Beranda Rewards
Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC

Pentingnya Mengetahui Tekstur MPASI untuk Anak

MPASI, atau Makanan Pendamping ASI, adalah makanan yang diberikan kepada bayi berusia 6 bulan ke atas sebagai tambahan untuk pendamping ASI (Air Susu Ibu). Pemberian MPASI merupakan fase penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak untuk mendukung kecukupan nutrisi terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan, yang berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan optimal. 

Sebelum membahas lebih lanjut tentang tekstur MPASI yang tepat untuk anak, mari kita ketahui terlebih dahulu mengapa MPASI diperlukan.! Dengan pengetahuan yang tepat, orang tua dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai waktu dan jenis makanan yang diberikan kepada si kecil. 

Mengapa MPASI Diperlukan Bagi Anak? 

  1. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi

Setelah usia 6 bulan, kebutuhan gizi bayi mulai meningkat dan tidak dapat dipenuhi hanya dengan ASI atau susu saja. MPASI menyediakan tambahan energi, protein, dan zat besi yang penting untuk pertumbuhan optimal. Nutrisi yang baik selama masa MPASI berperan penting dalam perkembangan otak dan kognitif anak. Selain itu juga perkembangan anak memerlukan energi yang didapatkan dari MPASI yang dikonsumsi. 

  1. Mengoptimalkan Pertumbuhan

Pemberian MPASI yang tepat membantu dalam pertumbuhan fisik anak, termasuk penambahan berat badan yang sehat. Bayi yang mendapatkan MPASI yang baik cenderung tumbuh dengan berat badan yang optimal. Berat badan merupakan indikator penting dari kesehatan dan perkembangan mereka. Perubahan berat badan yang cepat dan mudah terukur mencerminkan status gizi dan pertumbuhan bayi, yang dapat menunjukkan apakah bayi mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik 

  1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

MPASI yang kaya nutrisi, seperti vitamin dan mineral, membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi. Nutrisi ini dapat meningkatkan kemampuan tubuh bayi dalam melawan infeksi dan penyakit, sehingga mereka lebih sehat secara keseluruhan. 

  1. Mengurangi Risiko Obesitas di Masa Depan

Memberikan MPASI yang seimbang dan mengajarkan kebiasaan makan sehat dapat membantu mengurangi risiko obesitas di masa depan. Hal ini membantu bayi dalam mengatur asupan makanan bayi. 

  1. Membantu Perkembangan Keterampilan Makan

MPASI juga berfungsi untuk memperkenalkan berbagai tekstur dan jenis makanan kepada bayi. Hal ini penting untuk melatih keterampilan mengunyah dan menelan mereka. Ini adalah langkah awal bagi anak untuk belajar makan secara mandiri. 

Tahapan Tekstur MPASI Berdasarkan Usia Anak 

Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) kepada bayi merupakan langkah penting dalam perkembangan mereka, terutama terkait dengan tekstur makanan yang disajikan. Berikut adalah tahapan tekstur MPASI berdasarkan usia bayi: 

  1. Usia 6 Bulan

Pada tahapan awal ini, bayi diperkenalkan dengan makanan padat untuk pertama kalinya. Tekstur MPASI dalam hari-hari pertama harus sangat cair hingga menyerupai ASI dan dalam porsi kecil agar membantu bayi menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan makanan barunya. Tekstur yang disarankan adalah bubur halus atau puree yang sangat lembut. Tujuan dari tekstur ini adalah untuk memudahkan bayi dalam menelan dan mencegah risiko tersedak. 

  1. Usia 7-8 Bulan

Seiring bertambahnya usia, tekstur MPASI dapat sedikit ditingkatkan. Pada usia ini, bayi sudah dapat diperkenalkan dengan makanan saring. Dapat diberikan bubur nasi yang agak encer, serta puree buah dan sayuran dengan tekstur yang sedikit lebih kasar. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan mengunyah dan menelan bayi. 

  1. Usia 9-12 Bulan

Bayi pada usia ini sudah mulai lebih mahir dalam mengunyah, sehingga MPASI sudah dapat disajikan dengan tekstur yang lebih kasar. Makanan bisa dicincang halus atau dilumatkan, contohnya seperti kentang tumbuk atau sayuran yang dimasak. 

  1. Usia 13-18 Bulan

Setelah mencapai usia satu tahun, bayi seharusnya sudah mampu mengonsumsi makanan yang mirip dengan makanan orang dewasa. Pada tahap ini, tekstur MPASI bisa lebih variatif dan mendekati makanan harian keluarga, seperti nasi dengan lauk pauk. Meskipun demikian, perhatikan juga aneka bumbu yang gunakan. Ajak bayi makan bersama dengan keluarga di meja makan sehingga dia terbiasa makan bersama keluarga sekaligus melatih hubungan sosialnya. 

