Beranda Rewards
Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC

11 Rekomendasi Vitamin untuk Lansia yang Wajib Dikonsumsi

Kenapa Vitamin Sangat Diperlukan?

Seiring bertambahnya usia, fungsi tubuh akan menurun, hal ini akan berdampak pada kebutuhan nutrisi seseorang mengalami perubahan yang signifikan. Lansia sering kali menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan gizi mereka karena berbagai faktor, termasuk penurunan metabolisme, perubahan pola makan, dan adanya kondisi kesehatan tertentu. Oleh karena itu, asupan vitamin yang cukup menjadi sangat penting untuk mendukung kesehatan dan kualitas hidup lansia. Vitamin membantu menjaga fungsi tubuh secara optimal, berkontribusi pada kesehatan tulang, meningkatkan sistem imun, mendukung kesehatan kognitif, dan mencegah berbagai penyakit. Memastikan asupan vitamin yang tepat akan membantu lansia mempertahankan vitalitas dan kualitas hidup di usia senja.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lansia dibagi menjadi beberapa golongan usia:

  • Usia Pertengahan: 45–59 tahun
  • Lanjut Usia: 60–74 tahun
  • Lanjut Usia Tua: 75–90 tahun
  • Lansia Sangat Tua: di atas 90 tahun

Untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup, lansia perlu memperhatikan asupan vitamin yang dapat mendukung fungsi tubuh secara optimal. Berikut adalah beberapa vitamin yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh lansia: 

  1. Asam Folat

     

    makanan yang mengandung asam folat

    Asam folat penting bagi lansia karena berperan dalam pembentukan sel, sintesis DNA, dan mendukung kesehatan otak. Dosis yang direkomendasikan untuk orang dewasa berusia di atas 60 tahun adalah 400 mcg per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia dan masalah kognitif. Sumber asam folat yang baik meliputi sayuran hijau (seperti bayam dan brokoli), kacang-kacangan, jeruk, dan sereal.

  1. Vitamin D

     

    sinar matahari untuk vitamin D

    Vitamin D sangat penting untuk penyerapan kalsium dan kesehatan tulang, yang membantu mencegah osteoporosis dan patah tulang pada lansia. Dosis yang dianjurkan adalah 800 IU per hari. Selain itu, vitamin D juga berkontribusi pada kesehatan sistem imun. Sumber vitamin D meliputi ikan berlemak seperti salmon, produk susu, dan paparan sinar matahari yang cukup untuk membantu mengaktifkan vitamin D yang belum aktif di kulit.

  1. Vitamin B12

    sumber vitamin B12

    Vitamin B12 penting untuk pembentukan sel darah merah, kesehatan saraf, dan produksi DNA. Kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B12 dapat menurun seiring bertambahnya usia, sehingga suplementasi mungkin diperlukan. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 2,4 mcg per hari. Sumber alami vitamin B12 termasuk daging, ikan, telur, dan sereal.

  1. Vitamin C

    sumber vitamin C

    Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang kuat, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan membantu penyembuhan luka. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 75 mg per hari. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk scurvy. Sumber vitamin C yang baik meliputi buah-buahan seperti jeruk, kiwi, dan stroberi, serta sayuran seperti paprika dan brokoli.

  1. Vitamin A

    sumber vitamin A

    Vitamin A penting untuk kesehatan penglihatan, sistem imun, dan kesehatan kulit. Dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 900 mcg per hari. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah penglihatan dan meningkatkan risiko infeksi. Sumber vitamin A meliputi makanan seperti hati, wortel, dan sayuran berwarna oranye dan hijau gelap.

  1. Vitamin E

    sumber vitamin E

    Vitamin E adalah salah satu antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 15 mg per hari. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan masalah neurologis dan sistem imun. Sumber vitamin E meliputi kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati.

  1. Vitamin K

    sumber vitamin E

    Vitamin K berperan penting dalam pembekuan darah dan kesehatan tulang. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 120 mcg per hari. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan masalah pembekuan darah. Sumber vitamin K yang baik meliputi sayuran hijau, seperti kale, bayam, dan brokoli.

  1. Vitamin B6

    sumber vitamin B6

    Vitamin B6 mendukung fungsi otak, produksi neurotransmiter, dan metabolisme protein. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 1,7 mg per hari. Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan masalah mood dan gangguan fungsi kognitif. Sumber vitamin B6 termasuk daging, ikan, pisang, dan kentang.

  1. Vitamin B3 (niacin)

    sumber vitamin B3

    Niacin berperan dalam metabolisme energi dan kesehatan kulit. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 14 mg per hari. Niacin juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Sumber niacin yang baik meliputi daging ayam, ikan, dan sereal yang diperkaya.

