Beranda Rewards
Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC

11 Rekomendasi Vitamin untuk Lansia yang Wajib Dikonsumsi

Kenapa Vitamin Sangat Diperlukan?

Seiring bertambahnya usia, fungsi tubuh akan menurun, hal ini akan berdampak pada kebutuhan nutrisi seseorang mengalami perubahan yang signifikan. Lansia sering kali menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan gizi mereka karena berbagai faktor, termasuk penurunan metabolisme, perubahan pola makan, dan adanya kondisi kesehatan tertentu. Oleh karena itu, asupan vitamin yang cukup menjadi sangat penting untuk mendukung kesehatan dan kualitas hidup lansia. Vitamin membantu menjaga fungsi tubuh secara optimal, berkontribusi pada kesehatan tulang, meningkatkan sistem imun, mendukung kesehatan kognitif, dan mencegah berbagai penyakit. Memastikan asupan vitamin yang tepat akan membantu lansia mempertahankan vitalitas dan kualitas hidup di usia senja.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lansia dibagi menjadi beberapa golongan usia:

  • Usia Pertengahan: 45–59 tahun
  • Lanjut Usia: 60–74 tahun
  • Lanjut Usia Tua: 75–90 tahun
  • Lansia Sangat Tua: di atas 90 tahun

Untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup, lansia perlu memperhatikan asupan vitamin yang dapat mendukung fungsi tubuh secara optimal. Berikut adalah beberapa vitamin yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh lansia: 

  1. Asam Folat

     

    makanan yang mengandung asam folat

    Asam folat penting bagi lansia karena berperan dalam pembentukan sel, sintesis DNA, dan mendukung kesehatan otak. Dosis yang direkomendasikan untuk orang dewasa berusia di atas 60 tahun adalah 400 mcg per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia dan masalah kognitif. Sumber asam folat yang baik meliputi sayuran hijau (seperti bayam dan brokoli), kacang-kacangan, jeruk, dan sereal.

  1. Vitamin D

     

    sinar matahari untuk vitamin D

    Vitamin D sangat penting untuk penyerapan kalsium dan kesehatan tulang, yang membantu mencegah osteoporosis dan patah tulang pada lansia. Dosis yang dianjurkan adalah 800 IU per hari. Selain itu, vitamin D juga berkontribusi pada kesehatan sistem imun. Sumber vitamin D meliputi ikan berlemak seperti salmon, produk susu, dan paparan sinar matahari yang cukup untuk membantu mengaktifkan vitamin D yang belum aktif di kulit.

  1. Vitamin B12

    sumber vitamin B12

    Vitamin B12 penting untuk pembentukan sel darah merah, kesehatan saraf, dan produksi DNA. Kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B12 dapat menurun seiring bertambahnya usia, sehingga suplementasi mungkin diperlukan. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 2,4 mcg per hari. Sumber alami vitamin B12 termasuk daging, ikan, telur, dan sereal.

  1. Vitamin C

    sumber vitamin C

    Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang kuat, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan membantu penyembuhan luka. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 75 mg per hari. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk scurvy. Sumber vitamin C yang baik meliputi buah-buahan seperti jeruk, kiwi, dan stroberi, serta sayuran seperti paprika dan brokoli.

  1. Vitamin A

    sumber vitamin A

    Vitamin A penting untuk kesehatan penglihatan, sistem imun, dan kesehatan kulit. Dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 900 mcg per hari. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah penglihatan dan meningkatkan risiko infeksi. Sumber vitamin A meliputi makanan seperti hati, wortel, dan sayuran berwarna oranye dan hijau gelap.

  1. Vitamin E

    sumber vitamin E

    Vitamin E adalah salah satu antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 15 mg per hari. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan masalah neurologis dan sistem imun. Sumber vitamin E meliputi kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati.

  1. Vitamin K

    sumber vitamin E

    Vitamin K berperan penting dalam pembekuan darah dan kesehatan tulang. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 120 mcg per hari. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan masalah pembekuan darah. Sumber vitamin K yang baik meliputi sayuran hijau, seperti kale, bayam, dan brokoli.

  1. Vitamin B6

    sumber vitamin B6

    Vitamin B6 mendukung fungsi otak, produksi neurotransmiter, dan metabolisme protein. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 1,7 mg per hari. Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan masalah mood dan gangguan fungsi kognitif. Sumber vitamin B6 termasuk daging, ikan, pisang, dan kentang.

  1. Vitamin B3 (niacin)

    sumber vitamin B3

    Niacin berperan dalam metabolisme energi dan kesehatan kulit. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 14 mg per hari. Niacin juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Sumber niacin yang baik meliputi daging ayam, ikan, dan sereal yang diperkaya.

  1. Vitamin B2 (riboflavin)

    sumber vitamin B2

    Riboflavin penting untuk produksi energi dan metabolisme lemak. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 1,3 mg per hari. Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan masalah kulit dan mata. Sumber riboflavin meliputi produk susu, telur, dan sayuran hijau.

  1. Vitamin B1 (thiamine)

    sumber vitamin B1

    Thiamine berperan dalam metabolisme karbohidrat dan fungsi saraf. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 1,2 mg per hari. Kekurangan thiamin dapat menyebabkan gangguan neurologis. Sumber thiamine meliputi biji-bijian, kacang-kacangan, dan daging.

 

Dengan memastikan asupan vitamin yang tepat, lansia dapat mendukung kesehatan dan kualitas hidup mereka. Penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memulai suplementasi vitamin untuk memastikan kebutuhan individu terpenuhi dengan cara yang aman dan efektif.

 

Referensi:

Kementerian Kesehatan RI. Kebutuhan gizi pada lansia [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2354/kebutuhan-gizi-pada-lansia 

National Institute on Aging. Vitamins and minerals for older adults [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://www.nia.nih.gov/health/vitamins-and-supplements/vitamins-and-minerals-older-adults 

U.S. Department of Agriculture, U.S. Department of Health and Human Services. Dietary guidelines for Americans, 2020-2025. 9th ed. December 2020. Available from: https://DietaryGuidelines.gov [cited 2024 Oct 29].

 

Fakta, Risiko, dan Cara Pencegahan Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan jenis kanker paling umum di Indonesia dan menyumbang jumlah kasus kanker terbanyak di negara ini. Berdasarkan data Globocan 2020, terdapat 68.858 kasus baru kanker payudara (16,6% dari total 396.914 kasus kanker di Indonesia) dengan lebih dari 22.000 kematian akibat penyakit ini. Keterlambatan penanganan bukan hanya memperburuk prognosis pasien, tetapi juga meningkatkan beban biaya pengobatan. Selama periode 2019-2020, BPJS Kesehatan menghabiskan sekitar 7,6 triliun rupiah untuk pengobatan kanker, di mana kanker payudara menjadi salah satu penyebab utama tingginya biaya tersebut.