Kapan Anak Siap untuk Mulai MPASI? 

Sebelum orang tua memberikan MPASI untuk anak, orang tua perlu memerhatikan beberapa hal berikut antara lain: 

  • Bayi siap memulai jadwal MPASI jika sudah bisa duduk tegak dengan menopang kepala dan lehernya sendiri dengan baik, tertarik dengan makanan, serta refleks membuka mulut saat diberikan sendok. 
  • Bila si Kecil mulai mencari dan meraih objek yang ada di dekatnya, mulai makan sendiri, dapat mengunyah dengan mudah, serta memindahkan barang dari satu tangan ke sisi tangan lainnya, ia mungkin sudah siap untuk menerima menu finger foods.  
  • Si Kecil tertarik atau menunjukkan reaksi yang kuat terhadap aroma dan rasa baru. 
  • Menikmati lebih banyak variasi makanan dengan berbagai aroma dan rasa. 
  • Sudah dapat mengunyah makanan dengan baik pada tahapan tekstur saat ini dan sebelumnya. 

Itu dia penjelasan mengenai tekstur MPASI anak. Jika ingin informasi mengenai Ibu dan Anak lainnya, Sobat KeCe bisa mencarinya di artikel Website Sahabat KECC.

 

Sumber: 

 NSW Government. Age texture food and drink examples – munch & move [Internet]. 2014 [cited 2024 September 18]. Available from: https://www.healthykids.nsw.gov.au/downloads/file/teacherschildcare/TransitioningTextures-Infants.pdf 

 Baby Center. Baby feeding chart: baby food by age guide [Internet]. 2022 [cited 2024 September 18]. Available from: https://www.babycenter.com/baby/solids-finger-foods/age-by-age-guide-to-feeding-your-baby_1400680#age-6-to-8-months 

 World Health Organization. Complementary feeding [Internet]. 2022 [cited 2024 September 18]. Available from: https://www.who.int/health-topics/complementary-feeding#tab=tab_2 

 IDAI. Memberi makan pada bayi: kapan, apa, dan bagaimana? [Internet]. 2016  [cited 2024 September 18]. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana 

 IDAI. Pemberian makanan pendamping air susu ibu (mpasi). 2018 [cited 2024 September 18]. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi 

 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pemberian makanan bayi dan anak (pmba) [Internet]. 2024 [cited 2024 September 18]. sAvailable from: https://promkes.kemkes.go.id/pub/files/files11293Buku%20PMBA-rev.pdf 

 Utami, Fasti Arum, (2018). Best Of The Best MP-ASI Gizi Tepat. Yogyakarta: Okxygen Media Ilmu. 

Tips ASI Eksklusif untuk Ibu yang Bekerja

Bagi ibu yang bekerja, memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi bisa menjadi suatu tantangan. Dengan jadwal kerja yang padat dan berbagai tanggung jawab lainnya, banyak ibu merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi mereka melalui ASI. Namun, penting untuk diingat bahwa dengan strategi yang tepat, ibu tetap bisa memberikan ASI meskipun harus bekerja. 

Memberikan ASI eksklusif tidak hanya penting untuk kesehatan bayi, tetapi juga memperkuat ikatan antara ibu dan anak. Dengan persiapan yang baik, ibu dapat menjalani kedua peran tersebut dengan lebih baik. Lalu, bagaimana tips agar bisa memberikan ASI eksklusif pada anak terutama pada ibu pekerja? Simak penjelasannya di sini! 

Tips untuk Memberikan ASI Eksklusif 

Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan jika ingin memberikan ASI eksklusif selama bekerja, antara lain: 

  1. Rutin Memerah ASI
    Memerah ASI secara teratur, baik di rumah maupun di tempat kerja, akan membantu produksi ASI tetap terjaga. Semakin sering ASI dikeluarkan, semakin banyak juga ASI yang diproduksi. Selain itu, dengan rutin memerah ASI juga dapat menghindari tersumbatnya saluran ASI yang berdampak pada rasa nyeri pada payudara ibu. 
  2. Persiapkan Persediaan ASI
    Sebelum kembali bekerja, pastikan untuk memompa dan menyimpan ASI kedalam kulkas atau freezer. Menyimpan ASI yang sudah diperah dengan benar akan menjaga kualitas ASI tetap baik hingga dapat dikonsumsi oleh bayi. 
  3. Pilih Jenis Pompa ASI yang Aman Digunakan
    Jenis pompa ASI sangat berkaitan dengan produksi ASI. Ibu bisa memilih menggunakan pompa ASI elektrik atau manual. Dengan pemilihan pompa ASI yang nyaman, ibu akan merasa lebih nyaman saat memompa sehingga ASI yang diperah pun juga lebih banyak. 
  4.  Jadwalkan Waktu Memerah
    Buat jadwal rutin untuk memerah ASI selama jam kerja, jika memungkinkan, agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. 
  5. Makan Sehat dan Cukup Cairan 
    Pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan cukup cairan untuk mendukung produksi ASI. 
  6. Latihan Memberi ASI dari Botol
    Dua minggu sebelum kembali bekerja, latihlah bayi untuk minum dari botol agar mereka terbiasa saat Ibu bekerja dan tidak ada di rumah. 
  7. Komunikasi dengan Atasan
    Beritahukan atasan Anda tentang kebutuhan untuk memompa ASI dan minta dukungan mereka. Kabar baiknya, sekarang sudah sangat banyak perusahaan yang menyediakan ruang laktasi yang nyaman bagi ibu menyusui. 