  1. Vitamin B2 (riboflavin)

    sumber vitamin B2

    Riboflavin penting untuk produksi energi dan metabolisme lemak. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 1,3 mg per hari. Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan masalah kulit dan mata. Sumber riboflavin meliputi produk susu, telur, dan sayuran hijau.

  1. Vitamin B1 (thiamine)

    sumber vitamin B1

    Thiamine berperan dalam metabolisme karbohidrat dan fungsi saraf. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 1,2 mg per hari. Kekurangan thiamin dapat menyebabkan gangguan neurologis. Sumber thiamine meliputi biji-bijian, kacang-kacangan, dan daging.

 

Dengan memastikan asupan vitamin yang tepat, lansia dapat mendukung kesehatan dan kualitas hidup mereka. Penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memulai suplementasi vitamin untuk memastikan kebutuhan individu terpenuhi dengan cara yang aman dan efektif.

 

Referensi:

Kementerian Kesehatan RI. Kebutuhan gizi pada lansia [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2354/kebutuhan-gizi-pada-lansia 

National Institute on Aging. Vitamins and minerals for older adults [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://www.nia.nih.gov/health/vitamins-and-supplements/vitamins-and-minerals-older-adults 

U.S. Department of Agriculture, U.S. Department of Health and Human Services. Dietary guidelines for Americans, 2020-2025. 9th ed. December 2020. Available from: https://DietaryGuidelines.gov [cited 2024 Oct 29].

 

Fakta, Risiko, dan Cara Pencegahan Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan jenis kanker paling umum di Indonesia dan menyumbang jumlah kasus kanker terbanyak di negara ini. Berdasarkan data Globocan 2020, terdapat 68.858 kasus baru kanker payudara (16,6% dari total 396.914 kasus kanker di Indonesia) dengan lebih dari 22.000 kematian akibat penyakit ini. Keterlambatan penanganan bukan hanya memperburuk prognosis pasien, tetapi juga meningkatkan beban biaya pengobatan. Selama periode 2019-2020, BPJS Kesehatan menghabiskan sekitar 7,6 triliun rupiah untuk pengobatan kanker, di mana kanker payudara menjadi salah satu penyebab utama tingginya biaya tersebut.

Deteksi Dini

Deteksi dini kanker payudara sangat penting untuk meningkatkan harapan hidup. Menurut American Cancer Society, jika terdeteksi pada tahap awal, terutama pada stadium lokal, tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahun dapat mencapai 99%. Deteksi dini ini bisa dilakukan dengan beberapa cara:

  • Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI): Dilakukan setiap bulan untuk mendeteksi perubahan fisik pada payudara.
  • Pemeriksaan Klinis Payudara: Dilakukan secara berkala oleh tenaga medis profesional di klinik atau rumah sakit.
  • Mammogram: Pemeriksaan radiologi yang dapat mendeteksi tumor atau perubahan abnormal pada jaringan payudara.

Penting untuk mempelajari cara melakukan SADARI dan rutin memeriksakan diri guna meningkatkan peluang deteksi dini serta menurunkan risiko komplikasi.

Faktor Risiko

Kanker payudara dapat dipicu oleh berbagai faktor, baik yang dapat diubah maupun yang tidak dapat diubah. Berikut beberapa faktor risiko utama:

Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah

  1. Usia: Risiko akan meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun. Sebagian besar kasus didiagnosis pada wanita di atas usia 50 tahun.
  2. Mutasi Genetik: Sekitar 5-10% kasus kanker payudara diwariskan melalui mutasi genetik, seperti BRCA1 dan BRCA2. Mutasi ini meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium.
  3. Riwayat Keluarga: Wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara, terutama jika ibu, saudara perempuan, atau kerabat dekat terkena kanker pada usia muda, memiliki risiko lebih tinggi.
  4. Riwayat Reproduksi: Wanita yang menstruasi lebih awal (sebelum usia 12 tahun) atau menopause lebih lambat (setelah usia 55 tahun) lebih berisiko karena durasi paparan hormon estrogen yang lebih lama.
  5. Paparan Radiasi: Wanita yang pernah menjalani terapi radiasi di bagian dada sebelum usia 30 tahun memiliki risiko lebih tinggi di kemudian hari.

Faktor Risiko yang Dapat Diubah

  1. Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang tidak aktif dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
  2. Kelebihan Berat Badan Setelah Menopause: Wanita yang mengalami obesitas setelah menopause memiliki risiko lebih tinggi.
  3. Penggunaan Hormon: Terapi penggantian hormon (termasuk estrogen dan progesteron) dalam jangka panjang, serta beberapa kontrasepsi oral, dapat meningkatkan risiko jika digunakan lebih dari 5 tahun.
  4. Konsumsi Alkohol: Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko.

