Beranda Rewards
Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC

Penyakit yang Berhubungan dengan Gangguan Pada Saraf Otak

Saraf otak merupakan jaringan yang kompleks dan memiliki fungsi tak tergantikan. Dari penglihatan, penciuman, berjalan, hingga berbicara, semuanya diatur oleh sistem saraf otak. Namun sistem saraf otak tidak bekerja sendiri karena saling berhubungan dengan beberapa bagian terpenting di tubuh, yaitu sumsum tulang belakang, saraf-saraf tepi yang berhubungan, organ indera ataupun otot.

Sistem saraf otak secara keseluruhan bertanggung jawab atas banyak fungsi penting dalam tubuh, seperti ingatan, persepsi, bahasa, gerakan, menelan, bernapas, bahkan fungsi usus dan kandung kemih. Namun, ketika ada masalah pada saraf otak, kondisi itu dapat menyebabkan gangguan neurologis yang menyebabkan seseorang dapat

mengalami kesulitan bergerak, berbicara dan gangguan fungsi lainnya.

Kondisi yang Dapat Berhubungan dengan Gangguan Saraf Otak

Untuk itu sangatlah penting untuk mengetahui kondisi yang dapat menyebabkan gangguan saraf otak. Dengan begitu, dokter dapat melakukan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Berikut ini beberapa kondisi yang dapat berhubungan dengan gangguan saraf otak:

1.   Sakit kepala

Sakit kepala merupakan salah satu jenis gangguan saraf otak yang paling umum dan dapat menyerang siapa saja pada usia berapapun. Meskipun sakit kepala merupakan gejala yang sangat umum terjadi, umumnya mayoritas sakit kepala tidak berhubungan dengan gangguan saraf otak yang serius. Jika sakit kepala datang secara tiba-tiba dan terjadi berulang kali, kamu harus segera menemui dokter, karena bisa jadi sakit kepala tersebut disebabkan oleh suatu gangguan yang lebih serius dan perlu dievaluasi lebih lanjut.

2.   Epilepsi dan kejang

Salah satu jenis gangguan saraf otak lainnya yaitu epilepsi dan kejang. Epilepsi merupakan kondisi dimana adanya aktivitas listrik yang abnormal di otak yang menyebabkan kejang. Kondisi tersebut dapat terjadi pada usia berapa pun, tapi biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau pada orang berusia di atas 60 tahun.

Sebagian besar kasus epilepsi tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi. Namun, kejang terkadang terjadi sebagai akibat dari beberapa kondisi berikut:

  • Stroke
  • Tumor otak
  • Infeksi otak
  • Cedera kepala yang berat
  • Penyalahgunaan narkoba atau alkohol
  • Kekurangan oksigen saat

3.   Stroke

Gangguan saraf otak berikutnya yang cukup sering dijumpai adalah stroke. Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terputus. Tanpa suplai darah yang cukup,

sel-sel otak di area yang terdampak akan mengalami kekurangan oksigen. Selain itu, otak kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk berfungsi dan bertahan hidup.

Ada dua jenis stroke:

  • Stroke iskemik, akibat gumpalan darah di dalam pembuluh darah yang memasok
  • Stroke hemoragik, akibat pecahnya pembuluh darah di dalam

Pada kedua jenis stroke tersebut, dampaknya adalah kematian pada sel-sel saraf di bagian otak yang mengalami gangguan aliran darah. Alhasil, sistem saraf otak tidak dapat menjalankan fungsi vitalnya lagi.

4.   Sklerosis lateral amiotrofik

Ini adalah salah satu kondisi neuromuskuler yang langka, yang dapat memengaruhi sel saraf otak dan sumsum tulang belakang. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebabnya, tapi faktor risiko yang dicurigai adalah faktor genetik dan lingkungan.

Penderita sklerosis lateral amiotrofik ini akan mengalami kelumpuhan secara bertahap sehingga dapat menyebabkan disabilitas hingga kematian.

5.   Demensia, termasuk Penyakit Alzheimer

Kehilangan memori atau menurunnya kemampuan untuk mengingat merupakan keluhan umum yang sering dialami lansia. Penurunan fungsi memori merupakan bagian normal dari penuaan.

Namun, ada tanda-tanda tertentu yang dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius, yang dikenal dengan istilah demensia, di mana salah satunya adalah penyakit Alzheimer. Gejala-gejalanya dapat berupa:

  • Tersesat
  • Kesulitan mengelola keuangan
  • Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari
  • Pelupa
  • Bermasalah dalam berbicara dan

Demensia adalah suatu kondisi yang lambat namun bersifat progresif harus dievaluasi oleh dokter spesialis saraf. Meskipun belum ada obat yang benar-benar terbukti efektif untuk menyembuhkan demensia, terdapat metode perawatan dan pengobatan tertentu yang dapat membantu mengurangi gejala dan membatasi progresivitas penyakit ini.

Itu dia penjelasan mengenai penyakit yang berhubungan dengan gangguan saraf otak. Anda bisa mencari informasi seputar kesehatan lainnya di artikel Website Sahabat

KECC.

 

Referensi:

Johns Hopkins Medicine. Brain Anatomy and How the Brain Works

Banner Health. 6 Neurological Conditions and Symptoms You Should Look Out For Medical News Today. 5 different neurological disorders and their symptoms

Tips Olahraga Lansia untuk Menjaga Otot dan Sendi Tetap Bugar

Semakin bertambahnya usia, menjaga kesehatan otot dan sendi menjadi salah satu aspek terpenting untuk tetap dapat bergerak leluasa dan aktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Otot yang kuat dan sendi yang sehat memberikan dukungan pada tulang serta meningkatkan kemampuan tubuh untuk menopang diri. Namun, seiring bertambahnya usia, massa dan kekuatan otot mengalami penurunan. Penurunan ini dimulai perlahan pada usia 30 hingga 35 tahun, dan kemudian menurun lebih tajam saat kita mencapai usia 60-an. Meski begitu, kabar baiknya adalah kita tetap bisa mempertahankan kesehatan otot dan sendi melalui olahraga lansia yang tepat. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa orang yang sudah lanjut usia (di usia 90-an atau bahkan 100-an) masih dapat memperbaiki massa otot mereka dengan olahraga lansia yang teratur. Jadi, tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai!

Mengapa Otot dan Sendi Penting?

Selain memberikan kemampuan bergerak, otot memiliki peran penting dalam kesehatan metabolisme. Otot adalah tempat penyimpanan glukosa terbesar dalam tubuh, yang membantu mengatur kadar gula darah. Ketika kita berolahraga, otot menyerap glukosa lebih banyak dari aliran darah, mencegah penumpukan gula darah yang dapat memicu penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Di sisi lain, sendi yang sehat membantu mendukung fleksibilitas dan kekuatan otot, membuat kita dapat bergerak lebih mudah dan bebas tanpa rasa sakit.

Sayangnya, berkurangnya massa otot dan gangguan pada sendi juga dapat meningkatkan risiko terjatuh pada usia lanjut. Terjatuh sering kali menjadi masalah serius bagi lansia karena dapat menyebabkan cedera. Oleh karena itu, olahraga secara teratur penting dilakukan untuk menjaga keseimbangan, kekuatan, dan fleksibilitas tubuh.

Jenis-Jenis Olahraga yang Disarankan

Agar kesehatan otot dan sendi tetap optimal, ada empat jenis olahraga yang disarankan untuk dilakukan secara rutin: ketahanan (aerobik), kekuatan, keseimbangan, dan kelenturan. Masing-masing memiliki manfaat yang berbeda-beda namun saling melengkapi.

1. Olahraga Ketahanan (Aerobik)

Olahraga ketahanan berfungsi untuk meningkatkan daya tahan jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah. Jenis olahraga ini juga membantu meningkatkan pernapasan dan detak jantung. Beberapa contoh olahraga ketahanan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Jalan cepat
  • Joging
  • Berenang
  • Bersepeda
  • Menari
  • Bermain tenis atau basket

Bagi pemula, olahraga ini bisa dimulai dengan intensitas ringan hingga sedang, seperti jalan santai selama 10-15 menit. Setelah tubuh terbiasa, durasinya bisa ditingkatkan secara bertahap. Olahraga aerobik disarankan dilakukan selama 150 menit dalam seminggu atau sekitar 30 menit setiap harinya.

Tips:

  • Mulailah dengan pemanasan dan akhiri dengan pendinginan untuk menghindari cedera.
  • Dengarkan tubuh Anda. Jika merasa pusing atau nyeri, segera hentikan aktivitas dan istirahat.
  • Selalu pastikan untuk cukup minum saat berolahraga untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

2. Olahraga Kekuatan

Olahraga kekuatan membantu meningkatkan kekuatan otot, menjaga kestabilan tubuh, dan mencegah jatuh. Jenis olahraga ini biasanya melibatkan penggunaan beban, baik beban tubuh sendiri seperti push-up atau squat, maupun peralatan seperti dumbbell atau resistance band.