Alat Penting untuk ASI Eksklusif Ibu Menyusui 

Sebelum memerah ASI eksklusif saat bekerja, Ibu perlu memiliki peralatan yang wajib dibawa untuk memudahkan proses menyusui dan memompa ASI, antara lain: 

  1. Bra Menyusui: Untuk memudahkan proses menyusui dan memompa ASI, bra menyusui dirancang khusus untuk memungkinkan akses yang mudah ke payudara. 
  2. Nursing Pads: Digunakan untuk menyerap air susu yang keluar dari payudara saat tidak sedang memompa atau menyusui, sehingga tidak membuat baju basah. 
  3. Breast Pump: Alat pompa ASI yang dapat digunakan untuk memompa ASI secara manual atau elektrik. Pompa ASI elektrik seperti double electric breast pump sangat membantu dalam memompa ASI secara cepat dan efisien. 
  4. Kantong ASI atau Botol Kaca: Digunakan untuk menyimpan ASI perah yang telah dipompa. Kantong ASI yang berlabel BPA free atau botol kaca bertutup rapat sangat ideal karena dapat menjaga kualitas ASI. Sekarang juga sudah sangat jenis kantong dan botol yang dirancang khusus untuk menyimpan ASIP. 
  5. Cooler Bag dan Ice Gel: Digunakan untuk menyimpan ASIP dalam suhu yang aman selama perjalanan. Cooler bag dengan ice gel membantu menjaga kualitas ASI tetap terjaga. 
  6. Apron Menyusui: Untuk memompa ASI di tempat kerja ataupun tempat umum, apron menyusui dapat membantu menjaga privasi dan membuat proses memompa lebih nyaman untuk Ibu. 

Jika merasa produksi ASI berkurang, Ibu bisa mengonsumsi ASI booster salah satunya adalah Lactamor.

lactamor asi

Suplemen ini dirancang untuk membantu meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Lactamor mengandung beberapa bahan aktif yang berperan penting dalam mendukung kesehatan ibu dan bayi, yaitu: 

  • Ekstrak Biji Fenugreek: ekstrak biji fenugreek mengandung senyawa fitokimia seperti flavonoid dan saponin, yang diduga berkontribusi pada efek galaktagog (peningkat produksi ASI). Senyawa ini dapat membantu merangsang kelenjar susu dan meningkatkan kadar prolaktin, hormon yang penting untuk produksi ASI kenal dapat meningkatkan produksi ASI. Karena itu, ekstrak biji fenugreek bisa membantu ibu menyusui untuk meningkatkan jumlah ASI. 
  • Ekstrak Daun Katuk: Juga dipercaya dapat meningkatkan jumlah ASI. Daun katuk kaya akan nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin C, kalsium, fosfor dan serat sehingga sering direkomendasikan dalam diet ibu menyusui.  
  • Vitamin B12: Penting untuk kesehatan sel dan perkembangan saraf, baik bagi ibu maupun bayi. 

Dosis yang dianjurkan untuk Lactamor adalah 1 hingga 2 kaplet sebanyak 3 kali sehari setelah makan. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai suplemen ini untuk memastikan dosis yang tepat sesuai dengan kebutuhan Ibu. 

Itu dia penjelasan mengenai pemberian ASI eksklusif untuk ibu yang bekerja. Jangan lupa untuk mencari informasi terkait ibu menyusui lainnya di artikel website Sahabat KECC. 

 

Sumber: 

IDAI. ASI eksklusif pada ibu yang bekerja [Internet]. 2013 [cited 2024 September 15]. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-eksklusif-pada-ibu-yang-bekerja 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. ASI eksklusif pada ibu yang bekerja [Internet].  2022 [cited 2024 September 15]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1364/asi-eksklusif-pada-ibu-bekerja 

Menjaga Berat Badan Ideal Selama Kehamilan

Menjaga berat badan ideal selama kehamilan merupakan tantangan penting bagi para ibu hamil. Pertambahan berat badan yang sehat tidak hanya penting bagi kesehatan ibu, tetapi juga bagi perkembangan janin. Kenaikan berat badan yang terlalu drastis atau terlalu sedikit dapat menimbulkan risiko bagi ibu dan bayi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana mengelola berat badan selama kehamilan secara tepat.

