Oligo
Nutrisi Untuk Kebutuhan Gizi Pasien Dengen Gangguan Pencernaan
Oligo merupakan nutrisi untuk membantu pemenuhan gizi saat proses pencernaan tidak dapat dilakukan secara optimal, seperti pada pasien ICU (intensive care unit), pankreatitis, penyakit Chron, kolitis ulseratif, pasca operasi mayor daerah abdomen, gastroenterostomi, pasca trasplantasi usus, atau kondisi lain dengan malabsorpsi sehingga tidak memungkinkan bagi saluran cerna untuk mencerna protein dalam bentuk utuh (whole protein).
Salah satu mengatasi kondisi ini adalah dengan memilih jenis formula yang lebih sedrhana dengan protein berbasis peptida / oligomerik, lemak rantai sedang dengan karbohidrat sederhana. Oligo merupakan formulasi semi elemental enteral yang memiliki komponen makronutrisi cepat serap dengan mikronutrien yang lengkap.
Komposisi
Energi Total 250 Kkal/saji
Energi dari lemak 90 Kkal, Lemak total 10 g, Kolesterol 25 mg, Omega 6 0,35 g, Omega 3 0,1 g, DHA 32 mg, EPA 5 mg, Lemak jenuh 8 g, MCT 7,5 g, Protein 10 g, Karbohidrat total 31 g, Gula total 8 g, laktosa 1 g, sukrosa 2 g, Natrium 90 mg, Vit A 63 mcg, Vit B1 0,13 mg, Vit B2 0,15 mg, Vit B3 2,1 mg, Vit B5 0,48 mg, Vit B6 0,16 mg, Folic Acid 40 mcg, B12 0,25 mcg, Vit C 23 mg, Vit D3 1,4 mcg, Vit E 1,3 mg, Biotin 2,9 mcg, Kalium 125 mg, Kalsium 98 mg, Magnesium 35 mg, Phosphor 64 mg, Besi 2 mg, Yodium 16 mcg, Seng 2,5 mg, Selenium 2,8 mcg, Kromium 2,5 mcg.
Cara Penyajian :
200 mL air hangat + 1 sachet Oligo (± 55 g) = 250 mL
Dosis :
Jika sebagai makanan pengganti, dapat diberikan sampai 6 kali/hari atau disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien. Jika sebagai makanan pelengkap dapat diberikan sebanyak 1-3 kali/hari.
Kemasan :
Dus, 3 sachet @55 gr (Minuman serbuk rasa Pisang)
Oligo dapat digunakan dalam kondisi :
– Gangguan pengosongan lambung dan malabsorpsi pada saluran cerna
– Diare kronis san non spesifik pada kondisi kritis, HIV/Aids, dan Kanker
– Pankreatitis kronis dan akut
– Pembedahan saluran cerna
– Bedah digestif
– Bariatric
– SBS, IBD, Penyakit Crohn, dan gangguan saluran cerna lainnya yang mengakibatkan malabsorpsi.