Jika baru mulai, gunakan beban ringan atau bahkan tanpa beban sama sekali untuk membiasakan tubuh. Setelah otot terasa lebih kuat, tingkatkan beban secara bertahap. Latihan kekuatan bisa dilakukan minimal dua kali seminggu, dengan jeda minimal satu hari antar sesi latihan untuk menghindari cedera otot.

Tips:

  • Jangan menahan napas saat mengangkat beban; bernapaslah secara teratur.
  • Gunakan gerakan yang halus dan mantap, hindari mengunci sendi lengan atau kaki dalam posisi lurus.

3. Olahraga Keseimbangan

Latihan keseimbangan sangat penting bagi lansia karena membantu mencegah terjatuh, yang bisa berakibat serius di usia lanjut. Olahraga ini tidak hanya menjaga keseimbangan tubuh, tetapi juga melatih koordinasi dan refleks.

Latihan keseimbangan bisa berupa gerakan sederhana seperti berdiri dengan satu kaki, berjalan di garis lurus, atau latihan tai chi. Selain itu, banyak latihan kekuatan tubuh bagian bawah, seperti squat, yang juga membantu meningkatkan keseimbangan.

Tips:

  • Awali dengan latihan sederhana dan gunakan bantuan sandaran, seperti kursi, jika perlu.
  • Lakukan latihan ini secara rutin untuk meningkatkan stabilitas tubuh.

4. Olahraga Kelenturan

Kelenturan tubuh penting untuk menjaga mobilitas sendi. Latihan kelenturan atau peregangan membantu otot dan sendi bergerak lebih bebas, sehingga memudahkan kita melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mengikat sepatu atau meraih sesuatu.

Contoh latihan kelenturan yang mudah dilakukan adalah peregangan betis dan peregangan sendi kaki. Pastikan untuk melakukan gerakan dengan perlahan dan tidak memaksakan diri jika merasa sakit.

Tips:

  • Lakukan peregangan setelah latihan ketahanan atau kekuatan saat otot masih hangat.
  • Hindari peregangan yang berlebihan hingga menyebabkan nyeri.

Mulai Olahraga Sekarang, Tanpa Alasan

Salah satu alasan umum orang enggan berolahraga adalah karena mereka merasa tidak punya waktu atau khawatir tidak mampu melakukannya dengan benar. Namun, berapa pun usia Anda, mulai bergerak adalah langkah awal yang baik untuk menjaga kesehatan. Bahkan beberapa menit aktivitas fisik setiap hari dapat memberikan manfaat jangka panjang. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau kekhawatiran khusus, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.

Olahraga bukan hanya untuk kebugaran fisik, tetapi juga untuk kesehatan mental dan kualitas hidup. Dengan menjaga otot dan sendi tetap kuat serta fleksibel, Anda dapat terus menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah dan mengurangi risiko penyakit terkait usia.

Jadi, jangan lelah untuk terus bergerak dan berolahraga. Apa pun usianya, tubuh Anda akan berterima kasih!

Referensi

NIH. Get Fit for Life [Internet]. 2021 [Cited 2024 April 24]. Available from: https://order.nia.nih.gov/sites/default/files/2021-02/exercise-physical-activity-get-fi t4-life.pdf

Filipiak S. Stay stronger, longer: 3 tips for maintaining muscle mass as you age [Internet]. 2023 [Cited 2024 April 24]. Available from:
https://www.ohio.edu/news/2023/09/stay-stronger-longer-3-tips-maintaining-musc le-mass-you-age

HelpGuide.org. Senior Exercise and Fitness Tips [Internet]. 2024 [Cited 2024 April 24]. Available from: https://www.helpguide.org/articles/healthy-living/exercise-and-fitness-as-you-age . htm

Tanda Obesitas pada Anak serta Tips Efektif Mengatasinya

Penting bagi orang tua untuk mengenali penyebab dan tanda-tanda obesitas pada anak sejak dini untuk mencegah dampak negatif jangka panjang. Obesitas adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor, dengan sebagian besar kasus disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan meliputi aktivitas fisik, gaya hidup, status sosial ekonomi, dan pola makan. Pemberian makanan padat terlalu dini pada bayi juga dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak. Sebab, anak dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai masalah kesehatan serius, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, beberapa jenis kanker, obstructive sleep apnoea, dan osteoartritis.

Penyebab Obesitas pada Anak

  • Faktor Genetik dan Lingkungan: Genetik dan faktor lingkungan berperan penting dalam perkembangan obesitas pada anak. Anak yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.
  • Ketidakseimbangan Aktivitas Fisik dan Asupan Makanan: Pergeseran ke era digital membuat anak lebih cenderung kurang bergerak, yang menyebabkan ketidakseimbangan antara aktivitas fisik dan asupan makanan. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh yang berpotensi menyebabkan obesitas.
  • Pola Makan dan Kebiasaan Jajan Tidak Sehat: Kebiasaan jajan di sekolah atau tempat bermain sering kali melibatkan konsumsi makanan yang tidak sehat. Banyak jajanan di lingkungan sekolah tidak memenuhi standar gizi dan kesehatan.

Tanda-tanda Obesitas pada Anak

  • Indeks Massa Tubuh (IMT) yang Tinggi: IMT di atas persentil 95 untuk usia dan jenis kelamin anak merupakan indikator utama obesitas.
  • Penumpukan Lemak Tubuh: Lemak berlebih, terutama di sekitar perut, dapat menjadi tanda obesitas.
  • Masalah Kesehatan Terkait: Anak yang mengalami obesitas sering menghadapi masalah kesehatan seperti sesak napas, nyeri sendi, dan kelelahan.
  • Perubahan Fisik:
    • Stretch marks atau perubahan warna kulit di sekitar leher dan ketiak.
    • Wajah bulat, pipi tembam, dan bahu rangkap.
    • Leher yang relatif pendek.
    • Perut yang buncit.
    • Kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan.
    • Pada anak laki-laki, dada yang membusung dan payudara sedikit membesar, serta penis yang mengecil (tidak terlihat secara utuh karena tertutup oleh timbunan lemak).
    • Pada anak perempuan, pubertas datang lebih dini, yaitu usia kurang dari 9 tahun sudah mengalami menstruasi.
  • Masalah Psikologis: Anak yang mengalami obesitas sering menghadapi masalah psikologis seperti rendahnya rasa percaya diri, depresi, atau kecemasan.

Tips Efektif Mengatasi Obesitas pada Anak

Untuk membantu anak dalam mengelola pola makan, orang tua perlu mengajarkan cara mengendalikan rasa lapar dan memastikan anak tidak makan berlebihan. Sebaiknya, hindari memaksa anak untuk terus makan jika ia sudah merasa kenyang. Orang tua juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna memastikan asupan makanan yang tepat sesuai dengan kondisi anak.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengontrol asupan kalori pada anak dengan obesitas meliputi:

  • Makan secara teratur tiga kali sehari dengan tambahan camilan sehat, seperti buah-buahan rendah kalori, seperti apel dan pir.
  • Menghindari buah-buahan yang tinggi kalori, seperti mangga.
  • Mengajarkan anak untuk lebih sering minum air putih.
  • Mengurangi konsumsi makanan siap saji.
  • Membatasi asupan susu hingga 500 ml per hari untuk anak usia 2 tahun ke atas dan mengganti susu full cream dengan susu rendah lemak.
  • Menghentikan kebiasaan memberikan hadiah makanan sebagai penghargaan.
  • Mengajarkan anak untuk tidak makan sambil menonton televisi atau bermain gadget.
  • Dengan menerapkan langkah-langkah ini, orang tua dapat membantu anak mengembangkan kebiasaan makan yang lebih sehat dan mengurangi risiko obesitas.

Pilihan Menu Diet untuk Anak Obesitas

Sayuran

Konsumsi sayur sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena berfungsi sebagai zat pengatur, mengandung zat gizi seperti vitamin dan mineral, memiliki kadar air tinggi, sumber serat makanan, antioksidan. Kurangnya konsumsi sayur dapat mengakibatkan berbagai dampak yaitu memicu perkembangan obesitas karena merupakan makanan yang rendah energi dan kaya akan serat yang akan menghambat terjadinya penimbunan lemak pada tubuh sehingga menyebabkan obesitas.

Buah-Buahan

Konsumsi buah yang rendah merupakan faktor risiko terhadap penyebab obesitas sentral dapat terjadi karena perilaku dan gaya hidup, perilaku makan serta faktor sosial ekonomi. Buah mengandung serat, vitamin, mineral dan air. Komponen terbesar buah-buahan adalah air. Oleh karena itu, kandungan serat pangan yang terdapat dalam buah-buahan rendah.