Berapa Ideal Berat Badan Ibu Hamil Naik Selama 9 Bulan?

Rata-rata, wanita hamil hanya membutuhkan sekitar 300 kalori ekstra per hari dibandingkan sebelum kehamilan. Kalori tambahan ini harus berasal dari makanan sehat dan bergizi untuk mendukung pertumbuhan janin.

  • Wanita dengan berat badan rata-rata sebelum hamil sebaiknya menambah berat badan 25 hingga 35 pon (11 hingga 16 kg).
  • Wanita yang berat badannya kurang disarankan menambah 28 hingga 40 pon (12 hingga 18 kg).
  • Wanita yang mengalami kelebihan berat badan cukup menambah 15 hingga 25 pon (7 hingga 11 kg).

Kenaikan berat badan selama hamil tidak hanya berasal dari bayi, tetapi juga dari berbagai komponen lainnya dalam tubuh ibu yang berubah untuk mendukung kehamilan.

Penyebab Berat Badan Naik Selama Kehamilan:

  • Bayi: 8 pon (3,6 kg)
  • Plasenta: 2-3 pon (0,9-1,3 kg)
  • Cairan ketuban: 2-3 pon (0,9-1,3 kg)
  • Jaringan payudara: 2-3 pon (0,9-1,3 kg)
  • Pasokan darah: 4 pon (1,8 kg)
  • Lemak yang disimpan untuk melahirkan dan menyusui: 5-9 pon (2,2-4 kg)
  • Rahim yang membesar: 2-5 pon (0,9-2,2 kg)

Total kenaikan berat badan yang disarankan adalah sekitar 25-35 pon (11 hingga 16 kg), tergantung kondisi fisik dan berat badan sebelum hamil.

Amankah Menurunkan Berat Badan Saat Hamil?

Jika seorang wanita sangat kelebihan berat badan saat hamil, dokter mungkin menyarankan untuk mengontrol kenaikan berat badan atau bahkan menurunkan berat badan dengan pengawasan. Namun, dalam kebanyakan kasus, wanita hamil tidak dianjurkan untuk berdiet atau secara aktif menurunkan berat badan selama masa kehamilan karena hal ini bisa membahayakan janin. Fokus utama tetap pada pola makan sehat dan aktivitas fisik yang teratur.

Kebutuhan Kalori Selama Kehamilan

Selama trimester pertama, kebutuhan kalori tidak terlalu meningkat. Namun, seiring perkembangan janin, asupan kalori ibu perlu ditingkatkan secara bertahap:

  • 1.800 kalori per hari pada trimester pertama
  • 2.200 kalori per hari pada trimester kedua
  • 2.400 kalori per hari pada trimester ketiga

Pola Makan Seimbang untuk Menjaga Berat Badan Ideal

Pola makan yang sehat dan kaya nutrisi adalah kunci untuk menjaga berat badan ideal selama kehamilan. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih makanan sehat dan bergizi:

Pilihan Makanan Sehat:

  • Buah-buahan dan sayuran segar sebagai camilan yang rendah kalori dan kaya akan vitamin.
  • Pilih roti, biskuit, dan sereal yang terbuat dari biji-bijian utuh untuk menambah serat dalam diet.
  • Konsumsi produk susu rendah lemak untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan protein ibu hamil. Produk seperti susu peptisol, tinggi protein dan rendah lemak sangat direkomendasikan.

Makanan yang Perlu Dihindari:

  • Hindari makanan dan minuman manis yang mengandung gula tambahan, seperti soda, permen, atau jus buah dengan tambahan gula.
  • Kurangi konsumsi makanan junk food seperti keripik, kue, biskuit, dan es krim. Jika memungkinkan, hindari menyimpan camilan-camilan ini di rumah untuk mengurangi godaan.
  • Batasi penggunaan lemak tambahan seperti margarin, mentega, dan saus salad yang tinggi kalori.

Apakah Susu Ibu Hamil Menambah Berat Badan?

Susu ibu hamil biasanya diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin. Namun, banyak yang khawatir bahwa susu ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan berlebih. Susu ibu hamil tidak secara langsung menambah berat badan, terutama jika dikonsumsi sesuai takaran yang disarankan oleh dokter.

Salah satu pilihan yang baik adalah Peptisol, susu tinggi protein dan rendah lemak yang dapat membantu ibu hamil mendapatkan nutrisi penting seperti kalsium dan protein tanpa menambah berat badan secara berlebihan. Peptisol diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanpa meningkatkan kadar lemak, sehingga sangat cocok untuk ibu hamil yang ingin menjaga berat badan tetap ideal selama kehamilan.

