Beranda Rewards
Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC

Mengenal Aritmia dan Menjaga Kesehatan Jantung: Rahasia di Balik Detak Jantung

Aritmia, atau gangguan irama jantung, adalah salah satu jenis penyakit jantung yang sering kali kurang dipahami. Meskipun serangan jantung lebih dikenal, aritmia juga bisa menyebabkan masalah kesehatan serius seperti jantung berdebar, nyeri dada, sesak napas, pingsan mendadak, bahkan kematian. Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang apa itu aritmia dan bagaimana dampaknya pada kesehatan jantung Anda.

Apa Itu Gangguan Irama Jantung?

Aritmia secara sederhana adalah gangguan irama jantung. Kelainan irama jantung ini dapat berupa irama jantung yang terlalu cepat, dikenal dengan istilah takikardia, atau berupa irama jantung yang terlalu lambat, dikenal dengan istilah bradikardia. Bentuk lain dari aritmia adalah irama jantung yang tidak teratur atau tidak konsisten. Detak jantung memang dapat menjadi lebih cepat atau lebih lambat dalam kondisi tertentu. Sebagai contoh, detak jentung menjadi lebih cepat ketika berolahraga, dan menjadi lebih lambat ketika tidur. Hal ini adalah hal yang wajar dan tidak termasuk aritmia. Namun, ketika denyut jantung menjadi lebih cepat, lebih lambat, atau tidak teratur tanpa pencetus atau penyebab yang jelas, hal itulah yang perlu Anda waspadai sebagai suatu kelainan irama jantung.

Penyebab Umum dari Aritmia Jantung

Irama jantung bergantung pada aktivitas listrik dari jantung itu sendiri. Dalam kondisi normal, terdapat sel pacu jantung di salah satu ruangan dari jantung yaitu atrium kanan yang memunculkan aktivitas listrik yang akan dihantarkan ke keseluruhan jantung. Namun, dalam kondisi aritmia, bisa terdapat gangguan pada sel pacu jantung atau hantaran aktivitas listrik di jantung, diikuti dengan kemunculan aktivitas listrik lain yang tidak normal dari bagian jantung lainnya, memunculkan suatu irama jantung yang abnormal. Mengapa hal ini dapat terjadi? Risiko aritmia meningkat seiring terjadinya pertambahan usia dan beberapa di antaranya dapat terkait dengan faktor genetik. Namun, faktor gaya hidup terutama merokok, minum alkohol dalam jumlah berlebih, dan penggunaan obat-obatan terlarang dapat meningkatkan risiko kejadian aritmia.

Gejala-Gejala Aritmia Jantung yang Perlu Diwaspadai

Bergantung pada jenis aritmia yang dialami, aritmia bisa bergejala ataupun tidak bergejala. Irama jantung yang tidak teratur juga kadang-kadang bisa terdeteksi dalam pemeriksaan kesehatan rutin oleh Dokter pada pasien yang tidak bergejala. Gejala-gejala yang dapat dirasakan oleh penderita aritmia antara lain:

  • Berdebar-debar
  • Denyut jantung terasa lebih cepat dari biasanya
  • Denyut jantung terasa lebih lambat dari biasanya
  • Nyeri dada dan sesak
  • Gelisah
  • Pusing
  • Sensasi seperti ingin pingsan atau pingsan mendadak

Bila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, terutama terkait dengan perubahan denyut jantung Anda, Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke Dokter untuk dapat dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang seperti EKG lebih lanjut.

Bagaimana Pengobatan Aritmia?

Pengobatan aritmia sangat bergantung pada jenis aritmia yang dialami. Beberapa pengobatan yang dapat menjadi pilihan antara lain obat-obatan yang dapat mengembalikan irama jantung menjadi normal, obat antikoagulan, atau obat lainnya untuk mengendalikan faktor risiko kardiovaskular. Manajemen gaya hidup sehat juga umumnya dianjurkan untuk mencegah kerusakan jantung lebih lanjut yang dapat memperparah kondisi aritmia. Pada beberapa pasien tertentu, pemasangan alat pacu jantung mungkin diperlukan. Prosedur tindakan operasi tertentu juga dapat dilakukan untuk beberapa pasien yang memenuhi kriteria. Untuk menentukan pengobatan yang tepat, tentunya terlebih dahulu harus menjalani pemeriksaan oleh Dokter.