Dada Ayam

Dada ayam termasuk dalam menu diet untuk anak obesitas karena kaya akan protein. Namun, saat menyajikan dada ayam, pastikan untuk menghindari kulitnya, karena kulit ayam mengandung lemak yang dapat meningkatkan berat badan.

Telur

Berikutnya, telur menjadi pilihan menu diet yang baik untuk anak obesitas. Memberikan telur rebus saat sarapan dapat membantu anak merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk makan berlebihan. Manfaat ini berasal dari kandungan protein dan lemak yang tinggi dalam telur.

Kesimpulan

Obesitas pada anak adalah masalah serius yang memerlukan perhatian khusus oleh para orang tua dengan memahami penyebab, mengenali tanda-tanda, serta penanganannya. Untuk mengatasi obesitas, orang tua dapat menerapkan langkah-langkah seperti mengatur pola makan sehat, menghindari makanan siap saji, dan memilih makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan rendah kalori, dada ayam tanpa kulit, dan telur. Pendekatan ini membantu anak merasa kenyang lebih lama dan mengurangi risiko obesitas.

 

References

Seo YMY, Ellina AD. Kajian literatur pengaruh konsumsi makanan jajan dan obesitas pada anak usia sekolah. J Health Sci Community. 2022;3(1):38-9. Available from: https://thejhsc.org/index.php/jhsc/article/view/157

Danun NV, Kaligis SHM, Tiho M. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Apolipoprotein B (ApoB) pada Remaja Overweight dan Obes. J e-Biomedik (eBm). 2016;4(1):1-2. Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/12150

Khatami MR, Pudjijuniarto. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Tingkat Aktivitas Fisik Pada Siswa Pudjijuniarto. J Kesehat Olahraga. 2022;10(1):228-30. Available from: https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-kesehatan-olahraga/article/view/44240

Utami D, Setyarini GA. Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Massa Tubuh pada Remaja Usia 15-18 Tahun di SMAN 14 Tangerang. J Ilmu Kedokteran Kesehatan. 2017;4(3):2011-3. Available from: https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/1318

Masdar H, Saputri PA, Rosdiana D, Chandra F, Darmawi D. Depresi, ansietas, dan stres serta hubungannya dengan obesitas pada remaja. J Gizi Klinik Indones. 2017;12(4):141-2. Available from: https://journal.ugm.ac.id/jgki/article/viewFile/23021/15586

Setyani AN, Winarso H, Prayitno S. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Indeks Massa Tubuh Pada Anak Sekolah Dasar Kelas 4-5 Di SD Citra Berkat dan SDN Made 1 Surabaya. Prominentia Med J. 2020;1(1):25-7. doi: 10.37715/pmj.v1i1.1433. 

Damayanti S, Yudiernawati A, Maemunah N. Hubungan Perilaku Jajan Dengan Status Gizi Pada Anak SDN Tunggulwulung 3 Kota Malang. Nurs News. 2017;2(2):470-2. Available from: https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/493.

Hidayanti L, Rahfiludin MZ, Nugraheni SA, Murwani R. Association between the habitual snack consumption at school and the prevalence of overweight in adolescent students in Tasikmalaya, Indonesia. Open Access Maced J Med Sci. 2022;10(E):981-2. doi: 10.3889/oamjms.2022.9858. 

Murni K, Suryani D, Wahyu WT. Relationship of vegetable and fruit consumption with central obesity in adults in Pasar Ikan Community Health Centers Bengkulu City in 2018. SANITAS J Teknol Seni Kesehat. 2019;10(1):87-9. doi: 10.36525/sanitas.2019.8. 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Apakah anak obesitas? Yuk, kenali ciri-ciri anak obesitas [Internet]. 2018 [cited 2024 Jul 26]. Available from: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/apakah-anak-obesitas-yuk-kenali-ciri-ciri-anak-obesitas

Siloam Hospitals. Diet untuk anak obesitas [Internet]. [cited 2024 Jul 26]. Available from: https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/diet-untuk-anak-obesitas

 

Pentingnya Mengetahui Tekstur MPASI untuk Anak

MPASI, atau Makanan Pendamping ASI, adalah makanan yang diberikan kepada bayi berusia 6 bulan ke atas sebagai tambahan untuk pendamping ASI (Air Susu Ibu). Pemberian MPASI merupakan fase penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak untuk mendukung kecukupan nutrisi terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan, yang berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan optimal. 

Sebelum membahas lebih lanjut tentang tekstur MPASI yang tepat untuk anak, mari kita ketahui terlebih dahulu mengapa MPASI diperlukan.! Dengan pengetahuan yang tepat, orang tua dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai waktu dan jenis makanan yang diberikan kepada si kecil. 

Mengapa MPASI Diperlukan Bagi Anak? 

  1. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi

Setelah usia 6 bulan, kebutuhan gizi bayi mulai meningkat dan tidak dapat dipenuhi hanya dengan ASI atau susu saja. MPASI menyediakan tambahan energi, protein, dan zat besi yang penting untuk pertumbuhan optimal. Nutrisi yang baik selama masa MPASI berperan penting dalam perkembangan otak dan kognitif anak. Selain itu juga perkembangan anak memerlukan energi yang didapatkan dari MPASI yang dikonsumsi. 

  1. Mengoptimalkan Pertumbuhan

Pemberian MPASI yang tepat membantu dalam pertumbuhan fisik anak, termasuk penambahan berat badan yang sehat. Bayi yang mendapatkan MPASI yang baik cenderung tumbuh dengan berat badan yang optimal. Berat badan merupakan indikator penting dari kesehatan dan perkembangan mereka. Perubahan berat badan yang cepat dan mudah terukur mencerminkan status gizi dan pertumbuhan bayi, yang dapat menunjukkan apakah bayi mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik 

  1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

MPASI yang kaya nutrisi, seperti vitamin dan mineral, membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi. Nutrisi ini dapat meningkatkan kemampuan tubuh bayi dalam melawan infeksi dan penyakit, sehingga mereka lebih sehat secara keseluruhan. 

  1. Mengurangi Risiko Obesitas di Masa Depan

Memberikan MPASI yang seimbang dan mengajarkan kebiasaan makan sehat dapat membantu mengurangi risiko obesitas di masa depan. Hal ini membantu bayi dalam mengatur asupan makanan bayi. 

  1. Membantu Perkembangan Keterampilan Makan

MPASI juga berfungsi untuk memperkenalkan berbagai tekstur dan jenis makanan kepada bayi. Hal ini penting untuk melatih keterampilan mengunyah dan menelan mereka. Ini adalah langkah awal bagi anak untuk belajar makan secara mandiri. 

Tahapan Tekstur MPASI Berdasarkan Usia Anak 

Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) kepada bayi merupakan langkah penting dalam perkembangan mereka, terutama terkait dengan tekstur makanan yang disajikan. Berikut adalah tahapan tekstur MPASI berdasarkan usia bayi: 

  1. Usia 6 Bulan

Pada tahapan awal ini, bayi diperkenalkan dengan makanan padat untuk pertama kalinya. Tekstur MPASI dalam hari-hari pertama harus sangat cair hingga menyerupai ASI dan dalam porsi kecil agar membantu bayi menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan makanan barunya. Tekstur yang disarankan adalah bubur halus atau puree yang sangat lembut. Tujuan dari tekstur ini adalah untuk memudahkan bayi dalam menelan dan mencegah risiko tersedak. 

  1. Usia 7-8 Bulan

Seiring bertambahnya usia, tekstur MPASI dapat sedikit ditingkatkan. Pada usia ini, bayi sudah dapat diperkenalkan dengan makanan saring. Dapat diberikan bubur nasi yang agak encer, serta puree buah dan sayuran dengan tekstur yang sedikit lebih kasar. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan mengunyah dan menelan bayi. 

  1. Usia 9-12 Bulan

Bayi pada usia ini sudah mulai lebih mahir dalam mengunyah, sehingga MPASI sudah dapat disajikan dengan tekstur yang lebih kasar. Makanan bisa dicincang halus atau dilumatkan, contohnya seperti kentang tumbuk atau sayuran yang dimasak. 

  1. Usia 13-18 Bulan

Setelah mencapai usia satu tahun, bayi seharusnya sudah mampu mengonsumsi makanan yang mirip dengan makanan orang dewasa. Pada tahap ini, tekstur MPASI bisa lebih variatif dan mendekati makanan harian keluarga, seperti nasi dengan lauk pauk. Meskipun demikian, perhatikan juga aneka bumbu yang gunakan. Ajak bayi makan bersama dengan keluarga di meja makan sehingga dia terbiasa makan bersama keluarga sekaligus melatih hubungan sosialnya. 

Kapan Anak Siap untuk Mulai MPASI? 