Untuk mencoba Peptisol, kamu bisa mendapatkan free sample dari @katamama_official. Hubungi kami melalui WhatsApp untuk informasi lebih lanjut dan mendapatkan sample gratis di sini +62 878-8048-4848.

Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk Ibu Hamil

Ibu Hamil
IMT Ibu Hamil

IMT (Indeks Massa Tubuh) adalah salah satu cara untuk memantau berat badan selama kehamilan. Berikut adalah cara sederhana untuk menghitungnya:

  1. Ukur tinggi badan dalam meter.
  2. Ukur berat badan dalam kilogram.
  3. Gunakan rumus: IMT = Berat Badan (kg) ÷ (Tinggi Badan (m))²

Sebagai ilustrasi, jika Ibu Sherly memiliki berat badan sebelum hamil sebesar 55 kg dan tinggi badannya 162 cm, maka berikut cara menghitung IMT-nya:

  • IMT = berat badan : (tinggi badan x tinggi badan)
  • IMT = 55 : (1,62 x 1,62)
  • IMT = 55 : 2,6244
  • IMT = 20,96

Dari hasil tersebut, IMT Ibu Sherly tergolong dalam kategori ideal, sehingga disarankan untuk menambah berat badan sekitar 11 hingga 16 kg selama kehamilan.

Menjaga berat badan ideal selama kehamilan membutuhkan perencanaan yang baik dan gaya hidup sehat. Ibu hamil perlu memastikan asupan kalori dan gizi yang cukup tanpa mengonsumsi makanan yang berlebihan. Dengan menjaga pola makan sehat dan berkonsultasi dengan dokter, berat badan ideal selama kehamilan bisa tercapai, mendukung kesehatan ibu dan bayi.

 

Reference: 

  1. WebMD Editorial Contributors. Gain weight safely during your pregnancy [Internet]. WebMD. 2024 [cited 2024 Sept 5]. Available from: https://www.webmd.com/baby/healthy-weight-gain 
  2. MedlinePlus. Managing your weight gain during pregnancy [Internet]. MedlinePlus. 2022 [cited 2024 Sept 5]. Available from: https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000603.htm 
  3. Simko M, Totka A, Vondrova D, Samohyl M, Jurkovicova J, et al. Maternal body mass index and gestational weight gain and their association with pregnancy complications and perinatal conditions. Int J Environ Res Public Health. 2019;16(10):1751.

Vaksinasi Flu Anak: Manfaat, Jadwal, dan Efek Sampingnya!

Vaksin flu memberikan banyak manfaat bagi anak-anak, terutama dalam melindungi mereka dari infeksi virus influenza. Selain melindungi, vaksin ini juga memperkuat sistem kekebalan tubuh anak, menjaga mereka tetap sehat dan aktif. Vaksin influenza merupakan salah satu vaksin penting yang harus diberikan kepada anak.

Pentingnya Vaksinasi Flu untuk Anak

Vaksinasi adalah langkah krusial untuk mendukung tumbuh kembang anak. Dengan vaksin, kekebalan tubuh anak terhadap kuman penyakit tertentu akan meningkat, termasuk melawan virus influenza. Vaksin influenza memberikan perlindungan yang efektif terhadap infeksi flu, membantu tubuh anak mengembangkan kekebalan, dan mengurangi risiko penyebaran virus.

Manfaat Vaksin Influenza untuk Anak

  1. Mencegah Komplikasi Serius: Vaksin flu melindungi anak dari komplikasi serius seperti pneumonia dan penyakit kronis lainnya yang bisa berakibat fatal.
  2. Mengurangi Risiko Penyebaran Virus: Dengan memvaksinasi anak, tidak hanya melindungi kesehatan mereka, tetapi juga membantu mencegah penyebaran virus influenza di lingkungan sekitar.
  3. Mempercepat Penyembuhan: Jika anak tetap terinfeksi meskipun sudah divaksin, gejalanya biasanya lebih ringan, dan proses penyembuhan lebih cepat.

Kenapa Anak Perlu Vaksin Flu?

  1. Rentan Terhadap Infeksi: Anak-anak, terutama yang berusia di bawah 5 tahun, memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka sangat rentan terhadap infeksi influenza. Vaksinasi flu adalah cara terbaik untuk meningkatkan pertahanan tubuh mereka.
  2. Proteksi untuk Keluarga: Vaksin flu tidak hanya melindungi anak, tetapi juga memberikan perlindungan kepada keluarga dan lingkungan sekitar dengan mencegah penyebaran virus.

Bagaimana Cara Kerja Vaksin Influenza?

