Beranda Rewards
Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC
Kembali

Sering Disamakan, Tipes dan Tifus Ternyata Berbeda. Ini Penjelasannya!

Aprinda

Kamis, 22 Agustus 2024

Sahabat KECC

Sekilas terlihat serupa, banyak orang yang salah mengira bahwa tipes dan tifus adalah penyakit yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang penting untuk dipahami. Mari pelajari perbedaan tipes dan tifus agar kamu tidak salah kaprah!

Jika kamu mengalami demam yang disertai rasa lelah dan gangguan pencernaan, segeralah periksakan diri ke dokter. Kondisi ini mungkin merupakan gejala penyakit tipes.

Meskipun tipes cukup umum, banyak orang masih sering keliru menganggap tipes dan tifus sebagai penyakit yang sama. Keduanya memang tampak serupa, tetapi sebenarnya disebabkan oleh bakteri yang berbeda dan memiliki cara penularan yang berbeda pula.

Jadi, apa sebenarnya perbedaan antara tipes dan tifus? Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahuinya!

Kenali Perbedaannya Tipes dan Tifus

Banyak orang yang sering keliru menganggap penyakit tipes dan tifus sebagai hal yang sama. Padahal, keduanya adalah kondisi kesehatan yang berbeda. Inilah perbedaan utama antara penyakit tipes dan tifus yang perlu Kamu ketahui!

Apabila Kamu mengalami demam, tubuh terasa lelah, serta masalah pencernaan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Gejala-gejala ini bisa jadi tanda dari penyakit tipes. Meski demikian, banyak yang masih menganggap tipes dan tifus sebagai penyakit yang sama. Namun, kenyataannya, kedua penyakit ini memiliki perbedaan yang signifikan.

Penyebab Tipes dan Tifus

Meskipun sama-sama disebabkan oleh infeksi bakteri, tipes dan tifus memiliki penyebab yang berbeda. Penyakit tipes atau demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menginfeksi saluran pencernaan. Bakteri ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan feses atau urine dari orang yang terinfeksi, terutama jika kebersihan tangan tidak dijaga dengan baik setelah dari toilet. Selain itu, tipes juga dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi, terutama makanan yang tidak dimasak dengan benar.

Di sisi lain, tifus disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi yang ditularkan melalui gigitan kutu yang terinfeksi. Kutu ini biasanya berasal dari tikus atau kucing yang telah terinfeksi bakteri tersebut. Ketika kutu yang terinfeksi menggigit manusia, bakteri dapat masuk ke tubuh melalui luka gigitan atau kulit yang rusak.

Gejala Tipes dan Tifus

Gejala kedua penyakit ini sering kali mirip, namun ada beberapa perbedaan yang dapat diperhatikan.

  • Gejala Tipes: Gejala tipes umumnya muncul setelah masa inkubasi bakteri selama 1 hingga 2 minggu. Gejala yang paling umum termasuk demam tinggi yang meningkat setiap hari, sakit kepala, lelah, nyeri otot, sakit perut, diare atau sembelit, serta ruam kulit. Pada beberapa kasus, tipes juga bisa menyebabkan komplikasi serius seperti perut bengkak dan sepsis.
  • Gejala Tifus: Gejala tifus biasanya mulai terlihat beberapa hari hingga 2 minggu setelah terpapar kutu yang terinfeksi. Gejala yang muncul bisa berupa demam dan menggigil, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, batuk, serta ruam kulit yang sering muncul pada hari kelima infeksi.

Pengobatan dan Pencegahan

Meskipun memiliki perbedaan, baik tipes maupun tifus disebabkan oleh infeksi bakteri, sehingga keduanya dapat diobati dengan antibiotik. Berikut langkah-langkah pengobatan yang biasanya dilakukan:

  1. Minum Antibiotik: Jenis antibiotik yang diberikan tergantung pada jenis bakteri penyebab infeksi. Dokter mungkin meresepkan antibiotik tunggal atau kombinasi, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
  2. Memenuhi Kebutuhan Cairan: Pasien tipes sangat disarankan untuk mencukupi kebutuhan cairan guna mencegah dehidrasi akibat demam dan diare. Pada kasus yang lebih parah, pemberian cairan melalui infus mungkin diperlukan.
  3. Vaksinasi Tifoid: Untuk mencegah penyakit tipes, vaksin tifoid sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan risiko tinggi. Vaksin ini dapat diberikan pada anak-anak mulai usia 2 tahun dan perlu diulang setiap 3 tahun.

Dengan memahami perbedaan antara tipes dan tifus serta cara pencegahannya, Kamu bisa lebih waspada dan mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan.

 

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

EVENT
Sahabat KECC
Okt 24 2024
Offline Events, World Health Day Breast Cancer Awareness Month Royal Event Hall Lt. G Mandaya Royal Hospital Puri
Sahabat KECC
Okt 17 2024
Offline Events Seminar Kesehatan Anak & Parenting, Journey to Parenting 3.0 Lobby LIA Depok, I. Margonda Raya no. 200
Sahabat KECC
Okt 05 2024
Komunitas, Offline Events Health Talk Hiperfosfatemia pada Pasien CGK dengan Dialisis Auditorium RS Prikasih
ARTIKEL PRODUK
ARTIKEL REKOMENDASI
Sahabat KECC
Makanan & Nutrisi Kandungan untuk Suplemen Penambah Nafsu Makan Anak Mana yang dibutuhkan, mana yang perlu dihindari?

Pentingnya Asupan Makanan untuk Anak Usia Pra-Sekolah Usia pra sekolah (3-5 tahun) merupakan periode usia yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sangat diperlukan asupan makanan yang sesuai. Asupan makanan yang sesuai artinya memiiki kualitas dan kuantitas yang baik, sesuai dengan kebutuhan anak. Kebutuhan energi anak usia 3-5 […]

Sahabat KECC
Kesehatan Anak & Remaja, Makanan & Nutrisi Libur Sekolah Sebentar Lagi, Nikmati Liburan Sehat!

Libur Sekolah Sebentar lagi! Ini saatnya untuk para siswa-siswi berleha-leha setelah 30-40 jam setiap minggunya menimba ilmu. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu liburan sekolah, terutama diisi dengan kegiatan bermain.ย  Jangan lupa untuk tetap makan-makanan yang sehat dan bergizi. Di samping itu, banyak kegiatan liburan yang tidak terpaku waktu, ini adalah kesempatan yang […]

Sahabat KECC
Kesehatan Anak & Remaja, Lainnya Vaksin Influenza: Masi Bisa Nih! Waktu Terbaik untuk Vaksinasi Flu

Flu atau influenza adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan gejala seperti hidung berair, demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, batuk, dan sakit kepala. Biasanya flu sembuh dalam 1-2 minggu. Namun, flu dapat kambuh kembali karena virus ini sangat menular. Saat sistem kekebalan tubuh Kamu lemah dan orang-orang di sekitar terinfeksi flu, Kamu berisiko tertular kembali. Hal […]

Tanggal :
Sahabat KECC
Tentang Event

Bagikan : Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC
Sahabat KECC