Deteksi Dini

Deteksi dini kanker payudara sangat penting untuk meningkatkan harapan hidup. Menurut American Cancer Society, jika terdeteksi pada tahap awal, terutama pada stadium lokal, tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahun dapat mencapai 99%. Deteksi dini ini bisa dilakukan dengan beberapa cara:

  • Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI): Dilakukan setiap bulan untuk mendeteksi perubahan fisik pada payudara.
  • Pemeriksaan Klinis Payudara: Dilakukan secara berkala oleh tenaga medis profesional di klinik atau rumah sakit.
  • Mammogram: Pemeriksaan radiologi yang dapat mendeteksi tumor atau perubahan abnormal pada jaringan payudara.

Penting untuk mempelajari cara melakukan SADARI dan rutin memeriksakan diri guna meningkatkan peluang deteksi dini serta menurunkan risiko komplikasi.

Faktor Risiko

Kanker payudara dapat dipicu oleh berbagai faktor, baik yang dapat diubah maupun yang tidak dapat diubah. Berikut beberapa faktor risiko utama:

Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah

  1. Usia: Risiko akan meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun. Sebagian besar kasus didiagnosis pada wanita di atas usia 50 tahun.
  2. Mutasi Genetik: Sekitar 5-10% kasus kanker payudara diwariskan melalui mutasi genetik, seperti BRCA1 dan BRCA2. Mutasi ini meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium.
  3. Riwayat Keluarga: Wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara, terutama jika ibu, saudara perempuan, atau kerabat dekat terkena kanker pada usia muda, memiliki risiko lebih tinggi.
  4. Riwayat Reproduksi: Wanita yang menstruasi lebih awal (sebelum usia 12 tahun) atau menopause lebih lambat (setelah usia 55 tahun) lebih berisiko karena durasi paparan hormon estrogen yang lebih lama.
  5. Paparan Radiasi: Wanita yang pernah menjalani terapi radiasi di bagian dada sebelum usia 30 tahun memiliki risiko lebih tinggi di kemudian hari.

Faktor Risiko yang Dapat Diubah

  1. Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang tidak aktif dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
  2. Kelebihan Berat Badan Setelah Menopause: Wanita yang mengalami obesitas setelah menopause memiliki risiko lebih tinggi.
  3. Penggunaan Hormon: Terapi penggantian hormon (termasuk estrogen dan progesteron) dalam jangka panjang, serta beberapa kontrasepsi oral, dapat meningkatkan risiko jika digunakan lebih dari 5 tahun.
  4. Konsumsi Alkohol: Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko.

Pencegahan Kanker Payudara

Menerapkan gaya hidup sehat sangat penting untuk menurunkan risiko. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Cek Kesehatan Secara Rutin: Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, mammogram, dan SADARI.
  • Enyahkan Asap Rokok: Hindari merokok dan paparan asap rokok.
  • Rajin Aktivitas Fisik: Berolahraga secara teratur dapat membantu menurunkan risiko.
  • Diet Seimbang: Mengonsumsi makanan sehat, termasuk sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, membantu menjaga berat badan yang ideal.
  • Istirahat Cukup: Tidur yang cukup penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
  • Kelola Stres: Mengelola stres dengan baik dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Kanker payudara merupakan penyakit serius yang banyak menyerang wanita di Indonesia, terutama di usia 50 tahun ke atas. Deteksi dini melalui SADARI, mammogram, dan pemeriksaan klinis dapat meningkatkan peluang penyembuhan. Selain itu, gaya hidup sehat dan pencegahan melalui langkah-langkah seperti cek kesehatan rutin, diet seimbang, dan aktivitas fisik dapat membantu menurunkan risiko.

 

Referensi:

Kementerian Kesehatan RI. Kanker payudara paling banyak di Indonesia, Kemenkes targetkan pemerataan layanan kesehatan [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 15]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220202/1639254/kanker-payudaya-paling-banyak-di-indonesia-kemenkes-targetkan-pemerataan-layanan-kesehatan/

National Breast Cancer Foundation. Early detection of breast cancer [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 16]. Available from: https://www.nationalbreastcancer.org/early-detection-of-breast-cancer/

National Center for Biotechnology Information. Breast cancer screening [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 15]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK447103/

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Risk factors for breast cancer [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 15]. Available from: https://www.cdc.gov/breast-cancer/risk-factors/index.html

Breastcancer.org. Breast cancer risk factors [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 15]. Available from: https://www.breastcancer.org/risk/risk-factors

Kementerian Kesehatan RI. Pencegahan penyakit kanker payudara [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 16]. Available from: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-kanker/pencegahan-penyakit-kanker-payudara

 

10 Cara Menjaga Kesehatan Tulang Agar Terhindar dari Osteoporosis

Tulang memiliki peran penting dalam menopang tubuh, melindungi organ vital, dan memungkinkan pergerakan. Namun, seiring bertambahnya usia, tulang bisa kehilangan kepadatan, sehingga menjadi rentan terhadap penyakit seperti osteoporosis. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tulang sejak dini sangat penting agar tetap kuat dan padat hingga usia lanjut. Berikut adalah 10 langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan tulang:

Konsumsi Sayuran Kaya Nutrisi

Sayuran, khususnya yang tinggi vitamin C, baik untuk pembentukan tulang. Vitamin C berperan dalam produksi kolagen, komponen utama tulang, sekaligus sebagai antioksidan yang melindungi tulang dari radikal bebas. Beberapa sayuran yang kaya vitamin C adalah brokoli, bayam, dan paprika.

Penuhi Asupan Kalsium Harian

Kalsium adalah komponen utama pembentuk tulang. Untuk memenuhi kebutuhan harian, konsumsi makanan tinggi kalsium seperti susu, keju, yoghurt, dan tahu. Pastikan Anda mendapatkan setidaknya tiga porsi makanan kaya kalsium setiap hari, yang bisa mencakup susu rendah lemak atau produk susu lainnya, yang memberikan manfaat kalsium tanpa menambah kalori berlebih.

Tingkatkan Asupan Vitamin D

Vitamin D membantu penyerapan kalsium dan mendukung proses pembentukan tulang. Vitamin D dapat diperoleh dari paparan sinar matahari pagi, namun makanan seperti ikan salmon, ikan sarden, kuning telur, dan jamur tiram juga mengandung vitamin D. Usahakan untuk mendapatkan sinar matahari di pagi hari selama 15-20 menit setiap harinya.

Konsumsi Makanan yang Kaya Vitamin K

Vitamin K, terutama K2, berperan penting dalam mengurangi kehilangan kalsium dan membantu kalsium terikat kuat pada tulang. Makanan kaya vitamin K2 meliputi keju, natto (produk fermentasi kedelai), dan sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung. Mengonsumsi makanan ini secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan tulang.