Pencegahan Kanker Payudara

Menerapkan gaya hidup sehat sangat penting untuk menurunkan risiko. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Cek Kesehatan Secara Rutin: Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, mammogram, dan SADARI.
  • Enyahkan Asap Rokok: Hindari merokok dan paparan asap rokok.
  • Rajin Aktivitas Fisik: Berolahraga secara teratur dapat membantu menurunkan risiko.
  • Diet Seimbang: Mengonsumsi makanan sehat, termasuk sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, membantu menjaga berat badan yang ideal.
  • Istirahat Cukup: Tidur yang cukup penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
  • Kelola Stres: Mengelola stres dengan baik dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Kanker payudara merupakan penyakit serius yang banyak menyerang wanita di Indonesia, terutama di usia 50 tahun ke atas. Deteksi dini melalui SADARI, mammogram, dan pemeriksaan klinis dapat meningkatkan peluang penyembuhan. Selain itu, gaya hidup sehat dan pencegahan melalui langkah-langkah seperti cek kesehatan rutin, diet seimbang, dan aktivitas fisik dapat membantu menurunkan risiko.

 

Referensi:

Kementerian Kesehatan RI. Kanker payudara paling banyak di Indonesia, Kemenkes targetkan pemerataan layanan kesehatan [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 15]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220202/1639254/kanker-payudaya-paling-banyak-di-indonesia-kemenkes-targetkan-pemerataan-layanan-kesehatan/

National Breast Cancer Foundation. Early detection of breast cancer [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 16]. Available from: https://www.nationalbreastcancer.org/early-detection-of-breast-cancer/

National Center for Biotechnology Information. Breast cancer screening [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 15]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK447103/

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Risk factors for breast cancer [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 15]. Available from: https://www.cdc.gov/breast-cancer/risk-factors/index.html

Breastcancer.org. Breast cancer risk factors [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 15]. Available from: https://www.breastcancer.org/risk/risk-factors

Kementerian Kesehatan RI. Pencegahan penyakit kanker payudara [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 16]. Available from: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-kanker/pencegahan-penyakit-kanker-payudara

 

Osteopenia dan Osteoporosis Apa Perbedaannya?

Kesehatan tulang menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga kualitas hidup, terutama saat bertambahnya usia. Dua kondisi yang kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan tulang adalah osteopenia dan osteoporosis. Meskipun keduanya berhubungan dengan penurunan kepadatan tulang, 2 kondisi ini memiliki tingkat keparahan yang berbeda. Artikel ini akan membahas secara rinci perbedaan antara osteopenia dan osteoporosis, serta bagaimana cara mencegahnya.

Apa Itu Osteopenia dan Osteoporosis?  

  • Osteopenia adalah kondisi di mana kepadatan tulang Anda lebih rendah dari rata-rata orang seusia Anda, namun belum cukup parah untuk dianggap sebagai osteoporosis. Osteopenia dapat dianggap sebagai tahap awal penurunan kepadatan tulang, dan tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini bisa berkembang menjadi osteoporosis.
  • Osteoporosis, di sisi lain, adalah kondisi yang lebih serius di mana kepadatan tulang berkurang secara signifikan. Pada kondisi ini, tulang menjadi sangat lemah dan lebih rentan mengalami patah, terutama setelah jatuh atau terpeleset.

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena osteopenia dan osteoporosis, di antaranya:

  1. Jenis Kelamin: Wanita lebih berisiko mengalami osteoporosis dibandingkan pria, terutama setelah menopause akibat penurunan hormon estrogen.
  2. Usia: Seiring bertambahnya usia, kepadatan tulang alami menurun.
  3. Riwayat Keluarga: Jika salah satu anggota keluarga menderita osteoporosis, risiko Anda meningkat.
  4. Ukuran Tubuh: Pria dan wanita dengan tulang kecil lebih berisiko karena mereka memiliki lebih sedikit massa tulang.
  5. Kebiasaan Makan: Diet rendah kalsium, vitamin D, dan protein dapat memperburuk kesehatan tulang.
  6. Obat-obatan Jangka Panjang: Penggunaan obat kortikosteroid, antiepilepsi, kemoterapi, serta obat penghambat reuptake serotonin selektif (SSRI) dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

Bagaimana Cara Mendiagnosis?

Baik osteopenia maupun osteoporosis sering kali berkembang tanpa gejala. Oleh karena itu, pemeriksaan kepadatan mineral tulang (Bone Mineral Density/BMD) sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan metode Dual-Energy X-ray Absorptiometry (DXA/DEXA) pada pinggul dan tulang belakang bagian bawah.

  • Skor T digunakan untuk menentukan tingkat kerusakan tulang. Jika skor T Anda antara -1 hingga -2,5, Anda kemungkinan menderita osteopenia. Sedangkan skor di bawah -2,5 menunjukkan osteoporosis.