Sebelum orang tua memberikan MPASI untuk anak, orang tua perlu memerhatikan beberapa hal berikut antara lain: 

  • Bayi siap memulai jadwal MPASI jika sudah bisa duduk tegak dengan menopang kepala dan lehernya sendiri dengan baik, tertarik dengan makanan, serta refleks membuka mulut saat diberikan sendok. 
  • Bila si Kecil mulai mencari dan meraih objek yang ada di dekatnya, mulai makan sendiri, dapat mengunyah dengan mudah, serta memindahkan barang dari satu tangan ke sisi tangan lainnya, ia mungkin sudah siap untuk menerima menu finger foods.  
  • Si Kecil tertarik atau menunjukkan reaksi yang kuat terhadap aroma dan rasa baru. 
  • Menikmati lebih banyak variasi makanan dengan berbagai aroma dan rasa. 
  • Sudah dapat mengunyah makanan dengan baik pada tahapan tekstur saat ini dan sebelumnya. 

Itu dia penjelasan mengenai tekstur MPASI anak. Jika ingin informasi mengenai Ibu dan Anak lainnya, Sobat KeCe bisa mencarinya di artikel Website Sahabat KECC.

 

Sumber: 

 NSW Government. Age texture food and drink examples – munch & move [Internet]. 2014 [cited 2024 September 18]. Available from: https://www.healthykids.nsw.gov.au/downloads/file/teacherschildcare/TransitioningTextures-Infants.pdf 

 Baby Center. Baby feeding chart: baby food by age guide [Internet]. 2022 [cited 2024 September 18]. Available from: https://www.babycenter.com/baby/solids-finger-foods/age-by-age-guide-to-feeding-your-baby_1400680#age-6-to-8-months 

 World Health Organization. Complementary feeding [Internet]. 2022 [cited 2024 September 18]. Available from: https://www.who.int/health-topics/complementary-feeding#tab=tab_2 

 IDAI. Memberi makan pada bayi: kapan, apa, dan bagaimana? [Internet]. 2016  [cited 2024 September 18]. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana 

 IDAI. Pemberian makanan pendamping air susu ibu (mpasi). 2018 [cited 2024 September 18]. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi 

 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pemberian makanan bayi dan anak (pmba) [Internet]. 2024 [cited 2024 September 18]. sAvailable from: https://promkes.kemkes.go.id/pub/files/files11293Buku%20PMBA-rev.pdf 

 Utami, Fasti Arum, (2018). Best Of The Best MP-ASI Gizi Tepat. Yogyakarta: Okxygen Media Ilmu. 

Tips ASI Eksklusif untuk Ibu yang Bekerja

Bagi ibu yang bekerja, memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi bisa menjadi suatu tantangan. Dengan jadwal kerja yang padat dan berbagai tanggung jawab lainnya, banyak ibu merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi mereka melalui ASI. Namun, penting untuk diingat bahwa dengan strategi yang tepat, ibu tetap bisa memberikan ASI meskipun harus bekerja. 

Memberikan ASI eksklusif tidak hanya penting untuk kesehatan bayi, tetapi juga memperkuat ikatan antara ibu dan anak. Dengan persiapan yang baik, ibu dapat menjalani kedua peran tersebut dengan lebih baik. Lalu, bagaimana tips agar bisa memberikan ASI eksklusif pada anak terutama pada ibu pekerja? Simak penjelasannya di sini! 

Tips untuk Memberikan ASI Eksklusif 

Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan jika ingin memberikan ASI eksklusif selama bekerja, antara lain: 

  1. Rutin Memerah ASI
    Memerah ASI secara teratur, baik di rumah maupun di tempat kerja, akan membantu produksi ASI tetap terjaga. Semakin sering ASI dikeluarkan, semakin banyak juga ASI yang diproduksi. Selain itu, dengan rutin memerah ASI juga dapat menghindari tersumbatnya saluran ASI yang berdampak pada rasa nyeri pada payudara ibu. 
  2. Persiapkan Persediaan ASI
    Sebelum kembali bekerja, pastikan untuk memompa dan menyimpan ASI kedalam kulkas atau freezer. Menyimpan ASI yang sudah diperah dengan benar akan menjaga kualitas ASI tetap baik hingga dapat dikonsumsi oleh bayi. 
  3. Pilih Jenis Pompa ASI yang Aman Digunakan
    Jenis pompa ASI sangat berkaitan dengan produksi ASI. Ibu bisa memilih menggunakan pompa ASI elektrik atau manual. Dengan pemilihan pompa ASI yang nyaman, ibu akan merasa lebih nyaman saat memompa sehingga ASI yang diperah pun juga lebih banyak. 
  4.  Jadwalkan Waktu Memerah
    Buat jadwal rutin untuk memerah ASI selama jam kerja, jika memungkinkan, agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. 
  5. Makan Sehat dan Cukup Cairan 
    Pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan cukup cairan untuk mendukung produksi ASI. 
  6. Latihan Memberi ASI dari Botol
    Dua minggu sebelum kembali bekerja, latihlah bayi untuk minum dari botol agar mereka terbiasa saat Ibu bekerja dan tidak ada di rumah. 
  7. Komunikasi dengan Atasan
    Beritahukan atasan Anda tentang kebutuhan untuk memompa ASI dan minta dukungan mereka. Kabar baiknya, sekarang sudah sangat banyak perusahaan yang menyediakan ruang laktasi yang nyaman bagi ibu menyusui. 

Alat Penting untuk ASI Eksklusif Ibu Menyusui 

Sebelum memerah ASI eksklusif saat bekerja, Ibu perlu memiliki peralatan yang wajib dibawa untuk memudahkan proses menyusui dan memompa ASI, antara lain: 

  1. Bra Menyusui: Untuk memudahkan proses menyusui dan memompa ASI, bra menyusui dirancang khusus untuk memungkinkan akses yang mudah ke payudara. 
  2. Nursing Pads: Digunakan untuk menyerap air susu yang keluar dari payudara saat tidak sedang memompa atau menyusui, sehingga tidak membuat baju basah. 
  3. Breast Pump: Alat pompa ASI yang dapat digunakan untuk memompa ASI secara manual atau elektrik. Pompa ASI elektrik seperti double electric breast pump sangat membantu dalam memompa ASI secara cepat dan efisien. 
  4. Kantong ASI atau Botol Kaca: Digunakan untuk menyimpan ASI perah yang telah dipompa. Kantong ASI yang berlabel BPA free atau botol kaca bertutup rapat sangat ideal karena dapat menjaga kualitas ASI. Sekarang juga sudah sangat jenis kantong dan botol yang dirancang khusus untuk menyimpan ASIP. 
  5. Cooler Bag dan Ice Gel: Digunakan untuk menyimpan ASIP dalam suhu yang aman selama perjalanan. Cooler bag dengan ice gel membantu menjaga kualitas ASI tetap terjaga. 
  6. Apron Menyusui: Untuk memompa ASI di tempat kerja ataupun tempat umum, apron menyusui dapat membantu menjaga privasi dan membuat proses memompa lebih nyaman untuk Ibu. 

Jika merasa produksi ASI berkurang, Ibu bisa mengonsumsi ASI booster salah satunya adalah Lactamor.

lactamor asi

Suplemen ini dirancang untuk membantu meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Lactamor mengandung beberapa bahan aktif yang berperan penting dalam mendukung kesehatan ibu dan bayi, yaitu: 

  • Ekstrak Biji Fenugreek: ekstrak biji fenugreek mengandung senyawa fitokimia seperti flavonoid dan saponin, yang diduga berkontribusi pada efek galaktagog (peningkat produksi ASI). Senyawa ini dapat membantu merangsang kelenjar susu dan meningkatkan kadar prolaktin, hormon yang penting untuk produksi ASI kenal dapat meningkatkan produksi ASI. Karena itu, ekstrak biji fenugreek bisa membantu ibu menyusui untuk meningkatkan jumlah ASI. 
  • Ekstrak Daun Katuk: Juga dipercaya dapat meningkatkan jumlah ASI. Daun katuk kaya akan nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin C, kalsium, fosfor dan serat sehingga sering direkomendasikan dalam diet ibu menyusui.  
  • Vitamin B12: Penting untuk kesehatan sel dan perkembangan saraf, baik bagi ibu maupun bayi. 

Dosis yang dianjurkan untuk Lactamor adalah 1 hingga 2 kaplet sebanyak 3 kali sehari setelah makan. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai suplemen ini untuk memastikan dosis yang tepat sesuai dengan kebutuhan Ibu. 

Itu dia penjelasan mengenai pemberian ASI eksklusif untuk ibu yang bekerja. Jangan lupa untuk mencari informasi terkait ibu menyusui lainnya di artikel website Sahabat KECC. 