Perbanyak Asupan Protein

Protein berperan dalam membangun dan menjaga kepadatan tulang. Studi menunjukkan bahwa asupan protein yang cukup, terutama protein hewani, berkaitan dengan massa tulang yang lebih padat. Sumber protein terbaik untuk tulang meliputi daging tanpa lemak, ikan, telur, dan produk susu. Jika Anda memilih protein nabati, pastikan mencukupinya dengan variasi pangan lainnya.

Jaga Berat Badan Ideal

Mempertahankan berat badan ideal penting untuk kesehatan tulang. Berat badan yang terlalu rendah dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh, sementara kelebihan berat badan memberi tekanan ekstra pada tulang, khususnya tulang belakang dan lutut. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui berat badan yang ideal dan bagaimana cara mencapainya.

Lakukan Olahraga Teratur

Berolahraga, terutama latihan beban dan olahraga yang melibatkan pergerakan tubuh, dapat meningkatkan kekuatan dan kepadatan tulang. Jalan cepat, jogging, angkat beban, atau latihan beban tubuh adalah pilihan baik untuk menjaga kesehatan tulang. Dengan berolahraga secara teratur, risiko osteoporosis dapat berkurang, serta meningkatkan kekuatan otot dan keseimbangan.

Perbanyak Asupan Omega-3

Asam lemak omega-3 memiliki efek positif pada kesehatan tulang dan membantu mengurangi peradangan yang dapat melemahkan tulang. Sumber omega-3 terbaik adalah ikan seperti salmon dan kembung, kacang-kacangan, serta biji-bijian. Mengonsumsi omega-3 secara rutin bisa membantu mempertahankan kepadatan tulang dan melindunginya dari kerusakan.

Hentikan Kebiasaan Merokok

Merokok dapat mengganggu proses regenerasi sel tulang dan mempercepat hilangnya kepadatan tulang, membuat tulang lebih rapuh. Berhenti merokok adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker mengenai program berhenti merokok yang cocok.

Batasi Konsumsi Alkohol

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan bisa melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang akibat osteoporosis. Batasi konsumsi alkohol maksimal 10 minuman per minggu, dan hindari konsumsi setiap hari agar tubuh, terutama tulang, tetap sehat dan kuat.

Menjaga kesehatan tulang bukan hanya soal kalsium, tapi juga mencakup berbagai pola hidup sehat. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa memperkuat tulang, menurunkan risiko osteoporosis, dan menikmati hidup sehat hingga usia lanjut.

 

Referensi:

Kementerian Kesehatan RI. Menjaga tulang sehat sejak dini [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1860/menjaga-tulang-sehat-sejak-dini 

Healthdirect Australia. Healthy bones [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/healthy-bones 

Medical News Today. What vitamins are good for bones? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/325903#vitamins 

9 Tips Mencegah Osteoporosis, Agar Tulang Sehat Kuat!

Mencegah Osteoporosis: Langkah-Langkah untuk Menjaga Kesehatan Tulang

Osteoporosis adalah kondisi yang menyebabkan penurunan kepadatan dan massa tulang, yang berujung pada risiko tulang rapuh dan patah. Penyakit ini sering berkembang tanpa gejala hingga tulang mengalami fraktur. Menurut data World Health Organization (WHO), osteoporosis merupakan salah satu dari 10 penyakit degeneratif utama di dunia, dengan sekitar 200 juta orang mengalaminya. Di Indonesia, prevalensi osteoporosis cukup tinggi. Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) mencatat, 19,7% penduduk Indonesia berisiko mengalami osteoporosis, sementara Kementerian Kesehatan memperkirakan angka ini sekitar 10,3%. Dua dari lima penduduk Indonesia berisiko terkena penyakit ini.

Apa Itu Osteoporosis?

Osteoporosis terjadi ketika tulang kehilangan massa dan kepadatannya, yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan rentan patah. Penurunan ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk usia, kekurangan nutrisi, kurangnya aktivitas fisik, hingga gaya hidup yang tidak sehat. Osteoporosis dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti patah tulang yang memicu perdarahan, emboli, hingga cedera kepala yang bisa berakibat fatal.

Cara Mencegah Osteoporosis

Pencegahan osteoporosis bisa dimulai sejak usia dini dengan menjaga pola makan sehat, berolahraga secara rutin, dan menjalani gaya hidup yang sehat. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah osteoporosis:

1. Konsumsi Cukup Kalsium

Kalsium adalah mineral penting yang dibutuhkan untuk membangun dan mempertahankan tulang yang kuat. Tubuh tidak dapat memproduksi kalsium sendiri, sehingga kita harus mendapatkannya melalui makanan atau suplemen. Beberapa sumber kalsium yang baik termasuk susu, yogurt, keju, almond, tahu, serta produk yang difortifikasi seperti jus atau susu non-susu.

Rekomendasi Asupan Kalsium:

  • Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 700 mg kalsium per hari.
  • Remaja usia 9-18 tahun membutuhkan 1.300 mg kalsium per hari.
  • Orang dewasa 19-50 tahun membutuhkan 1.000 mg per hari (kecuali wanita hamil atau menyusui yang memerlukan jumlah lebih).

2. Cukupi Asupan Vitamin D

Vitamin D berperan penting dalam penyerapan kalsium. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan tulang melemah dan meningkatkan risiko osteoporosis. Sumber vitamin D bisa didapatkan dari makanan seperti minyak ikan, kuning telur, hati, dan sereal yang diperkaya.

Vitamin D juga dapat diproduksi tubuh secara alami ketika terpapar sinar matahari. Namun, paparan sinar matahari tidak selalu merupakan solusi praktis, terutama di daerah yang memiliki iklim musim dingin. Meski begitu, perlu diingat bahwa paparan sinar matahari harus dibatasi untuk mengurangi risiko kanker kulit. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tabir surya tidak menyebabkan penurunan kadar vitamin D dalam tubuh, sehingga anak-anak masih bisa bermain di luar dengan aman. 

Rekomendasi Asupan Vitamin D:

  • 0-12 bulan: Laki-laki dan perempuan: 10 mcg (400 IU)
  • 1-13 tahun: Laki-laki dan perempuan: 15 mcg (600 IU)
  • 14-18 tahun:Laki-laki, perempuan, hamil, menyusui: 15 mcg (600 IU)
  • 19-50 tahun: Laki-laki, perempuan, hamil, menyusui: 15 mcg (600 IU)
  • 51-70 tahun: Laki-laki dan perempuan: 15 mcg (600 IU)
  • Lebih dari 70 tahun: Laki-laki dan perempuan: 20 mcg (800 IU)

3. Asupan Protein yang Cukup

Protein adalah komponen penting untuk menjaga massa otot dan tulang seiring bertambahnya usia. Dokter sering menyarankan asupan protein lebih dari 0,8 gram per kilogram berat badan (g/kg) untuk orang dewasa, terutama mereka yang sudah mengalami osteoporosis. Sumber protein meliputi ikan, unggas, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

4. Menjaga Berat Badan Ideal

Berat badan yang terlalu rendah (BMI di bawah 19) dapat memengaruhi kesehatan tulang. Sebaliknya, obesitas visceral (lemak di sekitar organ perut) juga dikaitkan dengan kepadatan tulang yang lebih rendah. Menjaga berat badan ideal adalah bagian penting dari upaya pencegahan osteoporosis.

