Beranda Rewards
Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC
Kembali

11 Tanda Obesitas pada Anak serta Tips Efektif Mengatasinya

Nelson St

Senin, 07 Oktober 2024

Sahabat KECC

Penting bagi orang tua untuk mengenali penyebab dan tanda-tanda obesitas pada anak sejak dini untuk mencegah dampak negatif jangka panjang. Obesitas adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor, dengan sebagian besar kasus disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan meliputi aktivitas fisik, gaya hidup, status sosial ekonomi, dan pola makan. Pemberian makanan padat terlalu dini pada bayi juga dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak. Sebab, anak dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai masalah kesehatan serius, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, beberapa jenis kanker, obstructive sleep apnoea, dan osteoartritis.

Penyebab Obesitas pada Anak

  • Faktor Genetik dan Lingkungan: Genetik dan faktor lingkungan berperan penting dalam perkembangan obesitas pada anak. Anak yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.
  • Ketidakseimbangan Aktivitas Fisik dan Asupan Makanan: Pergeseran ke era digital membuat anak lebih cenderung kurang bergerak, yang menyebabkan ketidakseimbangan antara aktivitas fisik dan asupan makanan. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh yang berpotensi menyebabkan obesitas.
  • Pola Makan dan Kebiasaan Jajan Tidak Sehat: Kebiasaan jajan di sekolah atau tempat bermain sering kali melibatkan konsumsi makanan yang tidak sehat. Banyak jajanan di lingkungan sekolah tidak memenuhi standar gizi dan kesehatan.

Tanda-tanda Obesitas pada Anak

  • Indeks Massa Tubuh (IMT) yang Tinggi: IMT di atas persentil 95 untuk usia dan jenis kelamin anak merupakan indikator utama obesitas.
  • Penumpukan Lemak Tubuh: Lemak berlebih, terutama di sekitar perut, dapat menjadi tanda obesitas.
  • Masalah Kesehatan Terkait: Anak yang mengalami obesitas sering menghadapi masalah kesehatan seperti sesak napas, nyeri sendi, dan kelelahan.
  • Perubahan Fisik:
    • Stretch marks atau perubahan warna kulit di sekitar leher dan ketiak.
    • Wajah bulat, pipi tembam, dan bahu rangkap.
    • Leher yang relatif pendek.
    • Perut yang buncit.
    • Kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan.
    • Pada anak laki-laki, dada yang membusung dan payudara sedikit membesar, serta penis yang mengecil (tidak terlihat secara utuh karena tertutup oleh timbunan lemak).
    • Pada anak perempuan, pubertas datang lebih dini, yaitu usia kurang dari 9 tahun sudah mengalami menstruasi.
  • Masalah Psikologis: Anak yang mengalami obesitas sering menghadapi masalah psikologis seperti rendahnya rasa percaya diri, depresi, atau kecemasan.

Tips Efektif Mengatasi Obesitas pada Anak

Untuk membantu anak dalam mengelola pola makan, orang tua perlu mengajarkan cara mengendalikan rasa lapar dan memastikan anak tidak makan berlebihan. Sebaiknya, hindari memaksa anak untuk terus makan jika ia sudah merasa kenyang. Orang tua juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna memastikan asupan makanan yang tepat sesuai dengan kondisi anak.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengontrol asupan kalori pada anak dengan obesitas meliputi:

  • Makan secara teratur tiga kali sehari dengan tambahan camilan sehat, seperti buah-buahan rendah kalori, seperti apel dan pir.
  • Menghindari buah-buahan yang tinggi kalori, seperti mangga.
  • Mengajarkan anak untuk lebih sering minum air putih.
  • Mengurangi konsumsi makanan siap saji.
  • Membatasi asupan susu hingga 500 ml per hari untuk anak usia 2 tahun ke atas dan mengganti susu full cream dengan susu rendah lemak.
  • Menghentikan kebiasaan memberikan hadiah makanan sebagai penghargaan.
  • Mengajarkan anak untuk tidak makan sambil menonton televisi atau bermain gadget.
  • Dengan menerapkan langkah-langkah ini, orang tua dapat membantu anak mengembangkan kebiasaan makan yang lebih sehat dan mengurangi risiko obesitas.

Pilihan Menu Diet untuk Anak Obesitas

Sayuran

Konsumsi sayur sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena berfungsi sebagai zat pengatur, mengandung zat gizi seperti vitamin dan mineral, memiliki kadar air tinggi, sumber serat makanan, antioksidan. Kurangnya konsumsi sayur dapat mengakibatkan berbagai dampak yaitu memicu perkembangan obesitas karena merupakan makanan yang rendah energi dan kaya akan serat yang akan menghambat terjadinya penimbunan lemak pada tubuh sehingga menyebabkan obesitas.

Buah-Buahan

Konsumsi buah yang rendah merupakan faktor risiko terhadap penyebab obesitas sentral dapat terjadi karena perilaku dan gaya hidup, perilaku makan serta faktor sosial ekonomi. Buah mengandung serat, vitamin, mineral dan air. Komponen terbesar buah-buahan adalah air. Oleh karena itu, kandungan serat pangan yang terdapat dalam buah-buahan rendah.