 

Sumber: 

IDAI. ASI eksklusif pada ibu yang bekerja [Internet]. 2013 [cited 2024 September 15]. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-eksklusif-pada-ibu-yang-bekerja 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. ASI eksklusif pada ibu yang bekerja [Internet].  2022 [cited 2024 September 15]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1364/asi-eksklusif-pada-ibu-bekerja 

Hemat Pemeriksaan Kesehatan dengan KECC Rewards

Kesehatan adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang lebih aktif, bahagia, dan produktif. Oleh karena itu, berinvestasi dalam kesehatan melalui pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan secara rutin sangatlah penting. Cek kesehatan secara berkala membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, sehingga Sobat KeCe dapat mengambil langkah preventif yang tepat.

Sayangnya, banyak orang enggan melakukan cek kesehatan laboratorium karena biayanya yang dianggap mahal. Namun, dengan menjadi member KECC Rewards, Sobat KeCe bisa mendapatkan diskon khusus yang ditawarkan. Hal ini menguntungkan, sebab cek kesehatan laboratorium yang lebih hemat, lengkap dengan berbagai keuntungannya. 

Rekomendasi Cek Laboratorium Hemat dengan Member KECC Rewards 

  1. Pramita Lab

Pramita Lab adalah salah satu laboratorium terkemuka yang menyediakan lebih dari seribu jenis layanan pemeriksaan diagnostik. Layanan yang ditawarkan mencakup pemeriksaan laboratorium klinik (IVD), radiodiagnostik, electrodiagnostic, serta berbagai layanan klinik lainnya. Tidak hanya itu, Pramita Lab juga menerapkan sistem manajemen mutu yang berstandar nasional dan internasional, untuk memastikan kualitas hasil pemeriksaan yang akurat dan andal.  

Bagi Sobat KeCe yang ingin melakukan cek kesehatan di Pramita Lab, cukup menunjukkan member KECC Rewards untuk mendapatkan diskon hingga 20% untuk pemeriksaan kesehatan ginjal, pemeriksaan kanker, dan pemeriksaan kesehatan tulang. Dengan cara ini, cek kesehatan jadi lebih hemat dan terjangkau. 

  1. KalGen InnoLab

KalGen InnoLab merupakan laboratorium yang menyediakan berbagai jenis pemeriksaan untuk mendukung diagnosis dan pengobatan berbagai penyakit. Dengan layanan yang profesional dan teknologi terbaru, KalGen InnoLab berfokus pada memberikan hasil pemeriksaan yang akurat untuk membantu pasien dan tenaga medis mengambil keputusan yang tepat dalam perawatan kesehatan. 

Menjadi member KECC Rewards memungkinkan Sobat KeCe mendapatkan diskon hingga 20% untuk pemeriksaan paket cek kesehatan, tes skrining kanker, dan pemeriksaan umum lainnya. Sehingga akses ke layanan cek kesehatan di KalGen InnoLab menjadi lebih terjangkau. 

  1. Kimia Farma

Kimia Farma adalah salah satu laboratorium terkemuka yang menawarkan pelayanan kesehatan komprehensif. Di sini, Sobat KeCe dapat menemukan berbagai layanan, mulai dari pemeriksaan laboratorium yang mencakup analisis darah, urine, dan pemeriksaan diagnostik lainnya. Selain itu Kima Farma juga menyediakan layanan farmasi yang menyediakan berbagai obat dan produk kesehatan. Menjadikannya tempat yang ideal untuk memenuhi kebutuhan kesehatan Sobat KeCe. 

Bagi member KECC Reward yang melakukan cek kesehatan di sini, Sobat KeCe dapat menikmati diskon hingga 20% untuk layanan seperti cek kesehatan ginjal premium, paket kanker untuk wanita dan pria, serta tes tunggal seperti Hematologi, Hemoglobina, Albumin, Ferritin, cek urine lengkap, Ureum, Kreatinin, dan paket Na, K, Cl. 

  1. Diagnos Lab

Diagnos Lab merupakan salah satu laboratorium yang menyediakan berbagai jenis pemeriksaan laboratorium untuk mendukung diagnosis dan pengobatan penyakit. Diagnos Lab menawarkan layanan lengkap, mulai dari analisis darah hingga pemeriksaan spesifik lainnya, untuk membantu pasien mendapatkan diagnosis yang akurat. 

Sebagai member KECC Rewards, Sobat KeCe dapat menikmati diskon sebesar 20% untuk layanan cek kesehatan, termasuk MCU Standard, Advance, dan Premium. Paket MCU ini dirancang untuk memberikan pemeriksaan menyeluruh yang dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini. Dengan begitu, Sobat KeCe tidak hanya mendapatkan layanan kesehatan berkualitas, tetapi juga hemat biaya dalam perawatan kesehatan Sobat KeCe. 

  1. Pusat Pendengaran hearLIFE

Pusat pendengaran hearLIFE merupakan sebuah pusat kesehatan dan gangguan pendengaran yang terkemuka di Indonesia. Disini ada beberapa solusi lengkap untuk semua kebutuhan pendengaran, termasuk perawatan, pemeriksaan, dan penjualan alat bantu dengar yang berkualitas tinggi.  

Pusat pendengaran hearLIFE juga menyediakan layanan konsultasi hingga penanganan gangguan pendengaran bersama audiologis terbaik, serta Auditory Verbal Therapy (AVT) untuk membantu meningkatkan kemampuan mendengar, berbicara, dan berkomunikasi.  

Bagi Sobat KeCe yang telah tergabung dengan KECC Rewards, Sobat KeCe dapat menikmati diskon sebesar 20% untuk paket pemeriksaan pendengaran, pembelian produk alat bantu dengar, dan terapi mendengar (Auditory Verbal Therapy) di pusat pendengaran hearLIFE. 

Manfaat Cek Kesehatan Laboratorium 

Ada beberapa keuntungan jika Sobat KeCe melakukan pemeriksaan/deteksi dini ke laboratorium, antara lain: 

  1. Mendeteksi Penyakit Dini

Pemeriksaan laboratorium membantu dalam mendeteksi penyakit pada tahap awal, yang memungkinkan penanganan yang lebih efektif. Misalnya, tes darah dapat mengidentifikasi kondisi seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung sebelum gejala serius muncul. 

  1. Memantau Kesehatan

Melalui pemeriksaan rutin, individu dapat memantau berbagai indikator kesehatan seperti kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah. Informasi ini membantu dalam menyesuaikan gaya hidup dan pola makan untuk mencegah penyakit. 

  1. Mengetahui Diagnosa

Pemeriksaan laboratorium adalah bagian integral dari proses medis yang membantu dokter dalam menegakkan diagnosa dan memantau perkembangan terapi. Ini termasuk skrining untuk berbagai penyakit, serta evaluasi fungsi organ vital. 

  1. Mengurangi Biaya Kesehatan

Dengan mendeteksi masalah kesehatan lebih awal, pemeriksaan rutin dapat mengurangi biaya perawatan kesehatan di masa depan. Ini menghindari pengobatan yang lebih mahal akibat komplikasi dari penyakit yang tidak terdeteksi. 

  1. Meningkatkan Kualitas Hidup

Secara keseluruhan, pemeriksaan kesehatan rutin berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dengan memberikan informasi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan secara optimal. 

Dengan demikian, pemeriksaan rutin ke laboratorium bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah proaktif dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit serius. 

Pemeriksaan Rutin yang Wajib Dilakukan untuk Deteksi Dini 

Pemeriksaan rutin yang wajib dilakukan untuk deteksi dini penyakit mencakup beberapa tes penting. Berikut adalah daftar pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan secara berkala: 

  1. Pemeriksaan Fisik Umum

  • Berat dan Tinggi Badan: Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk menilai apakah berat badan ideal. 
  • Lingkar Perut: Mengukur kadar lemak perut; batas aman adalah 90 cm untuk pria dan 80 cm untuk wanita. 
  1. Tes Laboratorium

  • Tekanan Darah: Untuk mendeteksi risiko hipertensi, dengan nilai normal di bawah 140/90 mmHg. 
  • Kadar Gula Darah: Untuk mendeteksi diabetes, dengan nilai normal di bawah 100 mg/dl. 
  • Kadar Kolesterol: Disarankan di bawah 200 mg/dl untuk mencegah penyakit jantung. 
  • Asam Urat: Untuk memantau risiko gout dan masalah kesehatan lainnya. 
  1. Pemeriksaan Khusus

  • Tes Pap Smear dan IVA: Untuk deteksi dini kanker leher rahim pada wanita. 
  • Sadari (Periksa Payudara Sendiri): Dilakukan oleh wanita untuk mendeteksi perubahan yang mencurigakan di payudara. 
  1. Pemeriksaan Kesehatan Paru

  • Arus Puncak Ekspirasi: Untuk menilai kesehatan paru-paru, terutama bagi penderita asma atau penyakit paru lainnya. 
  1. Penyuluhan Kesehatan

  • Pemeriksaan rutin juga merupakan kesempatan untuk mendapatkan edukasi tentang gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit dari dokter. 

