Hemat dengan Member KECC Rewards 

  1. Pramita Lab

Pramita Lab adalah salah satu laboratorium terkemuka yang menyediakan lebih dari seribu jenis layanan pemeriksaan diagnostik. Layanan yang ditawarkan mencakup pemeriksaan laboratorium klinik (IVD), radiodiagnostik, electrodiagnostic, serta berbagai layanan klinik lainnya. Tidak hanya itu, Pramita Lab juga menerapkan sistem manajemen mutu yang berstandar nasional dan internasional, untuk memastikan kualitas hasil pemeriksaan yang akurat dan andal.  

Bagi Sobat KeCe yang ingin melakukan cek kesehatan di Pramita Lab, cukup menunjukkan member KECC Rewards untuk mendapatkan diskon hingga 20% untuk pemeriksaan kesehatan ginjal, pemeriksaan kanker, dan pemeriksaan kesehatan tulang. Dengan cara ini, cek kesehatan jadi lebih hemat dan terjangkau. 

  1. KalGen InnoLab

KalGen InnoLab merupakan laboratorium yang menyediakan berbagai jenis pemeriksaan untuk mendukung diagnosis dan pengobatan berbagai penyakit. Dengan layanan yang profesional dan teknologi terbaru, KalGen InnoLab berfokus pada memberikan hasil pemeriksaan yang akurat untuk membantu pasien dan tenaga medis mengambil keputusan yang tepat dalam perawatan kesehatan. 

Menjadi member KECC Rewards memungkinkan Sobat KeCe mendapatkan diskon hingga 20% untuk pemeriksaan paket cek kesehatan, tes skrining kanker, dan pemeriksaan umum lainnya. Sehingga akses ke layanan cek kesehatan di KalGen InnoLab menjadi lebih terjangkau. 

  1. Kimia Farma

Kimia Farma adalah salah satu laboratorium terkemuka yang menawarkan pelayanan kesehatan komprehensif. Di sini, Sobat KeCe dapat menemukan berbagai layanan, mulai dari pemeriksaan laboratorium yang mencakup analisis darah, urine, dan pemeriksaan diagnostik lainnya. Selain itu Kima Farma juga menyediakan layanan farmasi yang menyediakan berbagai obat dan produk kesehatan. Menjadikannya tempat yang ideal untuk memenuhi kebutuhan kesehatan Sobat KeCe. 

Bagi member KECC Reward yang melakukan cek kesehatan di sini, Sobat KeCe dapat menikmati diskon hingga 20% untuk layanan seperti cek kesehatan ginjal premium, paket kanker untuk wanita dan pria, serta tes tunggal seperti Hematologi, Hemoglobina, Albumin, Ferritin, cek urine lengkap, Ureum, Kreatinin, dan paket Na, K, Cl. 

  1. Diagnos Lab

Diagnos Lab merupakan salah satu laboratorium yang menyediakan berbagai jenis pemeriksaan laboratorium untuk mendukung diagnosis dan pengobatan penyakit. Diagnos Lab menawarkan layanan lengkap, mulai dari analisis darah hingga pemeriksaan spesifik lainnya, untuk membantu pasien mendapatkan diagnosis yang akurat. 

Sebagai member KECC Rewards, Sobat KeCe dapat menikmati diskon sebesar 20% untuk layanan cek kesehatan, termasuk MCU Standard, Advance, dan Premium. Paket MCU ini dirancang untuk memberikan pemeriksaan menyeluruh yang dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini. Dengan begitu, Sobat KeCe tidak hanya mendapatkan layanan kesehatan berkualitas, tetapi juga hemat biaya dalam perawatan kesehatan Sobat KeCe. 

  1. Pusat Pendengaran hearLIFE

Pusat pendengaran hearLIFE merupakan sebuah pusat kesehatan dan gangguan pendengaran yang terkemuka di Indonesia. Disini ada beberapa solusi lengkap untuk semua kebutuhan pendengaran, termasuk perawatan, pemeriksaan, dan penjualan alat bantu dengar yang berkualitas tinggi.  

Pusat pendengaran hearLIFE juga menyediakan layanan konsultasi hingga penanganan gangguan pendengaran bersama audiologis terbaik, serta Auditory Verbal Therapy (AVT) untuk membantu meningkatkan kemampuan mendengar, berbicara, dan berkomunikasi.  