5. Rutin Berolahraga

Latihan menahan beban, seperti berjalan, mendaki, naik tangga, lari, dan angkat beban, adalah cara efektif untuk menjaga kepadatan tulang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan kepadatan tulang, khususnya di tulang belakang lumbar (Pinggang) dan pinggul, yang rentan terhadap patah tulang akibat osteoporosis.

6. Hindari Merokok dan Alkohol Berlebih

Merokok adalah salah satu faktor utama yang mempercepat pengeroposan tulang. Berhenti merokok dapat membantu mencegah osteoporosis. Selain itu, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko jatuh yang berujung patah tulang. Batasi konsumsi alkohol hingga satu gelas per hari untuk wanita dan dua gelas per hari untuk pria.

Pencegahan Jatuh pada Lansia

Orang tua berisiko tinggi mengalami patah tulang akibat osteoporosis. Oleh karena itu, pencegahan jatuh menjadi sangat penting. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:

  1. Melakukan latihan untuk meningkatkan keseimbangan dan kekuatan otot.
  2. Mengamankan lingkungan di rumah, seperti menggunakan pegangan tangan, meningkatkan pencahayaan, dan menjaga kebersihan agar tidak mudah tersandung.
  3. Menggunakan alat bantu seperti tongkat jika diperlukan.

Penilaian Kesehatan Tulang

Tes kepadatan tulang dapat membantu mendiagnosis osteoporosis atau osteopenia (kondisi awal dari osteoporosis). Dengan melakukan tes ini, seseorang bisa mengetahui risiko osteoporosis lebih dini dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kondisi semakin buruk.

Kesimpulan

Osteoporosis adalah penyakit yang serius, tetapi dapat dicegah dan dikendalikan dengan gaya hidup sehat. Asupan nutrisi yang cukup, aktivitas fisik, serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol berlebihan dapat membantu menjaga tulang tetap kuat. Selain itu, pemeriksaan kesehatan tulang secara rutin sangat penting untuk mendeteksi dini dan mencegah komplikasi akibat osteoporosis.

Tetaplah aktif, perhatikan asupan nutrisi, dan jangan abaikan kesehatan tulang Anda. Mencegah osteoporosis adalah investasi jangka panjang untuk menjaga kualitas hidup di usia tua.

 

Referensi:

Medical News Today. How to prevent osteoporosis [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 10]. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/how-to-prevent-osteoporosis#summary 

International Osteoporosis Foundation. Prevention of osteoporosis [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 10]. Available from: https://www.osteoporosis.foundation/patients/prevention 

Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Ratusan juta orang berisiko kena osteoporosis, begini langkah pencegahannya ala dosen UNESA [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 10]. Available from: https://www.unesa.ac.id/ratusan-juta-orang-berisiko-kena-osteoporosis-begini-langkah-pencegahannya-ala-dosen-unesa 

Office of Dietary Supplements, National Institutes of Health. Calcium – Health Professional Fact Sheet [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 10]. Available from: https://ods.od.nih.gov/factsheets/Calcium-HealthProfessional/

Office of Dietary Supplements, National Institutes of Health. Vitamin D – Health Professional Fact Sheet [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 7]. Available from: https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-HealthProfessional/

Neale RE, Khan SR, Lucas RM, Waterhouse M, Whiteman DC, Olsen CM. The effect of sunscreen on vitamin D: a review. Br J Dermatol. 2019 Nov;181(5):907-915. doi: 10.1111/bjd.17980. Epub 2019 Jul 9. PMID: 30945275.

Amankah Pengidap Penyakit Ginjal Meminum Kopi?

Di Indonesia, popularitas minuman kopi terus meningkat, terutama di kota-kota besar. Saat ini, kopi semakin menjadi favorit di kalangan dewasa muda. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini termasuk tuntutan pekerjaan, gaya hidup, kurang tidur, serta ketergantungan pada kopi sebagai sumber energi yang mudah diperoleh. Namun, ketika seseorang didiagnosis dengan penyakit ginjal, mereka sering kali bertanya-tanya: “Apakah saya perlu berhenti minum kopi?” Artikel ini membahas tentang pengidap penyakit ginjal meminum kopi apakah aman? serta memberikan panduan bagi mereka yang memiliki kondisi ini.

Secara umum, pengidap penyakit ginjal tidak perlu sepenuhnya menghindari kopi, tetapi mereka harus lebih berhati-hati dengan jumlah yang diminum dan bahan tambahan yang digunakan. Kopi hitam, misalnya, dianggap sebagai pilihan terbaik karena tidak mengandung tambahan fosfor dan kalium yang berlebihan, dua nutrisi yang harus dibatasi pada pengidap penyakit ginjal.

Kalium adalah salah satu elektrolit yang harus diperhatikan bagi pengidap penyakit ginjal. Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik sering kali kesulitan menjaga keseimbangan kadar kalium dalam tubuh. Kopi, meskipun tidak terlalu tinggi kalium, dapat menjadi sumber tambahan elektrolit ini jika diminum dalam jumlah besar.

Dalam satu cangkir kopi, terdapat sekitar 49 mg kalium. Konsumsi lebih dari tiga cangkir kopi sehari bisa berkontribusi terhadap tingginya kadar kalium dalam tubuh. 

Tips Menikmati Kopi Bagi Pengidap Penyakit Ginjal

  1. Konsumsi Secukupnya
    Batasi konsumsi kopi tidak lebih dari tiga cangkir sehari (sekitar 532-710 ml). 
  2. Perhatikan Tambahan Krimer dan Gula
    Beberapa orang suka menambahkan krimer atau gula ke dalam kopi mereka. Namun, bagi pengidap penyakit ginjal, ini dapat menjadi masalah. Krimer sering kali mengandung fosfor dan kalium yang tinggi, sehingga sebaiknya dihindari. Gula juga perlu dibatasi, terutama jika Anda juga memiliki diabetes, yang sering kali menjadi penyebab penyakit ginjal. Jika memungkinkan, minumlah kopi hitam tanpa tambahan krimer atau gula.
  3. Pertimbangkan Kopi Decaf
    Jika Anda ingin mengurangi kafein tetapi tetap menikmati rutinitas minum kopi, kopi decaf (tanpa kafein) bisa menjadi alternatif yang baik. Teh hitam atau hijau juga bisa menjadi pilihan dengan kandungan kafein dan kalium yang lebih rendah.
  4. Konsultasikan dengan Ahli Gizi
    Setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter terkait batasan dalam minum kopi. Mereka dapat memberikan saran yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan ginjal Anda. 