Kesimpulan

Aritmia adalah gangguan jantung yang ditandai dengan kelainan pada irama jantung. Penyakit ini disebabkan oleh aktivitas listrik jantung yang tidak normal dan bisa dipengaruhi oleh usia, riwayat keluarga, atau gaya hidup tidak sehat. Meski tidak selalu menimbulkan gejala, aritmia dapat menyebabkan jantung berdebar, nyeri dada, sesak napas, atau bahkan pingsan mendadak saat gejala muncul. Pemeriksaan fisik dan penunjang yang tepat yang dilakukan oleh Dokter dapat mendeteksi aritmia secara dini, sehingga kemudian tatalaksana yang tepat segera dapat dilakukan.

Gagal Jantung dan Serangan Jantung: Mana yang Lebih Berbahaya?

Jantung adalah organ vital yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Gagal jantung dan serangan jantung adalah dua kondisi yang berbeda, meskipun keduanya merupakan bentuk dari penyakit jantung dan perlu diwaspadai. Meski sama-sama memengaruhi jantung, kedua kondisi ini memiliki perbedaan yang signifikan.

Berikut adalah perbedaan antara gagal jantung dan serangan jantung:

Gagal jantung

Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak dapat memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Ciri – ciri gagal jantung meliputi:

  • Gejalanya adalah nyeri dada, sesak napas yang memberat dalam posisi berbaring, batuk dimalam hari, hingga bengkak pada tungkai.
  • Bisa disebabkan adanya penyakit lain yang mendasari seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, kardiomiopati, atau aritmia

Serangan jantung

Serangan jantung adalah kondisi ketika otot jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Kondisi ini dapat terjadi karena penyumbatan pembuluh darah koroner.

Ciri – ciri serangan jantung meliputi:

  • Gejalanya adalah nyeri dada, terutama di sebelah kiri, dapat menjalar ke rahang atau lengan kiri, sesak napas, keringat dingin, hingga dapat mengalami mual dan muntah.
  • Terjadi ketika sel-sel otot jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup karena adanya penyumbatan di pembuluh darah koroner.
  • Terjadi secara mendadak dan dapat memburuk dengan cepat.
  • Bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti merokok, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan gaya hidup yang tidak sehat.

Pencegahan

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah gagal jantung dan serangan jantung, antara lain:

  • Menjaga berat badan ideal
  • Melakukan olahraga secara teratur
  • Mengonsumsi makanan yang sehat
  • Tidak merokok
  • Mengontrol tekanan darah, kolesterol, dan gula darah

Kesimpulan

Gagal jantung dan serangan jantung adalah dua kondisi yang dapat memengaruhi jantung. Meski sama-sama memengaruhi jantung, kedua kondisi ini memiliki perbedaan yang signifikan. Penting untuk mengetahui perbedaan antara gagal jantung dan serangan jantung agar dapat mendapatkan penanganan yang tepat.

Ditinjau Oleh: dr. Lyon Clement
Tanggal: 26 September 2023
Referensi:
  • Beda Serangan Jantung, Gagal Jantung, Dan Henti Jantung. KlikDokter. (n.d.). https://www.klikdokter.com/info-sehat/jantung/beda-serangan-jantung-gagal-jantung-dan-henti-jantung
  • Keluarga, M. (n.d.-a). Gagal Jantung: Ketahui Penyebab, Gejala, Dan Cara Diagnosanya. Mitra Keluarga. https://www.mitrakeluarga.com/artikel/gagal-jantung
  • Keluarga, M. (n.d.-b). Pahami Perbedaan Serangan Jantung Dan Henti Jantung. Mitra Keluarga. https://www.mitrakeluarga.com/artikel/perbedaan-serangan-jantung-dan-henti-jantung
  • Primaya Hospital. (2021, June 17). Gagal Jantung Kongestif: Silent Killer Yang Berbahaya. https://primayahospital.com/jantung/gagal-jantung-kongestif/
  • Siloam Hospitals, T. M. (n.d.). 3 Perbedaan Gagal Jantung dan Serangan Jantung, Perlu Tahu!Ti. Rumah Sakit Dengan Pelayanan Berkualitas – Siloam hospitals. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/perbedaan-gagal-jantung-dan-serangan-jantung
Tanggal :
Sahabat KECC
Tentang Event

Bagikan : Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC
Sahabat KECC