Vaksin influenza mengandung virus yang dilemahkan. Ketika virus ini disuntikkan ke dalam tubuh, ia merangsang produksi antibodi khusus yang mampu melawan infeksi virus influenza di masa depan. Antibodi ini tersimpan dalam tubuh dan siap melawan virus jika anak terpapar kembali.

Jadwal Vaksin Flu untuk Anak

Di Indonesia, vaksin flu sangat dianjurkan untuk anak usia 6 bulan ke atas. Vaksin ini diberikan melalui suntikan di otot paha pada bayi atau lengan atas pada anak dan dewasa. Untuk anak yang baru pertama kali menerima vaksin flu di bawah usia 9 tahun, diperlukan dosis kedua dengan interval 4 minggu. Setelah itu, vaksin flu perlu diulang setiap tahun.

Efek Samping Vaksin Flu pada Anak

Meskipun vaksin influenza aman, beberapa efek samping ringan dapat terjadi, seperti nyeri di tempat suntikan, gejala mirip flu ringan, muntah, nyeri perut, atau demam. Efek samping ini umumnya hilang dalam beberapa hari.

Kesimpulan: Manfaat Vaksin Flu Lebih Besar daripada Risikonya

Melihat manfaatnya, vaksin flu sangat dianjurkan untuk anak-anak, bahkan sejak usia 6 bulan. Efek sampingnya yang ringan membuatnya aman, dan orang tua dapat merasa tenang memberikan vaksin ini untuk mencegah influenza berulang.

Untuk memudahkan proses vaksinasi, Anda dapat membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat. Salah satu pilihan vaksin influenza quadrivalent yang tersedia di Indonesia adalah Vaxigrip Tetra, yang memberikan perlindungan terhadap empat strain virus influenza. Diskusikan dengan petugas kesehatan mengenai pilihan terbaik untuk anak Anda.

 

Ditinjau oleh Dr. Reza Fahlevi, Sp.A

Menu Sehat untuk Ibu Hamil: Berbagai Pilihan Makanan Penyemangat Kehamilan

Ibu hamil akan sering merasakan mudah lapar, hal ini adalah hal yang wajar untuk para  ibu hamil. Asumsi salah yang beredar tentang makanan untuk ibu hamil adalah “harus makan dua porsi”. Bukan hanya soal porsi makannnya, namun yang lebih penitng diperhatikan adalah apakah makanan yang dikonsumsi ibu hamil sudah bergizi seimbang, memenuhi aspek nutrisi, komposisi lengkap termasuk vitamin dan mineral.

Ibu hamil bisa mencoba untuk makan sehat setiap pagi untuk membantu merasa lebih kenyang dan menghindari mencamil makanan yang tinggi gula dan lemak. Makan sehat berarti mengubah jumlah jenis makanan yang Anda makan, sehingga pola makan Anda bervariasi.

Makan yang tidak teratur dikaitkan dengan asupan energi yang lebih rendah pada masa kehamilan. Frekuensi makan berhubungan positif dengan asupan energy dan kualitas makanan sehari-hari.

Lalu, jenis makanan apa yang dibutuhkan oleh ibu hamil? Berikut adalah kebutuhan nutrisi dan jenis makanan yang bisa dikonsumsi oleh ibu hamil.

1. Asam folat dari Protein dari Kacang-kacangan, Hati, dan Sayur

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) merekomendasikan ibu hamil konsumsi 600-800 mikrogram folat selama kehamilan. Sumber asam folat dapat ditemukan dari kacang-kacangan, sayuran berhijau tua, hati, dan telur.

2. Kalsium dari Susu dan Ikan-ikanan

Ibu hamil membutuhkan 1.000 milligram kalsium yang bisa dibagi dalam dua dosis 500 miligram per hari. Sumber kalsium utamanya dapat ditemukan dari susu, olahan susu (seperti keju dan yoghurt), ikan, dan seafood yang rendah merkuri, seperti ikan lele, udang, salmon, dan tahu, serta juga sayuran berdaun hijau tua.

3. Protein dari Ikan, Ayam, dan Telur

Ibu hamil harus mengonsumsi protein yang bisa didaptkan drai sumber hewani, seperti ikan, ayam (disarankan bagian dada yang tidak terlalu berlemak), susu dan yoghurt, juga telut.

Namun, perlu diperhatikan bahwa khususnya ibu hamil harus menghindari ikan mentah dan telur setengah matang. Sementara itu juga hindari konsumsi jenis ikan-ikanan berlemak lebih dari 2 kali per minggu karena mengandung polutan.

4. Zat Besi dari Daging Merah Tanpa Lemak

Zat besi dapat mengurangi risiko anemia defisiensi besi yang dapat menyebabkan ibu hamil menjadi mudah lelah. Selain itu, anemia defisiensi besi yang parah selama Kehamilan juga menigkatkan risiko kelahiran prematur, BBLR (berat badan lahir rendah), dan depresi postpartum.