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang konsumsi kopi dan kesehatan ginjal, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter. Tinggalkan komentar di bawah jika Anda ingin berbagi pengalaman atau informasi tambahan!

 

Referensi:

National Kidney Foundation. Coffee and kidney disease: is it safe? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 7]. Available from: https://www.kidney.org/news-stories/coffee-and-kidney-disease-it-safe 

D’Apolonia G, Miller M, Cheng T, et al. Coffee consumption and risk of chronic kidney disease: results from the Atherosclerosis Risk in Communities Study. [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 7]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6057809/ 

Centers for Kidney Care. Top 8 best drinks for people with kidney disease [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 11]. Available from: https://cfkc.org/post/top-8-best-drinks-for-people-with-kidney-disease 

Verywell Health. What is coffee’s effect on the kidneys? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 17]. Available from: https://www.verywellhealth.com/what-is-coffees-effect-on-the-kidneys-4147536

 

12 Aktivitas Fisik Seru Bantu Anak Tumbuh Sehat dan Kuat

Olahraga sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental anak. Aktivitas fisik yang membuat anak bernapas lebih cepat, meningkatkan detak jantung, dan menggunakan otot mereka, dapat memberikan dampak positif untuk tumbuh kembang anak. Mendorong anak untuk aktif setiap hari akan membantu mereka tetap sehat selama masa remaja dan dewasa.

Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Fisik Anak

Aktivitas fisik berperan penting dalam menjaga kesehatan anak. Berikut adalah beberapa manfaat yang didapat anak dari olahraga:

  • Mengoptimalkan Pertumbuhan dan Pembentukan Tulang dan Otot: Olahraga mendukung perkembangan tulang dan otot yang sehat, yang sangat penting selama masa pertumbuhan anak.
  • Mengembangkan Koordinasi dan Keterampilan Motorik: Anak yang aktif berolahraga akan lebih cepat mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus.
  • Menurunkan Risiko Penyakit Kronik: Aktivitas fisik membantu menurunkan risiko terkena penyakit kronik seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2 di masa depan.
  • Mencegah Kenaikan Berat Badan Berlebih: Dengan bergerak aktif, anak dapat mempertahankan berat badan ideal dan menghindari obesitas.
  • Meningkatkan Kebugaran Anak: Olahraga meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan stamina, yang membantu anak lebih aktif dan energik sepanjang hari.

Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Emosional dan Sosial Anak

Selain manfaat fisik, olahraga juga penting untuk kesehatan mental dan sosial anak. Berikut beberapa manfaat emosional dan sosial yang didapat dari aktivitas fisik:

  • Membangun Keterampilan Sosial: Olahraga, terutama yang dilakukan dalam tim, membantu anak belajar bekerja sama dan membangun keterampilan sosial yang penting.
  • Meningkatkan Konsentrasi: Aktivitas fisik dapat meningkatkan kemampuan anak untuk fokus dan berkonsentrasi, baik di sekolah maupun dalam aktivitas sehari-hari.
  • Mengurangi Stres, Kecemasan, dan Depresi: Berolahraga secara teratur membantu anak mengelola stres, menurunkan tingkat kecemasan, dan memperbaiki suasana hati.
  • Mendorong Kerja Sama Tim: Anak yang berpartisipasi dalam olahraga kelompok akan belajar keterampilan kerja sama dan pengembangan tim, sehingga membantu mereka di masa dewasa.

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Anak?

Kebutuhan aktivitas fisik anak bervariasi berdasarkan usia mereka. Berikut panduan aktivitas fisik yang sesuai untuk setiap kelompok usia:

0 hingga 1 Tahun:

Meskipun bayi belum bisa bergerak sendiri, mereka tetap membutuhkan waktu tengkurap setidaknya 30 menit setiap hari. Orang tua dapat membantu bayi menggerakkan lengan dan kaki, serta memotivasi mereka untuk meraih dan memegang benda.

1 hingga 5 Tahun:

Anak-anak di usia ini perlu aktif secara fisik selama 3 jam sehari dengan aktivitas yang bervariasi, seperti:

5 hingga 17 Tahun:

Anak-anak berusia 5 tahun ke atas dianjurkan untuk berolahraga setidaknya 1 jam per hari, dengan campuran aktivitas intensitas sedang hingga tinggi seperti:

Mereka juga disarankan melakukan aktivitas yang memperkuat otot dan tulang minimal 3 kali per minggu, seperti:

Kesimpulan

Olahraga memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Selain menjaga kesehatan fisik, olahraga juga membantu mengembangkan keterampilan sosial, mental, dan emosional. Dengan mendorong anak untuk aktif setiap hari, orang tua membantu mereka tumbuh menjadi individu yang lebih sehat, kuat, dan bahagia.

 

Referensi:

Healthdirect Australia. Benefits of physical activity for children [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 21]. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/benefits-of-physical-activity-for-children

Waspadai Flu Singapura (HFMD) pada Anak

Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau lebih dikenal sebagai Flu Singapura di Indonesia adalah penyakit menular yang sering menyerang anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah 5 tahun. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari kelompok enterovirus, seperti Coxsackievirus A16 (CA16) dan Enterovirus 71 (EV71). Meskipun flu Singapura sering dianggap ringan, infeksi yang disebabkan oleh varian virus EV71 bisa menyebabkan sakit yang lebih parah dan bahkan memicu komplikasi serius.

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus Flu Singapura meningkat di beberapa negara Asia, termasuk di Indonesia. Banyak orang tua yang khawatir dengan cepatnya penyebaran penyakit ini, terutama di lingkungan yang padat, seperti sekolah dan tempat penitipan anak.

Gejala Umum Flu Singapura (HFMD)

Sebagian besar anak yang terinfeksi HFMD akan mengalami gejala ringan selama 7 hingga 10 hari. Beberapa gejala umum yang sering terlihat meliputi:

  • Demam yang sering disertai lemas
  • Sakit tenggorokan
  • Luka-luka kecil yang melepuh di bagian dalam mulut, terutama di sekitar lidah dan gusi
  • Ruam atau lepuhan di area telapak tangan dan telapak kaki.

Karena gejalanya mirip dengan penyakit ringan lainnya, banyak orang tua yang kerap mengira penyakit ini adalah sariawan biasa. Padahal, lepuhan di mulut yang diikuti dengan ruam pada tangan dan kaki adalah tanda utama Flu Singapura.

Siapa yang Berisiko Tinggi Terkena Flu Singapura?

Penyakit ini paling sering menyerang anak di bawah 5 tahun, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada usia berapapun, bahkan pada orang dewasa. Di Indonesia, tempat-tempat seperti PAUD, TK, dan penitipan anak sering menjadi lokasi penyebaran utama penyakit ini, karena anak-anak cenderung lebih banyak berinteraksi fisik dengan teman-teman mereka. Karena penyebarannya yang relatif cepat, orang tua juga kerap kali khawatir jika anak-anak mereka tertular saat bermain atau berbagi mainan.