Itu dia penjelasan pentingnya pemeriksaan rutin laboratorium dan keuntungan jika Sobat KeCe menjadi member KECC Rewards. Untuk mengetahui informasi seputar KECC Rewards, Sobat KeCe bisa mengunjunginya di sini. 

 

Sumber: 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pentingnya pemeriksaan rutin [Internet]. 2024 [cited 2024 September 16]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240109/5444667/pentingnya-pemeriksaan-rutin/ 

Scotts Dale Private Physicians. The benefits of getting regular lab work [Internet]. 2024 [cited 2024 September 16]. Available from: https://www.scottsdaleprivatephysicians.com/blog/the-benefits-of-getting-regular-lab-work 

 

Liburan Hemat dan Seru dengan KECC Reward

Akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga. Setelah menjalani kesibukan selama hari kerja, merencanakan liburan singkat dapat memberikan kesegaran bagi tubuh dan pikiran. Namun, siapa bilang liburan bersama keluarga harus mahal?  

Dengan menjadi member KECC Reward, Sobat KeCe bisa menikmati liburan seru dan hemat dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan! Berikut adalah beberapa ide liburan akhir pekan yang bisa Sobat KeCe coba bersama keluarga, dengan benefit yang bisa di dapatkan dari KECC Reward. 

  1. Bermain di Timezone dan Youreka Kids Farm & Garden

Timezone merupakan tempat hiburan yang menawarkan berbagai permainan yang cocok untuk segala usia, mulai dari permainan arcade hingga wahana virtual reality. Dengan menukarkan 5.000 poin KECC Reward, Sobat KeCe bisa mendapatkan voucher bermain senilai Rp 100.000, sehingga pengalaman bermain menjadi lebih hemat dan menyenangkan. 

Selain Timezone, Sobat KeCe yang memiliki anak juga bisa mengajak si kecil bermain di Youreka Kids Farm & Garden. Di sana, anak-anak dapat menikmati berbagai permainan seperti kolam bola, belajar berbelanja di pasar swalayan, belajar memasak, hingga mencoba permainan digital. Tunjukkan kartu member KECC Rewards dan dapatkan diskon 15% untuk si kecil bermain di Youreka Kids Farm & Garden. 

  1. Menonton Film di Bioskop

Menonton film di bioskop juga bisa menjadi pilihan ideal menghabiskan akhir pekan bersama keluarga. Cari film keluarga yang sedang tayang, beli popcorn, dan nikmati momen menonton bersama. Dengan KECC Reward, Sobat KeCe bisa mendapatkan voucher M-Tix senilai Rp 25.000 untuk pembelian tiket bioskop XXI, sehingga pengalaman menonton menjadi lebih terjangkau. 

  1. Makan di Restoran

Setelah bermain atau menonton film, saatnya mengisi perut dengan makanan lezat. Berikut beberapa rekomendasi restoran yang bisa Sobat KeCe pilih untuk melengkapi hari bersama keluarga, antara lain: 

  • BOGA Group: Sebagai member KECC Reward, Sobat KeCe bisa menikmati voucher senilai Rp 50.000 untuk bersantap di restoran seperti Pepper Lunch, Bakerzin, atau Sushi Tei. 
  • Bakmi GM: Sobat KeCe bisa menikmati makanan seperti mie ayam, pangsit goreng yang enak. Dan dengan menukarkan KECC Reward, Sobat KeCe bisa menikmati voucher senilai Rp 50.000. 
  • Nanny’s Pavillon: Sobat KeCe bisa menikmati makanan di restoran ini seperti pasta, pancake hingga ayam krispi yang lezat. Jika ditukarkan dengan KECC Reward, Sobat KeCe bisa menikmati voucher senilai Rp 50.000 dan Rp 100.000. 
  • Excelso: Khusus untuk Sobat KeCe yang suka dengan kopi, Sobat KeCe bisa menukarkan KECC Rewards dan menikmati voucher senilai Rp 50.000 dan Rp 100.000 di Excelso. 
  • KFC: Sobat KeCe dan keluarga yang menyukai lezatnya ayam goreng pastinya menyukai restoran yang satu ini. Jika ditukarkan dengan KECC Rewards, Sobat KeCe bisa menikmati voucher senilai senilai Rp 50.000 dan Rp 100.000. 

Pilih restoran yang menyediakan menu favorit keluarga. Manfaatkan kesempatan untuk mencoba hidangan baru yang mungkin belum pernah Sobat KeCe coba sebelumnya! 

  1. Staycation atau Experience di Hotel

Jika ingin menikmati akhir pekan dengan suasana yang lebih santai, staycation di hotel dekat kota atau mengikuti aktivitas outdoor seperti trekking atau wisata alam bisa menjadi pilihan yang menyenangkan. Dengan KECC Reward, Sobat KeCe bisa menikmati diskon hingga Rp 100.000 untuk pembelian tiket pesawat, pengalaman seru, atau menginap di hotel pilihan melalui Traveloka. 

Saat memilih hotel, pastikan untuk mencari yang memiliki fasilitas lengkap seperti kolam renang atau area bermain khusus anak-anak, agar si kecil juga bisa menikmati waktu luangnya. Selain itu, jangan lupa memeriksa apakah ada penawaran spesial atau paket keluarga yang bisa membuat pengalaman staycation semakin istimewa dan hemat. 

  1. Percantik Diri Selama Liburan

Jika ingin mengabadikan momen liburanmu dengan foto yang sempurna, pastikan kulit dan penampilan selalu terawat. Sobat KeCe bisa membeli skincare, make up, hingga produk perawatan kecantikan lainnya di Dan+Dan untuk tampil maksimal. Dengan KECC Reward, Sobat KeCe berkesempatan mendapatkan diskon Rp 30.000 untuk berbagai produk kecantikan yang tersedia di Dan+Dan, menjadikan persiapan liburanmu lebih hemat dan menyenangkan! 

Manfaatkan KECC Reward untuk Liburan Lebih Hemat! 

Dengan bergabung menjadi member KECC Reward, liburan akhir pekan Sobat KeCe tidak hanya menyenangkan, tetapi juga lebih hemat. Setiap kali berbelanja atau menggunakan layanan mitra KECC, Sobat KeCe akan mendapatkan poin yang bisa ditukarkan dengan berbagai voucher, mulai dari bermain di Timezone, menonton film, makan di restoran, hingga liburan staycation. Selain itu, sistem poin ini memungkinkan Sobat KeCe untuk menghemat biaya saat merencanakan aktivitas liburan berikutnya. 

Jadi, tunggu apa lagi? Bergabunglah dengan KECC Reward sekarang dan nikmati berbagai benefit menarik untuk membuat liburan akhir pekan bersama keluarga menjadi lebih seru dan terjangkau! 

Gabung dengan KECC Reward disini atau hubungi Call Center kami! 

Menjaga Berat Badan Ideal Selama Kehamilan

Menjaga berat badan ideal selama kehamilan merupakan tantangan penting bagi para ibu hamil. Pertambahan berat badan yang sehat tidak hanya penting bagi kesehatan ibu, tetapi juga bagi perkembangan janin. Kenaikan berat badan yang terlalu drastis atau terlalu sedikit dapat menimbulkan risiko bagi ibu dan bayi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana mengelola berat badan selama kehamilan secara tepat.

Berapa Ideal Berat Badan Ibu Hamil Naik Selama 9 Bulan?

Rata-rata, wanita hamil hanya membutuhkan sekitar 300 kalori ekstra per hari dibandingkan sebelum kehamilan. Kalori tambahan ini harus berasal dari makanan sehat dan bergizi untuk mendukung pertumbuhan janin.

  • Wanita dengan berat badan rata-rata sebelum hamil sebaiknya menambah berat badan 25 hingga 35 pon (11 hingga 16 kg).
  • Wanita yang berat badannya kurang disarankan menambah 28 hingga 40 pon (12 hingga 18 kg).
  • Wanita yang mengalami kelebihan berat badan cukup menambah 15 hingga 25 pon (7 hingga 11 kg).

Kenaikan berat badan selama hamil tidak hanya berasal dari bayi, tetapi juga dari berbagai komponen lainnya dalam tubuh ibu yang berubah untuk mendukung kehamilan.

