Beranda Rewards
Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC

Perkembangan Tumbuh Gigi pada Anak, Apa yang Perlu Diketahui

Perkembangan Tumbuh Gigi pada Anak dimulai sejak bayi berada di dalam kandungan. Pada usia kehamilan sekitar 5 minggu, tunas pertama gigi susu berkembang di rahang bayi. Saat lahir, bayi sudah memiliki semua gigi susunya (10 di rahang atas, 10 di rahang bawah) dan beberapa gigi permanen yang tumbuh di rahangnya. Proses tumbuh gigi ini, termasuk erupsi gigi yang dikenal sebagai tumbuh gigi pada bayi, memiliki waktu dan urutan yang bervariasi pada setiap anak.

Proses Erupsi Gigi pada Anak

‘Erupsi’ mengacu pada gigi yang menembus garis gusi. Pada bayi, proses ini disebut tumbuh gigi. Waktu erupsi setiap gigi berbeda-beda pada setiap anak. Misalnya, gigi pertama seorang anak mungkin tumbuh ketika ia baru berusia beberapa bulan, sedangkan anak lainnya mungkin belum tumbuh gigi hingga ia berusia 12 bulan atau lebih. Meskipun waktu pastinya mungkin berbeda, urutan perkembangan gigi lebih konsisten. Gigi seri bawah adalah yang pertama erupsi, diikuti oleh gigi seri atas, dan kemudian gigi geraham susu pertama. Rata-rata anak memiliki 20 gigi susu pada usia 3 tahun. Sistem kekebalan tubuh bayi mulai berubah ketika ia berusia sekitar 6 bulan. Selain cenderung memasukkan sesuatu ke dalam mulut, hal ini juga membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit.

Gejala Tumbuh Gigi pada Anak

Tumbuh gigi sering kali dikaitkan dengan gejala penyakit umum pada masa kanak-kanak, seperti perubahan pola tidur dan makan, rewel, ruam, ngiler, pilek, serta diare. Biasanya, gejala-gejala ini berlangsung sekitar 48 jam, namun dapat bervariasi pada setiap anak. Jika anak Anda mengalami gejala-gejala ini dalam jangka waktu yang lebih lama, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak Anda untuk mengetahui penyebab lain seperti infeksi bakteri, virus, atau telinga tengah. Terkadang, Anda mungkin melihat gelembung berwarna biru keabu-abuan di gusi tempat gigi akan segera muncul. Ini disebut kista erupsi dan biasanya hilang saat gigi erupsi. Pada masa ini, penting untuk memberi anak Anda dukungan tambahan agar mereka tetap nyaman.

Pentingnya Menjaga Kebersihan Gigi Susu

Kerusakan gigi sebenarnya bisa dicegah. Risiko terjadinya kerusakan gigi dapat dikurangi secara signifikan dengan kebiasaan menjaga kebersihan mulut yang baik dan pola makan yang sehat sejak usia muda. Gigi susu yang rusak perlu ditangani oleh dokter gigi. Dalam beberapa kasus, diperlukan perawatan spesialis di rumah sakit dengan anestesi umum. Jika diabaikan, gigi susu yang membusuk dapat menyebabkan sakit mulut, abses gigi (bisul atau bengkak akibat gigi terinfeksi), dan masalah pada gigi di sekitarnya. Kerusakan parah pada gigi susu dapat memengaruhi pola makan dan tidur, sehingga memperlambat pertumbuhan. Jika gigi geraham susu tanggal terlalu dini karena pembusukan yang parah, gigi susu yang berdekatan mungkin akan masuk ke dalam celah tersebut dan menimbulkan masalah jarak pada gigi dewasa saat tumbuh.

Sejak usia sekitar 6 tahun, gigi susu mulai ‘goyah’ dan tanggal untuk digantikan oleh gigi dewasa. Wajar jika seorang anak kehilangan gigi pertamanya sebelum usia 2 tahun atau lebih dari usia 6 tahun. Anak perempuan umumnya kehilangan gigi lebih awal dibandingkan anak laki-laki. Gigi pertama yang tanggal biasanya terletak di bagian depan rahang bawah.