Bagi wanita hamil, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika terpapar atau merasakan tanda dan gejala penyakit ini. Meskipun komplikasi akibat HFMD jarang terjadi selama kehamilan, lebih baik tetap waspada.

Cara Penularan Flu Singapura

Beberapa cara penularan penyakit ini, meliputi:

  • Kontak langsung dengan cairan tubuh dari penderita, seperti tetesan air liur saat bersin atau batuk.
  • Menyentuh permukaan yang terkontaminasi, seperti mainan, gagang pintu, atau barang-barang umum lainnya.
  • Cairan dari lepuhan di kulit penderita.
  • Kontak dengan kotoran penderita, terutama pada anak-anak yang belum mandiri dalam toilet training.

Anak-anak sering kali lupa untuk mencuci tangan setelah bermain atau sebelum makan. Kebiasaan ini menjadi salah satu penyebab umum penyebaran virus HFMD.

Tips Pencegahan

Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sering kali diabaikan, terutama di lingkungan anak-anak. Untuk mencegah penularan HFMD, beberapa langkah yang bisa diterapkan orang tua di rumah adalah:

  • Mencuci tangan secara rutin dengan sabun selama minimal 20 detik, terutama setelah mengganti popok, menggunakan toilet, batuk, atau bersin.
  • Membersihkan dan mendisinfeksi mainan, alat makan, dan benda-benda yang sering disentuh anak, seperti gagang pintu dan permukaan meja.
  • Menghindari kontak langsung dengan penderita HFMD, seperti mencium atau memeluk mereka.
  • Mengajarkan anak untuk tidak menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci, terutama di area mata, hidung, dan mulut.
  • Memakai masker jika sakit, atau berada di lingkungan luar.

Di Indonesia, kebiasaan berbagi makanan juga umum dilakukan, terutama di acara-acara keluarga. Penting untuk mengajarkan anak untuk tidak berbagi makanan atau minuman ketika ada yang sedang sakit.

Cara Mengobati HFMD di Rumah

Kebanyakan anak yang terkena HFMD bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan medis khusus, kecuali pada sakit yang berat. Beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk mempercepat pemulihan adalah:

  • Memberikan obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti paracetamol, untuk meredakan gejala demam dan nyeri di mulut. Hindari pemberian aspirin pada anak-anak.
  • Menjaga hidrasi anak agar tidak dehidrasi, terutama jika mereka kesulitan makan atau minum akibat luka di mulut. Cairan seperti air putih, susu, atau kuah kaldu bisa membantu menjaga hidrasi anak.

 

Referensi:

World Health Organization. Regional Office for the Western Pacific. A guide to clinical management and public health response for hand, foot and mouth disease (HFMD). Manila: WHO Regional Office for the Western Pacific; 2011. p. 1. Available from: https://iris.who.int/handle/10665/207490

Centers for Disease Control and Prevention. Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) [Internet]. [cited 2024 Oct 4]. Available from: https://www.cdc.gov/hand-foot-mouth/about/index.html.

Apa Itu Hemoroid (Wasir)? dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Wasir, atau hemoroid, adalah kondisi medis di mana pembuluh darah di dalam dan sekitar anus membengkak dan mengalami peradangan. Kondisi ini sangat umum terjadi dan bisa dialami oleh siapa saja, terutama mereka yang sering mengalami sembelit atau mengejan terlalu keras saat buang air besar. Meskipun wasir sering sembuh dengan sendirinya, jika tidak ditangani dengan baik, gejalanya bisa berulang dan menyebabkan rasa tidak nyaman.

Gejala Umum Wasir (Hemoroid)

Gejala wasir dapat bervariasi tergantung pada jenisnya, namun beberapa tanda umum yang sering muncul antara lain:

  • Perdarahan saat buang air besar (darah berwarna merah terang)
  • Gatal di sekitar anus
  • Muncul benjolan di sekitar anus
  • Nyeri saat duduk atau setelah buang air besar
  • Rasa tidak nyaman seperti ada yang mengganjal di anus
  • Keluarnya lendir setelah buang air besar

Penyebab dan Faktor Pemicu

Wasir disebabkan oleh tekanan berlebihan pada pembuluh darah di area anus. Berikut adalah beberapa faktor yang sering menjadi penyebab atau pemicu wasir:

  • Sembelit: Mengejan terlalu keras saat buang air besar akibat sembelit adalah salah satu penyebab utama wasir.
  • Kehamilan: Wanita hamil lebih berisiko mengalami wasir karena peningkatan tekanan di daerah panggul.
  • Indeks Massa Tubuh Tinggi: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di anus.
  • Mengangkat Beban Berat: Mengangkat beban berat secara rutin dapat meningkatkan risiko wasir.
  • Diet Rendah Serat: Kekurangan serat dalam makanan dapat menyebabkan sembelit, yang dapat memperburuk gejala wasir.

Cara Mengobati dan Mencegah Wasir (Hemoroid)

Untungnya, wasir dapat diobati dan dicegah dengan beberapa langkah sederhana, termasuk perubahan gaya hidup dan perawatan medis jika diperlukan. Berikut beberapa cara yang efektif untuk mengatasi dan mencegah wasir:

  1. Perbanyak Konsumsi Serat
    Makanan tinggi serat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, dapat membantu melunakkan tinja dan mengurangi tekanan saat buang air besar. Ini adalah cara paling sederhana untuk mencegah wasir.
  2. Perawatan Topikal
    Krim atau salep wasir yang dijual bebas di apotek bisa membantu meredakan rasa sakit, gatal, dan bengkak. Krim yang mengandung hidrokortison atau witch hazel sering digunakan sebagai obat wasir di rumah.
  3. Obat Pereda Nyeri
    Jika wasir menyebabkan nyeri yang cukup mengganggu, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen, aspirin, atau paracetamol.
  4. Rendam Air Hangat
    Merendam area anus dalam air hangat selama 10-15 menit, 2-3 kali sehari, dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri. Ini juga membantu meringankan rasa gatal akibat wasir.
  5. Jaga Kebersihan Area Anus
    Bersihkan area anus dengan lembut menggunakan tisu basah atau air setelah buang air besar untuk mencegah iritasi lebih lanjut.
  6. Hindari Duduk Terlalu Lama
    Duduk terlalu lama, terutama di toilet, dapat meningkatkan tekanan di anus dan memperburuk gejala wasir.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika pengobatan rumahan tidak efektif dalam satu atau dua minggu, atau jika gejala semakin parah, seperti adanya perdarahan yang berlebihan atau nyeri yang tidak tertahankan, segera temui dokter. Dalam beberapa kasus, perawatan medis seperti ligasi gelang karet, skleroterapi, atau bahkan operasi mungkin diperlukan untuk menangani wasir yang tidak kunjung sembuh.