Sumber zat besi terdapat pada daging merah tanpa lemak, unggas, ikan, sayuran, dan kacang-kacangan. Hindari mengolah daging mentah untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.

5. Vitamin D dari Ikan 

Makanan dengan sumber vitamin D tinggi bisa didapatkan dari ikan salmon, atau susu. Vitamin D dapat membangun tulang dan gigi yang kuat dan sehat.

Bila ibu hamil ingin konsumsi kudapan untuk mengisi energi selingan ketika lapar sebelum atau setelah makan pokok, Berikut camilan sehat yang bisa dikonsumsi:2

    1. Sandwich kecil 
    2. Salad sayur
    3. Yoghurt buah rendah lemak dan rendah gula, atau tawar
    4. Aprikot, buah ara, atau plum
    5. Sup sayur dan kacang
    6. Sereal dengan porsi mangkuk kecil
    7. Susu
    8. Buah segar
    9. Kacang panggang di atas roti panggang atau kentang panggang kecil
    10. Sepotong kecil roti malt, fruited tea cake, atau sepotong roti toasted

Itu dia nutrisi yang penting dibutuhkan oleh ibu hamil untuk menunjang energi dan kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil dan janin.

Jangan lupa untuk konsumsi makanan yang gizi seimbang, dengan memperhatikan jenis makanan dan porsi yang tepat untuk ibu hamil.

 

Referensi:

  1. Kementrian Kesehatan RI. Ragam makanan yang mengndung nutrisi penting untuk ibu hamil [Internet]. 2023 [cited 2024 April 25]. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/ragam-makanan-yang-mengandung-nutrisi-penting-untuk-ibu-hamil-pk
  2. NHS. Have a healthy diet in pregnancy [Internet]. 2023 [cited 2024 April 25]. Available from: https://www.nhs.uk/pregnancy/keeping-well/have-a-healthy-diet/
  3. Schwedhelm C, Lipsky LM, Temmen CD, Nansel TR. Eating Patterns during Pregnancy and Postpartum and Their Association with Diet Quality and Energy Intake. Nutrients. 2022 Mar 10;14(6):1167. 

Ibu hamil dengan PGK berisiko melahirkan bayi prematur

Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah kondisi dimana fungsi ginjal mengalami penurunan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan. Penyebab PGK paling sering adalah diabetes dan hipertensi. Ibu hamil dapat juga mengalami PGK yang mungkin diperoleh sebelum atau setelah hamil. Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu hamil dengan penyakit ginjal kronik adalah terjadinya preeklamsia sampai dengan bayi lahir prematur. Kejadian bayi lahir prematur dari ibu dengan PGK sebesar 10-12%. Ibu hamil dengan penyakit ginjal kronik dapat melahirkan bayi prematur disebabkan karena adanya gangguan pada aliran darah ke plasenta sehingga pertumbuhan janin menjadi terhambat. Oleh karenanya perlu diperhatikan hal berikut ini jika ibu hamil dengan PGK: 

1. Melakukan Pemeriksaan Rutin Untuk Ibu Hamil dengan Penyakit Ginjal Kronik

Ibu hamil dengan PGK perlu menjalani pemeriksaan dan pemantauan kehamilan yang lebih sering dan ketat, termasuk pemeriksaan terhadap tekanan darah, fungsi ginjal (ureum dan kreatinin), dan kadar protein dalam urin. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dari penyakit ginjalnya dan kemungkinan terjadi komplikasi. 

2. Pengendalian Tekanan Darah pada Ibu Hamil dengan Gangguan Ginjal

Ibu dengan PGK seringkali memiliki tekanan darah tinggi sehingga dibutuhkan obat-obatan atau perubahan gaya hidup. Obat anti-hipertensi bertujuan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. 

3. Terapi pengganti ginjal

Pada beberapa ibu hamil dengan PGK terkadang membutuhkan terapi pengganti ginjal seperti cuci darah (dialisis) untuk membantu mengeluarkan racun atau cairan yang berlebih di dalam tubuh, sehingga kesehatan ibu dapat terjaga dan janin dapat berkembang dengan baik.

4. Persiapan kelahiran bayi prematur

Jika bayi harus dilahirkan sebelum waktunya, maka dibutuhkan kerjasama antara ibu dan tenaga kesehatan agar dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi baik pada ibu dan bayi. 