Tips untuk Orang Tua dalam Menghadapi Proses Kehilangan Gigi Susu

Kehilangan gigi susu bisa meresahkan dan tidak nyaman bagi anak kecil. Saran untuk orang tua antara lain:

  • Yakinkan anak Anda bahwa kehilangan gigi susu adalah proses alami dan gigi dewasa baru akan menggantikannya. Gusi terasa lunak dan sedikit berdarah adalah hal yang wajar, meskipun beberapa anak mengalami sedikit atau tidak ada rasa tidak nyaman saat kehilangan gigi.
  • Gunakan kompres dingin atau obat antiinflamasi atau pereda nyeri yang dijual bebas untuk membantu meredakan nyeri gigi lepas. Tanyakan kepada dokter gigi atau apoteker Anda untuk rekomendasi obat yang tepat untuk anak Anda.

 

Referensi:

Teeth development in children [Internet]. 2024 [cited 2024 Sep 02]. Available from: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/teeth-development-in-children 

 

11 Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Agar Tetap Sehat

Gigi dan mulut merupakan salah satu organ yang berperan penting bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Jika kesehatan gigi dan mulut tidak dijaga, risiko terhadap penyakit atau masalah kesehatan lainnya akan meningkat. Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut? Simak tipsnya disini.

Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Berikut ini adalah beberapa cara menjaga kesehatan gigi dan mulut yang bisa Anda lakukan:

  1. Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis

Membatasi konsumsi makanan dan minuman manis dapat mencegah gigi berlubang. Alasannya, makanan dan minuman manis mengandung gula, yang akan digunakan oleh bakteri dalam mulut untuk membentuk asam, yang akan merusak gigi. Jika dibiarkan, maka akan menyebabkan gigi keropos dan berlubang. Contoh makanan dan minuman yang harus dibatasi antara lain biskuit, kue, roti, minuman manis, berenergi dan bersoda.

  1. Pilih sikat gigi yang tepat

Saat memilih sikat gigi, pilihlah bulu sikat yang lembut sehingga nyaman digunakan dan lebih aman untuk gusi. Selain itu, pastikan bulu sikat gigi memiliki ujung yang kecil membulat. Jika sudah 3 bulan digunakan, sebaiknya Anda mengganti sikat gigi tersebut.

Anda juga harus memperhatikan cara menyikat gigi, karena hal ini juga menentukan kesehatan gigi dan mulut. Disarankan untuk menggosok gigi dengan gerakan memutar dan tidak terlalu menekan gigi. Anda disarankan juga untuk menggosok gigi dan lidah secara keseluruhan selama 2 menit.

  1. Melakukan flossing

Setelah menggosok gigi, Anda juga bisa menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan melakukan flossing. Flossing adalah membersihkan gigi menggunakan benang gigi yang dilakukan untuk membersihkan kotoran yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Flossing perlu dilakukan setiap sehari sekali, agar gigi dan mulut terjaga kebersihannya.

Cara melakukan flossing, adalah gunakan benang gigi dengan melilitkan salah satu ujung benang menggunakan benang di jari telunjuk tangan kanan dan ujung benang lain di jari telunjuk tangan kiri. Kemudian, jepit kedua ujung benang dengan jari telunjuk dan ibu jari dan biarkan benang tetap tegang, lalu bersihkan sela gigi satu per satu dengan benang tersebut.

  1. Gunakan obat kumur

Kesehatan gigi dan mulut semakin terjaga dengan menggunakan obat kumur setelah makan atau sebelum tidur malam. Hal ini dikarenakan obat kumur bisa membersihkan area gigi dan mulut yang tidak terjangkau oleh sikat gigi atau flossing. Tidak hanya itu, obat kumur juga bisa mengurangi risiko gigi dan mulut terkena gangguan lain seperti gigi kuning, bau mulut, radang gusi dan plak gigi.

Cara berkumur dengan benar, sikatlah gigi Anda terlebih dahulu agar tidak menghambat kerja bahan aktif dalam obat kumur. Setelah itu, tuangkan obat kumur ke dalam tutup botol obat kumur. Berkumurlah selama 1 menit dan keluarkan dari mulut.