Penanganan Medis Wasir

Jika pengobatan di rumah tidak berhasil, ada beberapa opsi medis yang dapat dilakukan:

  • Ligasi Gelang Karet: Gelang karet ditempatkan di sekitar pangkal wasir untuk menghentikan suplai darah sehingga wasir menyusut.
  • Skleroterapi: Cairan disuntikkan ke dalam wasir untuk mengurangi ukurannya.
  • Hemoroidektomi: Prosedur bedah untuk mengangkat wasir, biasanya dilakukan untuk kasus yang parah.  

Wasir adalah kondisi umum yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi dapat dikelola dengan baik melalui perubahan gaya hidup dan perawatan rumahan. Jika gejala tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang lebih tepat.

 

Referensi:

NHS. Piles (haemorrhoids) [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 7]. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/piles-haemorrhoids/

HealthMatch. Can stress cause hemorrhoids? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 7]. Available from: https://healthmatch.io/hemmorhoids/can-stress-cause-hemorrhoids#stress-and-hemorrhoids

WebMD. Understanding hemorrhoids – basics [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 7]. Available from: https://www.webmd.com/digestive-disorders/understanding-hemorrhoids-basics

Penyakit yang Berhubungan dengan Gangguan Pada Saraf Otak

Saraf otak merupakan jaringan yang kompleks dan memiliki fungsi tak tergantikan. Dari penglihatan, penciuman, berjalan, hingga berbicara, semuanya diatur oleh sistem saraf otak. Namun sistem saraf otak tidak bekerja sendiri karena saling berhubungan dengan beberapa bagian terpenting di tubuh, yaitu sumsum tulang belakang, saraf-saraf tepi yang berhubungan, organ indera ataupun otot.

Sistem saraf otak secara keseluruhan bertanggung jawab atas banyak fungsi penting dalam tubuh, seperti ingatan, persepsi, bahasa, gerakan, menelan, bernapas, bahkan fungsi usus dan kandung kemih. Namun, ketika ada masalah pada saraf otak, kondisi itu dapat menyebabkan gangguan neurologis yang menyebabkan seseorang dapat

mengalami kesulitan bergerak, berbicara dan gangguan fungsi lainnya.

Kondisi yang Dapat Berhubungan dengan Gangguan Saraf Otak

Untuk itu sangatlah penting untuk mengetahui kondisi yang dapat menyebabkan gangguan saraf otak. Dengan begitu, dokter dapat melakukan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Berikut ini beberapa kondisi yang dapat berhubungan dengan gangguan saraf otak:

1.   Sakit kepala

Sakit kepala merupakan salah satu jenis gangguan saraf otak yang paling umum dan dapat menyerang siapa saja pada usia berapapun. Meskipun sakit kepala merupakan gejala yang sangat umum terjadi, umumnya mayoritas sakit kepala tidak berhubungan dengan gangguan saraf otak yang serius. Jika sakit kepala datang secara tiba-tiba dan terjadi berulang kali, kamu harus segera menemui dokter, karena bisa jadi sakit kepala tersebut disebabkan oleh suatu gangguan yang lebih serius dan perlu dievaluasi lebih lanjut.

2.   Epilepsi dan kejang

Salah satu jenis gangguan saraf otak lainnya yaitu epilepsi dan kejang. Epilepsi merupakan kondisi dimana adanya aktivitas listrik yang abnormal di otak yang menyebabkan kejang. Kondisi tersebut dapat terjadi pada usia berapa pun, tapi biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau pada orang berusia di atas 60 tahun.

Sebagian besar kasus epilepsi tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi. Namun, kejang terkadang terjadi sebagai akibat dari beberapa kondisi berikut:

  • Stroke
  • Tumor otak
  • Infeksi otak
  • Cedera kepala yang berat
  • Penyalahgunaan narkoba atau alkohol
  • Kekurangan oksigen saat

3.   Stroke

Gangguan saraf otak berikutnya yang cukup sering dijumpai adalah stroke. Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terputus. Tanpa suplai darah yang cukup,

sel-sel otak di area yang terdampak akan mengalami kekurangan oksigen. Selain itu, otak kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk berfungsi dan bertahan hidup.

Ada dua jenis stroke:

  • Stroke iskemik, akibat gumpalan darah di dalam pembuluh darah yang memasok
  • Stroke hemoragik, akibat pecahnya pembuluh darah di dalam

Pada kedua jenis stroke tersebut, dampaknya adalah kematian pada sel-sel saraf di bagian otak yang mengalami gangguan aliran darah. Alhasil, sistem saraf otak tidak dapat menjalankan fungsi vitalnya lagi.

4.   Sklerosis lateral amiotrofik

Ini adalah salah satu kondisi neuromuskuler yang langka, yang dapat memengaruhi sel saraf otak dan sumsum tulang belakang. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebabnya, tapi faktor risiko yang dicurigai adalah faktor genetik dan lingkungan.

Penderita sklerosis lateral amiotrofik ini akan mengalami kelumpuhan secara bertahap sehingga dapat menyebabkan disabilitas hingga kematian.

5.   Demensia, termasuk Penyakit Alzheimer

Kehilangan memori atau menurunnya kemampuan untuk mengingat merupakan keluhan umum yang sering dialami lansia. Penurunan fungsi memori merupakan bagian normal dari penuaan.

Namun, ada tanda-tanda tertentu yang dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius, yang dikenal dengan istilah demensia, di mana salah satunya adalah penyakit Alzheimer. Gejala-gejalanya dapat berupa:

  • Tersesat
  • Kesulitan mengelola keuangan
  • Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari
  • Pelupa
  • Bermasalah dalam berbicara dan

Demensia adalah suatu kondisi yang lambat namun bersifat progresif harus dievaluasi oleh dokter spesialis saraf. Meskipun belum ada obat yang benar-benar terbukti efektif untuk menyembuhkan demensia, terdapat metode perawatan dan pengobatan tertentu yang dapat membantu mengurangi gejala dan membatasi progresivitas penyakit ini.

Itu dia penjelasan mengenai penyakit yang berhubungan dengan gangguan saraf otak. Anda bisa mencari informasi seputar kesehatan lainnya di artikel Website Sahabat KECC

 

Referensi:

Johns Hopkins Medicine. Brain Anatomy and How the Brain Works

Banner Health. 6 Neurological Conditions and Symptoms You Should Look Out For Medical News Today. 5 different neurological disorders and their symptoms

Tips Olahraga Lansia untuk Menjaga Otot dan Sendi Tetap Bugar

Semakin bertambahnya usia, menjaga kesehatan otot dan sendi menjadi salah satu aspek terpenting untuk tetap dapat bergerak leluasa dan aktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Otot yang kuat dan sendi yang sehat memberikan dukungan pada tulang serta meningkatkan kemampuan tubuh untuk menopang diri. Namun, seiring bertambahnya usia, massa dan kekuatan otot mengalami penurunan. Penurunan ini dimulai perlahan pada usia 30 hingga 35 tahun, dan kemudian menurun lebih tajam saat kita mencapai usia 60-an. Meski begitu, kabar baiknya adalah kita tetap bisa mempertahankan kesehatan otot dan sendi melalui olahraga lansia yang tepat. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa orang yang sudah lanjut usia (di usia 90-an atau bahkan 100-an) masih dapat memperbaiki massa otot mereka dengan olahraga lansia yang teratur. Jadi, tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai!