Penyebab Berat Badan Naik Selama Kehamilan:

  • Bayi: 8 pon (3,6 kg)
  • Plasenta: 2-3 pon (0,9-1,3 kg)
  • Cairan ketuban: 2-3 pon (0,9-1,3 kg)
  • Jaringan payudara: 2-3 pon (0,9-1,3 kg)
  • Pasokan darah: 4 pon (1,8 kg)
  • Lemak yang disimpan untuk melahirkan dan menyusui: 5-9 pon (2,2-4 kg)
  • Rahim yang membesar: 2-5 pon (0,9-2,2 kg)

Total kenaikan berat badan yang disarankan adalah sekitar 25-35 pon (11 hingga 16 kg), tergantung kondisi fisik dan berat badan sebelum hamil.

Amankah Menurunkan Berat Badan Saat Hamil?

Jika seorang wanita sangat kelebihan berat badan saat hamil, dokter mungkin menyarankan untuk mengontrol kenaikan berat badan atau bahkan menurunkan berat badan dengan pengawasan. Namun, dalam kebanyakan kasus, wanita hamil tidak dianjurkan untuk berdiet atau secara aktif menurunkan berat badan selama masa kehamilan karena hal ini bisa membahayakan janin. Fokus utama tetap pada pola makan sehat dan aktivitas fisik yang teratur.

Kebutuhan Kalori Selama Kehamilan

Selama trimester pertama, kebutuhan kalori tidak terlalu meningkat. Namun, seiring perkembangan janin, asupan kalori ibu perlu ditingkatkan secara bertahap:

  • 1.800 kalori per hari pada trimester pertama
  • 2.200 kalori per hari pada trimester kedua
  • 2.400 kalori per hari pada trimester ketiga

Pola Makan Seimbang untuk Menjaga Berat Badan Ideal

Pola makan yang sehat dan kaya nutrisi adalah kunci untuk menjaga berat badan ideal selama kehamilan. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih makanan sehat dan bergizi:

Pilihan Makanan Sehat:

  • Buah-buahan dan sayuran segar sebagai camilan yang rendah kalori dan kaya akan vitamin.
  • Pilih roti, biskuit, dan sereal yang terbuat dari biji-bijian utuh untuk menambah serat dalam diet.
  • Konsumsi produk susu rendah lemak untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan protein ibu hamil. Produk seperti susu peptisol, tinggi protein dan rendah lemak sangat direkomendasikan.

Makanan yang Perlu Dihindari:

  • Hindari makanan dan minuman manis yang mengandung gula tambahan, seperti soda, permen, atau jus buah dengan tambahan gula.
  • Kurangi konsumsi makanan junk food seperti keripik, kue, biskuit, dan es krim. Jika memungkinkan, hindari menyimpan camilan-camilan ini di rumah untuk mengurangi godaan.
  • Batasi penggunaan lemak tambahan seperti margarin, mentega, dan saus salad yang tinggi kalori.

Apakah Susu Ibu Hamil Menambah Berat Badan?

Susu ibu hamil biasanya diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin. Namun, banyak yang khawatir bahwa susu ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan berlebih. Susu ibu hamil tidak secara langsung menambah berat badan, terutama jika dikonsumsi sesuai takaran yang disarankan oleh dokter.

Salah satu pilihan yang baik adalah Peptisol, susu tinggi protein dan rendah lemak yang dapat membantu ibu hamil mendapatkan nutrisi penting seperti kalsium dan protein tanpa menambah berat badan secara berlebihan. Peptisol diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanpa meningkatkan kadar lemak, sehingga sangat cocok untuk ibu hamil yang ingin menjaga berat badan tetap ideal selama kehamilan.

Untuk mencoba Peptisol, kamu bisa mendapatkan free sample dari @katamama_official. Hubungi kami melalui WhatsApp untuk informasi lebih lanjut dan mendapatkan sample gratis di sini +62 878-8048-4848.

Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk Ibu Hamil

Ibu Hamil
IMT Ibu Hamil

IMT (Indeks Massa Tubuh) adalah salah satu cara untuk memantau berat badan selama kehamilan. Berikut adalah cara sederhana untuk menghitungnya:

  1. Ukur tinggi badan dalam meter.
  2. Ukur berat badan dalam kilogram.
  3. Gunakan rumus: IMT = Berat Badan (kg) ÷ (Tinggi Badan (m))²

Sebagai ilustrasi, jika Ibu Sherly memiliki berat badan sebelum hamil sebesar 55 kg dan tinggi badannya 162 cm, maka berikut cara menghitung IMT-nya:

  • IMT = berat badan : (tinggi badan x tinggi badan)
  • IMT = 55 : (1,62 x 1,62)
  • IMT = 55 : 2,6244
  • IMT = 20,96

Dari hasil tersebut, IMT Ibu Sherly tergolong dalam kategori ideal, sehingga disarankan untuk menambah berat badan sekitar 11 hingga 16 kg selama kehamilan.

Menjaga berat badan ideal selama kehamilan membutuhkan perencanaan yang baik dan gaya hidup sehat. Ibu hamil perlu memastikan asupan kalori dan gizi yang cukup tanpa mengonsumsi makanan yang berlebihan. Dengan menjaga pola makan sehat dan berkonsultasi dengan dokter, berat badan ideal selama kehamilan bisa tercapai, mendukung kesehatan ibu dan bayi.

 

Reference: 

  1. WebMD Editorial Contributors. Gain weight safely during your pregnancy [Internet]. WebMD. 2024 [cited 2024 Sept 5]. Available from: https://www.webmd.com/baby/healthy-weight-gain 
  2. MedlinePlus. Managing your weight gain during pregnancy [Internet]. MedlinePlus. 2022 [cited 2024 Sept 5]. Available from: https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000603.htm 
  3. Simko M, Totka A, Vondrova D, Samohyl M, Jurkovicova J, et al. Maternal body mass index and gestational weight gain and their association with pregnancy complications and perinatal conditions. Int J Environ Res Public Health. 2019;16(10):1751.

Perkembangan Tumbuh Gigi pada Anak, Apa yang Perlu Diketahui

Perkembangan Tumbuh Gigi pada Anak dimulai sejak bayi berada di dalam kandungan. Pada usia kehamilan sekitar 5 minggu, tunas pertama gigi susu berkembang di rahang bayi. Saat lahir, bayi sudah memiliki semua gigi susunya (10 di rahang atas, 10 di rahang bawah) dan beberapa gigi permanen yang tumbuh di rahangnya. Proses tumbuh gigi ini, termasuk erupsi gigi yang dikenal sebagai tumbuh gigi pada bayi, memiliki waktu dan urutan yang bervariasi pada setiap anak.

Proses Erupsi Gigi pada Anak

‘Erupsi’ mengacu pada gigi yang menembus garis gusi. Pada bayi, proses ini disebut tumbuh gigi. Waktu erupsi setiap gigi berbeda-beda pada setiap anak. Misalnya, gigi pertama seorang anak mungkin tumbuh ketika ia baru berusia beberapa bulan, sedangkan anak lainnya mungkin belum tumbuh gigi hingga ia berusia 12 bulan atau lebih. Meskipun waktu pastinya mungkin berbeda, urutan perkembangan gigi lebih konsisten. Gigi seri bawah adalah yang pertama erupsi, diikuti oleh gigi seri atas, dan kemudian gigi geraham susu pertama. Rata-rata anak memiliki 20 gigi susu pada usia 3 tahun. Sistem kekebalan tubuh bayi mulai berubah ketika ia berusia sekitar 6 bulan. Selain cenderung memasukkan sesuatu ke dalam mulut, hal ini juga membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit.

Gejala Tumbuh Gigi pada Anak

Tumbuh gigi sering kali dikaitkan dengan gejala penyakit umum pada masa kanak-kanak, seperti perubahan pola tidur dan makan, rewel, ruam, ngiler, pilek, serta diare. Biasanya, gejala-gejala ini berlangsung sekitar 48 jam, namun dapat bervariasi pada setiap anak. Jika anak Anda mengalami gejala-gejala ini dalam jangka waktu yang lebih lama, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak Anda untuk mengetahui penyebab lain seperti infeksi bakteri, virus, atau telinga tengah. Terkadang, Anda mungkin melihat gelembung berwarna biru keabu-abuan di gusi tempat gigi akan segera muncul. Ini disebut kista erupsi dan biasanya hilang saat gigi erupsi. Pada masa ini, penting untuk memberi anak Anda dukungan tambahan agar mereka tetap nyaman.

Pentingnya Menjaga Kebersihan Gigi Susu

Kerusakan gigi sebenarnya bisa dicegah. Risiko terjadinya kerusakan gigi dapat dikurangi secara signifikan dengan kebiasaan menjaga kebersihan mulut yang baik dan pola makan yang sehat sejak usia muda. Gigi susu yang rusak perlu ditangani oleh dokter gigi. Dalam beberapa kasus, diperlukan perawatan spesialis di rumah sakit dengan anestesi umum. Jika diabaikan, gigi susu yang membusuk dapat menyebabkan sakit mulut, abses gigi (bisul atau bengkak akibat gigi terinfeksi), dan masalah pada gigi di sekitarnya. Kerusakan parah pada gigi susu dapat memengaruhi pola makan dan tidur, sehingga memperlambat pertumbuhan. Jika gigi geraham susu tanggal terlalu dini karena pembusukan yang parah, gigi susu yang berdekatan mungkin akan masuk ke dalam celah tersebut dan menimbulkan masalah jarak pada gigi dewasa saat tumbuh.