  1. Melakukan oil pulling

Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut selanjutnya adalah melakukan oil pulling. Cara ini bisa mengurangi penumpukan plak gigi dan pertumbuhan bakteri di dalam mulut. Caranya, gunakan 1 sendok makan minyak kelapa maupun wijen dan berkumurlah dengan minyak tersebut selama 15-20 menit. Kemudian bilas mulut dengan air bersih dan sikat gigi Anda seperti biasa.

  1. Hentikan kebiasaan merokok

Kandungan tar dan nikotin di dalam rokok bisa membuat gigi rapuh, mudah patah dan ada perubahan warna. Kerugian lainnya, merokok juga meningkatkan risiko terkena kanker mulut. Karena itu, penting sekali untuk menghentikan kebiasaan merokok.

  1. Berhenti mengonsumsi alkohol

Mengonsumsi alkohol terlalu sering dapat menyebabkan mulut menjadi kering. Tidak hanya itu, orang yang ketergantungan alkohol juga lebih rentan mengalami kerusakan gigi karena memicu perkembangbiakan bakteri di mulut dan penumpukan plak gigi. Hal ini menyebabkan risiko gigi berlubang dan ompong secara permanen.

  1. Mengunyah permen karet yang bebas gula.

Ternyata mengunyah permen karet bebas gula bisa meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Alasannya, mengunya permen karet bebas gula membantu meningkatkan produksi air liur dalam mulut. Air liur bermanfaat untuk menetralkan dan menghilangkan asam yang dihasilkan saat bakteri dalam plak gigi mengurai sisa-sisa makanan.

  1. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi

Mengonsumsi makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, protein hewani dan nabati bisa memberikan vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk kesehatan gigi dan mulut. Menurut Clinical Oral Investigations kandungan omega 3 dari ikan dan makanan laut memiliki sifat anti inflamasi yang bisa menurunkan risiko penyakit gusi.

  1. Batasi konsumsi makanan atau minuman yang manis dan asam

Mengonsumsi makanan manis mengandung gula bisa diubah menjadi asam oleh bakteri mulut sehingga menggerogoti enamel gigi. Sedangkan mengonsumsi makanan yang asam bisa meningkatkan risiko karies atau gigi berlubang. Karena itu, perlu sekali untuk membatasi mengonsumsi makanan atau minuman manis dan asam setiap harinya.

  1. Konsultasi ke dokter gigi secara rutin

Anda disarankan untuk memeriksa kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi lebih awal jika ada masalah pada gusi, gigi maupun rongga mulut.

Itu dia tips menjaga kesehatan gigi dan mulut yang bisa Anda lakukan. Tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan tips yang sudah diinfokan tadi. Jangan lupa juga untuk mencari informasi kesehatan terkini di Website Sahabat KECC.

 

Referensi:

Bhatnagar D. M. (2021). Oral Health: A Gateway to Overall Health. Contemporary Clinical Dentistry, 12(3), pp. 211–212.

Centers for Disease Control and Prevention (2024). What Can Adults Do to Maintain Good Oral Health?

Better Health Channel Australia (2022). Teeth and Mouth Care.

U.S. Department of Health and Human Service. Office of Disease Prevention and Health (2022). Oral Health for Older Adults: Quick tips.

National Health Service UK (2022). Take care of your teeth and gums.Mayo Clinic (2021). Oral health: A Window to Your Overall Health.

Gunnars, K. Healthline (2024). Oil Pulling with Coconut Oil Can Transform Your Dental Health.

Whelan, C. Healthline (2022). The 9 Best Mouthwashes for Whitening, Cavities, Gums, Breath,

and More.

WebMD (2023). What is The Cost of a Deep Teeth Cleaning?

Frisbee, E. WebMD (2021). Choosing a Toothbrush: The Pros and Cons of Electric and Disposable.

Tanggal :
Sahabat KECC
Tentang Event

Bagikan : Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC
Sahabat KECC