Mengapa Otot dan Sendi Penting?

Selain memberikan kemampuan bergerak, otot memiliki peran penting dalam kesehatan metabolisme. Otot adalah tempat penyimpanan glukosa terbesar dalam tubuh, yang membantu mengatur kadar gula darah. Ketika kita berolahraga, otot menyerap glukosa lebih banyak dari aliran darah, mencegah penumpukan gula darah yang dapat memicu penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Di sisi lain, sendi yang sehat membantu mendukung fleksibilitas dan kekuatan otot, membuat kita dapat bergerak lebih mudah dan bebas tanpa rasa sakit.

Sayangnya, berkurangnya massa otot dan gangguan pada sendi juga dapat meningkatkan risiko terjatuh pada usia lanjut. Terjatuh sering kali menjadi masalah serius bagi lansia karena dapat menyebabkan cedera. Oleh karena itu, olahraga secara teratur penting dilakukan untuk menjaga keseimbangan, kekuatan, dan fleksibilitas tubuh.

Jenis-Jenis Olahraga yang Disarankan

Agar kesehatan otot dan sendi tetap optimal, ada empat jenis olahraga yang disarankan untuk dilakukan secara rutin: ketahanan (aerobik), kekuatan, keseimbangan, dan kelenturan. Masing-masing memiliki manfaat yang berbeda-beda namun saling melengkapi.

1. Olahraga Ketahanan (Aerobik)

Olahraga ketahanan berfungsi untuk meningkatkan daya tahan jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah. Jenis olahraga ini juga membantu meningkatkan pernapasan dan detak jantung. Beberapa contoh olahraga ketahanan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Jalan cepat
  • Joging
  • Berenang
  • Bersepeda
  • Menari
  • Bermain tenis atau basket

Bagi pemula, olahraga ini bisa dimulai dengan intensitas ringan hingga sedang, seperti jalan santai selama 10-15 menit. Setelah tubuh terbiasa, durasinya bisa ditingkatkan secara bertahap. Olahraga aerobik disarankan dilakukan selama 150 menit dalam seminggu atau sekitar 30 menit setiap harinya.

Tips:

  • Mulailah dengan pemanasan dan akhiri dengan pendinginan untuk menghindari cedera.
  • Dengarkan tubuh Anda. Jika merasa pusing atau nyeri, segera hentikan aktivitas dan istirahat.
  • Selalu pastikan untuk cukup minum saat berolahraga untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

2. Olahraga Kekuatan

Olahraga kekuatan membantu meningkatkan kekuatan otot, menjaga kestabilan tubuh, dan mencegah jatuh. Jenis olahraga ini biasanya melibatkan penggunaan beban, baik beban tubuh sendiri seperti push-up atau squat, maupun peralatan seperti dumbbell atau resistance band.

Jika baru mulai, gunakan beban ringan atau bahkan tanpa beban sama sekali untuk membiasakan tubuh. Setelah otot terasa lebih kuat, tingkatkan beban secara bertahap. Latihan kekuatan bisa dilakukan minimal dua kali seminggu, dengan jeda minimal satu hari antar sesi latihan untuk menghindari cedera otot.

Tips:

  • Jangan menahan napas saat mengangkat beban; bernapaslah secara teratur.
  • Gunakan gerakan yang halus dan mantap, hindari mengunci sendi lengan atau kaki dalam posisi lurus.

3. Olahraga Keseimbangan

Latihan keseimbangan sangat penting bagi lansia karena membantu mencegah terjatuh, yang bisa berakibat serius di usia lanjut. Olahraga ini tidak hanya menjaga keseimbangan tubuh, tetapi juga melatih koordinasi dan refleks.

Latihan keseimbangan bisa berupa gerakan sederhana seperti berdiri dengan satu kaki, berjalan di garis lurus, atau latihan tai chi. Selain itu, banyak latihan kekuatan tubuh bagian bawah, seperti squat, yang juga membantu meningkatkan keseimbangan.

Tips:

  • Awali dengan latihan sederhana dan gunakan bantuan sandaran, seperti kursi, jika perlu.
  • Lakukan latihan ini secara rutin untuk meningkatkan stabilitas tubuh.

4. Olahraga Kelenturan

Kelenturan tubuh penting untuk menjaga mobilitas sendi. Latihan kelenturan atau peregangan membantu otot dan sendi bergerak lebih bebas, sehingga memudahkan kita melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mengikat sepatu atau meraih sesuatu.

Contoh latihan kelenturan yang mudah dilakukan adalah peregangan betis dan peregangan sendi kaki. Pastikan untuk melakukan gerakan dengan perlahan dan tidak memaksakan diri jika merasa sakit.

Tips:

  • Lakukan peregangan setelah latihan ketahanan atau kekuatan saat otot masih hangat.
  • Hindari peregangan yang berlebihan hingga menyebabkan nyeri.

Mulai Olahraga Sekarang, Tanpa Alasan

Salah satu alasan umum orang enggan berolahraga adalah karena mereka merasa tidak punya waktu atau khawatir tidak mampu melakukannya dengan benar. Namun, berapa pun usia Anda, mulai bergerak adalah langkah awal yang baik untuk menjaga kesehatan. Bahkan beberapa menit aktivitas fisik setiap hari dapat memberikan manfaat jangka panjang. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau kekhawatiran khusus, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.

Olahraga bukan hanya untuk kebugaran fisik, tetapi juga untuk kesehatan mental dan kualitas hidup. Dengan menjaga otot dan sendi tetap kuat serta fleksibel, Anda dapat terus menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah dan mengurangi risiko penyakit terkait usia.

Jadi, jangan lelah untuk terus bergerak dan berolahraga. Apa pun usianya, tubuh Anda akan berterima kasih!

Referensi

NIH. Get Fit for Life [Internet]. 2021 [Cited 2024 April 24]. Available from: https://order.nia.nih.gov/sites/default/files/2021-02/exercise-physical-activity-get-fi t4-life.pdf

Filipiak S. Stay stronger, longer: 3 tips for maintaining muscle mass as you age [Internet]. 2023 [Cited 2024 April 24]. Available from:
https://www.ohio.edu/news/2023/09/stay-stronger-longer-3-tips-maintaining-musc le-mass-you-age

HelpGuide.org. Senior Exercise and Fitness Tips [Internet]. 2024 [Cited 2024 April 24]. Available from: https://www.helpguide.org/articles/healthy-living/exercise-and-fitness-as-you-age . htm

Tanggal :
Sahabat KECC
Tentang Event

Bagikan : Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC
Sahabat KECC