Bagi Sobat KeCe yang telah tergabung dengan KECC Rewards, Sobat KeCe dapat menikmati diskon sebesar 20% untuk paket pemeriksaan pendengaran, pembelian produk alat bantu dengar, dan terapi mendengar (Auditory Verbal Therapy) di pusat pendengaran hearLIFE. 

Manfaat Cek Kesehatan Laboratorium 

Ada beberapa keuntungan jika Sobat KeCe melakukan pemeriksaan/deteksi dini ke laboratorium, antara lain: 

  1. Mendeteksi Penyakit Dini

Pemeriksaan laboratorium membantu dalam mendeteksi penyakit pada tahap awal, yang memungkinkan penanganan yang lebih efektif. Misalnya, tes darah dapat mengidentifikasi kondisi seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung sebelum gejala serius muncul. 

  1. Memantau Kesehatan

Melalui pemeriksaan rutin, individu dapat memantau berbagai indikator kesehatan seperti kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah. Informasi ini membantu dalam menyesuaikan gaya hidup dan pola makan untuk mencegah penyakit. 

  1. Mengetahui Diagnosa

Pemeriksaan laboratorium adalah bagian integral dari proses medis yang membantu dokter dalam menegakkan diagnosa dan memantau perkembangan terapi. Ini termasuk skrining untuk berbagai penyakit, serta evaluasi fungsi organ vital. 

  1. Mengurangi Biaya Kesehatan

Dengan mendeteksi masalah kesehatan lebih awal, pemeriksaan rutin dapat mengurangi biaya perawatan kesehatan di masa depan. Ini menghindari pengobatan yang lebih mahal akibat komplikasi dari penyakit yang tidak terdeteksi. 

  1. Meningkatkan Kualitas Hidup

Secara keseluruhan, pemeriksaan kesehatan rutin berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dengan memberikan informasi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan secara optimal. 

Dengan demikian, pemeriksaan rutin ke laboratorium bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah proaktif dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit serius. 

Pemeriksaan Rutin yang Wajib Dilakukan untuk Deteksi Dini 

Pemeriksaan rutin yang wajib dilakukan untuk deteksi dini penyakit mencakup beberapa tes penting. Berikut adalah daftar pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan secara berkala: 

  1. Pemeriksaan Fisik Umum

  • Berat dan Tinggi Badan: Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk menilai apakah berat badan ideal. 
  • Lingkar Perut: Mengukur kadar lemak perut; batas aman adalah 90 cm untuk pria dan 80 cm untuk wanita. 
  1. Tes Laboratorium

  • Tekanan Darah: Untuk mendeteksi risiko hipertensi, dengan nilai normal di bawah 140/90 mmHg. 
  • Kadar Gula Darah: Untuk mendeteksi diabetes, dengan nilai normal di bawah 100 mg/dl. 
  • Kadar Kolesterol: Disarankan di bawah 200 mg/dl untuk mencegah penyakit jantung. 
  • Asam Urat: Untuk memantau risiko gout dan masalah kesehatan lainnya. 
  1. Pemeriksaan Khusus

  • Tes Pap Smear dan IVA: Untuk deteksi dini kanker leher rahim pada wanita. 
  • Sadari (Periksa Payudara Sendiri): Dilakukan oleh wanita untuk mendeteksi perubahan yang mencurigakan di payudara. 
  1. Pemeriksaan Kesehatan Paru

  • Arus Puncak Ekspirasi: Untuk menilai kesehatan paru-paru, terutama bagi penderita asma atau penyakit paru lainnya. 
  1. Penyuluhan Kesehatan

  • Pemeriksaan rutin juga merupakan kesempatan untuk mendapatkan edukasi tentang gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit dari dokter. 

Itu dia penjelasan pentingnya pemeriksaan rutin laboratorium dan keuntungan jika Sobat KeCe menjadi member KECC Rewards. Untuk mengetahui informasi seputar KECC Rewards, Sobat KeCe bisa mengunjunginya di sini. 

 

Sumber: 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pentingnya pemeriksaan rutin [Internet]. 2024 [cited 2024 September 16]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240109/5444667/pentingnya-pemeriksaan-rutin/ 

Scotts Dale Private Physicians. The benefits of getting regular lab work [Internet]. 2024 [cited 2024 September 16]. Available from: https://www.scottsdaleprivatephysicians.com/blog/the-benefits-of-getting-regular-lab-work 

 

Tanggal :
Sahabat KECC
Tentang Event

Bagikan : Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC
Sahabat KECC