Sejak usia sekitar 6 tahun, gigi susu mulai ‘goyah’ dan tanggal untuk digantikan oleh gigi dewasa. Wajar jika seorang anak kehilangan gigi pertamanya sebelum usia 2 tahun atau lebih dari usia 6 tahun. Anak perempuan umumnya kehilangan gigi lebih awal dibandingkan anak laki-laki. Gigi pertama yang tanggal biasanya terletak di bagian depan rahang bawah.

Tips untuk Orang Tua dalam Menghadapi Proses Kehilangan Gigi Susu

Kehilangan gigi susu bisa meresahkan dan tidak nyaman bagi anak kecil. Saran untuk orang tua antara lain:

  • Yakinkan anak Anda bahwa kehilangan gigi susu adalah proses alami dan gigi dewasa baru akan menggantikannya. Gusi terasa lunak dan sedikit berdarah adalah hal yang wajar, meskipun beberapa anak mengalami sedikit atau tidak ada rasa tidak nyaman saat kehilangan gigi.
  • Gunakan kompres dingin atau obat antiinflamasi atau pereda nyeri yang dijual bebas untuk membantu meredakan nyeri gigi lepas. Tanyakan kepada dokter gigi atau apoteker Anda untuk rekomendasi obat yang tepat untuk anak Anda.

 

Referensi:

Teeth development in children [Internet]. 2024 [cited 2024 Sep 02]. Available from: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/teeth-development-in-children 

 

11 Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Agar Tetap Sehat

Gigi dan mulut merupakan salah satu organ yang berperan penting bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Jika kesehatan gigi dan mulut tidak dijaga, risiko terhadap penyakit atau masalah kesehatan lainnya akan meningkat. Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut? Simak tipsnya disini.

Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Berikut ini adalah beberapa cara menjaga kesehatan gigi dan mulut yang bisa Anda lakukan:

  1. Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis

Membatasi konsumsi makanan dan minuman manis dapat mencegah gigi berlubang. Alasannya, makanan dan minuman manis mengandung gula, yang akan digunakan oleh bakteri dalam mulut untuk membentuk asam, yang akan merusak gigi. Jika dibiarkan, maka akan menyebabkan gigi keropos dan berlubang. Contoh makanan dan minuman yang harus dibatasi antara lain biskuit, kue, roti, minuman manis, berenergi dan bersoda.

  1. Pilih sikat gigi yang tepat

Saat memilih sikat gigi, pilihlah bulu sikat yang lembut sehingga nyaman digunakan dan lebih aman untuk gusi. Selain itu, pastikan bulu sikat gigi memiliki ujung yang kecil membulat. Jika sudah 3 bulan digunakan, sebaiknya Anda mengganti sikat gigi tersebut.

Anda juga harus memperhatikan cara menyikat gigi, karena hal ini juga menentukan kesehatan gigi dan mulut. Disarankan untuk menggosok gigi dengan gerakan memutar dan tidak terlalu menekan gigi. Anda disarankan juga untuk menggosok gigi dan lidah secara keseluruhan selama 2 menit.

  1. Melakukan flossing

Setelah menggosok gigi, Anda juga bisa menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan melakukan flossing. Flossing adalah membersihkan gigi menggunakan benang gigi yang dilakukan untuk membersihkan kotoran yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Flossing perlu dilakukan setiap sehari sekali, agar gigi dan mulut terjaga kebersihannya.

Cara melakukan flossing, adalah gunakan benang gigi dengan melilitkan salah satu ujung benang menggunakan benang di jari telunjuk tangan kanan dan ujung benang lain di jari telunjuk tangan kiri. Kemudian, jepit kedua ujung benang dengan jari telunjuk dan ibu jari dan biarkan benang tetap tegang, lalu bersihkan sela gigi satu per satu dengan benang tersebut.

  1. Gunakan obat kumur

Kesehatan gigi dan mulut semakin terjaga dengan menggunakan obat kumur setelah makan atau sebelum tidur malam. Hal ini dikarenakan obat kumur bisa membersihkan area gigi dan mulut yang tidak terjangkau oleh sikat gigi atau flossing. Tidak hanya itu, obat kumur juga bisa mengurangi risiko gigi dan mulut terkena gangguan lain seperti gigi kuning, bau mulut, radang gusi dan plak gigi.

Cara berkumur dengan benar, sikatlah gigi Anda terlebih dahulu agar tidak menghambat kerja bahan aktif dalam obat kumur. Setelah itu, tuangkan obat kumur ke dalam tutup botol obat kumur. Berkumurlah selama 1 menit dan keluarkan dari mulut.

  1. Melakukan oil pulling

Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut selanjutnya adalah melakukan oil pulling. Cara ini bisa mengurangi penumpukan plak gigi dan pertumbuhan bakteri di dalam mulut. Caranya, gunakan 1 sendok makan minyak kelapa maupun wijen dan berkumurlah dengan minyak tersebut selama 15-20 menit. Kemudian bilas mulut dengan air bersih dan sikat gigi Anda seperti biasa.

  1. Hentikan kebiasaan merokok

Kandungan tar dan nikotin di dalam rokok bisa membuat gigi rapuh, mudah patah dan ada perubahan warna. Kerugian lainnya, merokok juga meningkatkan risiko terkena kanker mulut. Karena itu, penting sekali untuk menghentikan kebiasaan merokok.

  1. Berhenti mengonsumsi alkohol

Mengonsumsi alkohol terlalu sering dapat menyebabkan mulut menjadi kering. Tidak hanya itu, orang yang ketergantungan alkohol juga lebih rentan mengalami kerusakan gigi karena memicu perkembangbiakan bakteri di mulut dan penumpukan plak gigi. Hal ini menyebabkan risiko gigi berlubang dan ompong secara permanen.

  1. Mengunyah permen karet yang bebas gula.

Ternyata mengunyah permen karet bebas gula bisa meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Alasannya, mengunya permen karet bebas gula membantu meningkatkan produksi air liur dalam mulut. Air liur bermanfaat untuk menetralkan dan menghilangkan asam yang dihasilkan saat bakteri dalam plak gigi mengurai sisa-sisa makanan.

  1. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi

Mengonsumsi makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, protein hewani dan nabati bisa memberikan vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk kesehatan gigi dan mulut. Menurut Clinical Oral Investigations kandungan omega 3 dari ikan dan makanan laut memiliki sifat anti inflamasi yang bisa menurunkan risiko penyakit gusi.

  1. Batasi konsumsi makanan atau minuman yang manis dan asam

Mengonsumsi makanan manis mengandung gula bisa diubah menjadi asam oleh bakteri mulut sehingga menggerogoti enamel gigi. Sedangkan mengonsumsi makanan yang asam bisa meningkatkan risiko karies atau gigi berlubang. Karena itu, perlu sekali untuk membatasi mengonsumsi makanan atau minuman manis dan asam setiap harinya.

  1. Konsultasi ke dokter gigi secara rutin

Anda disarankan untuk memeriksa kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi lebih awal jika ada masalah pada gusi, gigi maupun rongga mulut.

Itu dia tips menjaga kesehatan gigi dan mulut yang bisa Anda lakukan. Tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan tips yang sudah diinfokan tadi. Jangan lupa juga untuk mencari informasi kesehatan terkini di Website Sahabat KECC.

 

Referensi:

Bhatnagar D. M. (2021). Oral Health: A Gateway to Overall Health. Contemporary Clinical Dentistry, 12(3), pp. 211–212.

Centers for Disease Control and Prevention (2024). What Can Adults Do to Maintain Good Oral Health?

Better Health Channel Australia (2022). Teeth and Mouth Care.

U.S. Department of Health and Human Service. Office of Disease Prevention and Health (2022). Oral Health for Older Adults: Quick tips.

National Health Service UK (2022). Take care of your teeth and gums.Mayo Clinic (2021). Oral health: A Window to Your Overall Health.

Gunnars, K. Healthline (2024). Oil Pulling with Coconut Oil Can Transform Your Dental Health.

Whelan, C. Healthline (2022). The 9 Best Mouthwashes for Whitening, Cavities, Gums, Breath,

and More.

WebMD (2023). What is The Cost of a Deep Teeth Cleaning?

Frisbee, E. WebMD (2021). Choosing a Toothbrush: The Pros and Cons of Electric and Disposable.

Tanggal :
Sahabat KECC
Tentang Event

Bagikan : Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC
Sahabat KECC