 

Referensi:

  1. Shehaj L, Kazancıoglu R. Pregnancy in Chronic Kidney Disease. Kidney Dial. 2023;3:152–62.
  2. Harel Z, Park AL, McArthur E, Hladunewich M, Dirk JS, Wald R, et al. Prepregnancy renal function and risk of preterm birth and related outcomes. CMAJ. 2020;192:E851-7.
  3. Zilli MVP, Borovac-Pinheiro A, Costa ML, Surita FG. Perinatal Outcomes in Women with Chronic Kidney Diseases. Rev Bras Ginecol Obstet. 2022;44(12):1094–1101.

Tips Kehamilan Sehat

Kehamilan adalah masa yang penuh keajaiban, di mana seorang wanita mengandung kehidupan dalam tubuhnya. Selama periode ini, menjaga kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin sangat penting.

Dalam artikel ini, kita akan fokus pada beberapa

Tips penting untuk memastikan kehamilan yang sehat, dan pertumbuhan janin yang optimal

1. Mengonsumsi Makanan Bergizi

Makanan yang kaya nutrisi adalah kunci untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin. Pastikan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, lemak, karbohidrat kompleks, serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk pertumbuhan janin.

2. Minum Cukup Air

Penting untuk menjaga tubuh terhidrasi selama kehamilan. Minumlah air yang cukup setiap hari untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, dan membantu membuang berbagai zat sisa metabolisme.

3. Lakukan Olahraga Ringan

Aktivitas fisik yang teratur dan ringan dapat meningkatkan sirkulasi darah, membantu menjaga berat badan yang sehat, dan mendukung pertumbuhan janin. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui jenis olahraga yang aman untuk dilakukan selama kehamilan.

4. Cukup Istirahat

Selama kehamilan, tubuh membutuhkan istirahat yang cukup untuk memulihkan diri. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang nyenyak, dan beristirahatlah sesering yang Anda perlukan. Jangan ragu untuk meminta bantuan orang lain dalam melakukan tugas rumah tangga untuk memberi Anda waktu istirahat yang cukup.

5. Periksa Rutin ke Dokter Kandungan

Kunjungan rutin ke dokter kandungan bertujuan untuk memastikan
perkembangan janin yang sehat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan prenatal lainnya untuk memantau kehamilan Anda. Jika ada masalah yang terdeteksi, langkah-langkah yang tepat dapat diambil sesegera mungkin.

6. Hindari Kebiasaan Merokok dan Minuman Beralkohol

Merokok dan konsumsi minuman beralkohol dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan janin. Jika Anda merokok, berhentilah segera. Hindari minuman beralkohol selama kehamilan.

7. Kurangi Stres

Stres dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan pertumbuhan janin. Cari cara untuk mengurangi stres seperti dengan melakukan meditasi, yoga, atau melakukan aktivitas yang membantu Anda bersantai dan menenangkan pikiran.

8. Jaga Kebersihan dan Keamanan

Pastikan Anda menjaga kebersihan dan keamanan di sekitar Anda. Hindari paparan zat kimia berbahaya dan lingkungan yang tidak sehat yang dapat membahayakan ibu hamil dan janin.

9. Konsumsi Suplemen Nutrisi Kehamilan

Suplemen nutrisi kehamilan yang direkomendasikan oleh dokter dapat membantu memastikan bahwa Anda mendapatkan semua zat gizi penting yang diperlukan selama kehamilan. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi suplemen ini.

10. Tetap Positif dan Bahagia

Pikiran dan suasana hati ibu hamil dapat memengaruhi kesehatan janin. Tetaplah positif dan bahagia selama kehamilan. Jalin ikatan yang kuat dengan pasangan Anda dan mintalah dukungan dari keluarga dan teman.

Menjaga kesehatan ibu hamil dan janin merupakan tanggung jawab yang besar. Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat memberikan fondasi yang baik untuk kesehatan ibu hamil dan pertumbuhan janin yang optimal. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda untuk saran dan panduan yang tepat selama perjalanan kehamilan Anda.

 

Ditinjau Oleh: dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi, AIFO-K
Tanggal: 31 Agustus 2023
Referensi:
  • Flyer: Menjaga Ibu Hamil dan Janin Sehat – Cerdas. (n.d.). [Internet]. [cited 2023 August 30th]. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/flyer-menjaga-ibu-hamil-dan-janin-sehat—cerdas
  • Ningrum, N. P., Hidayatunnikmah, N., & Rihardini, T. Cegah Stunting Sejak Dini dengan Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil. E-Dimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2020; 11(4): 550
  • Putro, G., Samad, S., & Maisya, I. B. (2012). Efektifitas Pemberian Tablet FE Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Ekologi Kesehatan 2010;11: 1–10.
  • Wahyuni, & Ni’mah, L. Manfaat senam hamil untuk meningkatkan durasi tidur ibu hamil. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat 2013; 8(2): 25370.
Tanggal :
Sahabat KECC
Tentang Event

Bagikan : Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC
Sahabat KECC