Dada Ayam

Dada ayam termasuk dalam menu diet untuk anak obesitas karena kaya akan protein. Namun, saat menyajikan dada ayam, pastikan untuk menghindari kulitnya, karena kulit ayam mengandung lemak yang dapat meningkatkan berat badan.

Telur

Berikutnya, telur menjadi pilihan menu diet yang baik untuk anak obesitas. Memberikan telur rebus saat sarapan dapat membantu anak merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk makan berlebihan. Manfaat ini berasal dari kandungan protein dan lemak yang tinggi dalam telur.

Kesimpulan

Obesitas pada anak adalah masalah serius yang memerlukan perhatian khusus oleh para orang tua dengan memahami penyebab, mengenali tanda-tanda, serta penanganannya. Untuk mengatasi obesitas, orang tua dapat menerapkan langkah-langkah seperti mengatur pola makan sehat, menghindari makanan siap saji, dan memilih makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan rendah kalori, dada ayam tanpa kulit, dan telur. Pendekatan ini membantu anak merasa kenyang lebih lama dan mengurangi risiko obesitas.

 

References

Seo YMY, Ellina AD. Kajian literatur pengaruh konsumsi makanan jajan dan obesitas pada anak usia sekolah. J Health Sci Community. 2022;3(1):38-9. Available from: https://thejhsc.org/index.php/jhsc/article/view/157

Danun NV, Kaligis SHM, Tiho M. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Apolipoprotein B (ApoB) pada Remaja Overweight dan Obes. J e-Biomedik (eBm). 2016;4(1):1-2. Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/12150

Khatami MR, Pudjijuniarto. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Tingkat Aktivitas Fisik Pada Siswa Pudjijuniarto. J Kesehat Olahraga. 2022;10(1):228-30. Available from: https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-kesehatan-olahraga/article/view/44240

Utami D, Setyarini GA. Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Massa Tubuh pada Remaja Usia 15-18 Tahun di SMAN 14 Tangerang. J Ilmu Kedokteran Kesehatan. 2017;4(3):2011-3. Available from: https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/1318

Masdar H, Saputri PA, Rosdiana D, Chandra F, Darmawi D. Depresi, ansietas, dan stres serta hubungannya dengan obesitas pada remaja. J Gizi Klinik Indones. 2017;12(4):141-2. Available from: https://journal.ugm.ac.id/jgki/article/viewFile/23021/15586

Setyani AN, Winarso H, Prayitno S. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Indeks Massa Tubuh Pada Anak Sekolah Dasar Kelas 4-5 Di SD Citra Berkat dan SDN Made 1 Surabaya. Prominentia Med J. 2020;1(1):25-7. doi: 10.37715/pmj.v1i1.1433. 

Damayanti S, Yudiernawati A, Maemunah N. Hubungan Perilaku Jajan Dengan Status Gizi Pada Anak SDN Tunggulwulung 3 Kota Malang. Nurs News. 2017;2(2):470-2. Available from: https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/493.

Hidayanti L, Rahfiludin MZ, Nugraheni SA, Murwani R. Association between the habitual snack consumption at school and the prevalence of overweight in adolescent students in Tasikmalaya, Indonesia. Open Access Maced J Med Sci. 2022;10(E):981-2. doi: 10.3889/oamjms.2022.9858. 

Murni K, Suryani D, Wahyu WT. Relationship of vegetable and fruit consumption with central obesity in adults in Pasar Ikan Community Health Centers Bengkulu City in 2018. SANITAS J Teknol Seni Kesehat. 2019;10(1):87-9. doi: 10.36525/sanitas.2019.8. 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Apakah anak obesitas? Yuk, kenali ciri-ciri anak obesitas [Internet]. 2018 [cited 2024 Jul 26]. Available from: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/apakah-anak-obesitas-yuk-kenali-ciri-ciri-anak-obesitas

Siloam Hospitals. Diet untuk anak obesitas [Internet]. [cited 2024 Jul 26]. Available from: https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/diet-untuk-anak-obesitas

 

Sahabat KECC
Direview secara medis oleh dr. Lyon Clement
EVENT
Sahabat KECC
Okt 24 2024
Offline Events, World Health Day Breast Cancer Awareness Month Royal Event Hall Lt. G Mandaya Royal Hospital Puri
Sahabat KECC
Okt 17 2024
Offline Events Seminar Kesehatan Anak & Parenting, Journey to Parenting 3.0 Lobby LIA Depok, I. Margonda Raya no. 200
Sahabat KECC
Ags 31 2024
Offline Events Seminar Kesehatan Paru: Pengaruh Asap Rokok Terhadap PPOK RSU Bunda Jakarta
ARTIKEL PRODUK
Tanggal :
Sahabat KECC
Tentang Event

Bagikan : Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC
Sahabat KECC