Perbandingan Osteopenia vs. Osteoporosis:

Pencegahan dan Pengobatan Osteopenia dan Osteoporosis

Meskipun osteopenia dapat berkembang menjadi osteoporosis, kondisi ini tidaklah tak terhindarkan. Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah perkembangan osteopenia menjadi osteoporosis:

  1. Asupan Kalsium dan Vitamin D: Pastikan Anda mengonsumsi cukup kalsium dan vitamin D untuk menjaga kepadatan tulang.
  2. Olahraga: Aktivitas fisik, terutama olahraga yang melibatkan beban tubuh seperti berjalan, lari, atau angkat beban, dapat membantu memperkuat tulang.
  3. Hindari Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebih: Kebiasaan buruk ini dapat mempercepat penurunan kepadatan tulang.
  4. Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk memperlambat penurunan kepadatan tulang atau bahkan membantu membangun kembali massa tulang yang hilang.

Osteopenia dan osteoporosis adalah kondisi yang berhubungan dengan penurunan kepadatan tulang. Osteopenia merupakan tahap awal, sementara osteoporosis adalah kondisi yang lebih parah dan berisiko menyebabkan patah tulang. Melakukan tindakan pencegahan, seperti menjaga asupan nutrisi, rutin berolahraga, serta melakukan pemeriksaan kepadatan tulang, adalah langkah penting untuk mencegah dan mengatasi kedua kondisi ini. Dengan penanganan yang tepat, kesehatan tulang dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama.

 

Referensi:

Medical News Today. Osteopenia vs osteoporosis: what’s the difference? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 17]. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/osteopenia-vs-osteoporosis#treatment 

WebMD. Osteopenia: early signs of bone loss [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 17]. Available from: https://www.webmd.com/osteoporosis/osteopenia-early-signs-of-bone-loss 

Healthline. Osteopenia vs osteoporosis: what’s the difference? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 17]. Available from: https://www.healthline.com/health/osteoarthritis/osteopenia-vs-osteoporosis#diagnosis 

 

10 Cara Menjaga Kesehatan Tulang Agar Terhindar dari Osteoporosis

Tulang memiliki peran penting dalam menopang tubuh, melindungi organ vital, dan memungkinkan pergerakan. Namun, seiring bertambahnya usia, tulang bisa kehilangan kepadatan, sehingga menjadi rentan terhadap penyakit seperti osteoporosis. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tulang sejak dini sangat penting agar tetap kuat dan padat hingga usia lanjut. Berikut adalah 10 langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan tulang:

Konsumsi Sayuran Kaya Nutrisi

Sayuran, khususnya yang tinggi vitamin C, baik untuk pembentukan tulang. Vitamin C berperan dalam produksi kolagen, komponen utama tulang, sekaligus sebagai antioksidan yang melindungi tulang dari radikal bebas. Beberapa sayuran yang kaya vitamin C adalah brokoli, bayam, dan paprika.

Penuhi Asupan Kalsium Harian

Kalsium adalah komponen utama pembentuk tulang. Untuk memenuhi kebutuhan harian, konsumsi makanan tinggi kalsium seperti susu, keju, yoghurt, dan tahu. Pastikan Anda mendapatkan setidaknya tiga porsi makanan kaya kalsium setiap hari, yang bisa mencakup susu rendah lemak atau produk susu lainnya, yang memberikan manfaat kalsium tanpa menambah kalori berlebih.

Tingkatkan Asupan Vitamin D

Vitamin D membantu penyerapan kalsium dan mendukung proses pembentukan tulang. Vitamin D dapat diperoleh dari paparan sinar matahari pagi, namun makanan seperti ikan salmon, ikan sarden, kuning telur, dan jamur tiram juga mengandung vitamin D. Usahakan untuk mendapatkan sinar matahari di pagi hari selama 15-20 menit setiap harinya.

Konsumsi Makanan yang Kaya Vitamin K

Vitamin K, terutama K2, berperan penting dalam mengurangi kehilangan kalsium dan membantu kalsium terikat kuat pada tulang. Makanan kaya vitamin K2 meliputi keju, natto (produk fermentasi kedelai), dan sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung. Mengonsumsi makanan ini secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan tulang.

Perbanyak Asupan Protein

Protein berperan dalam membangun dan menjaga kepadatan tulang. Studi menunjukkan bahwa asupan protein yang cukup, terutama protein hewani, berkaitan dengan massa tulang yang lebih padat. Sumber protein terbaik untuk tulang meliputi daging tanpa lemak, ikan, telur, dan produk susu. Jika Anda memilih protein nabati, pastikan mencukupinya dengan variasi pangan lainnya.

Jaga Berat Badan Ideal

Mempertahankan berat badan ideal penting untuk kesehatan tulang. Berat badan yang terlalu rendah dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh, sementara kelebihan berat badan memberi tekanan ekstra pada tulang, khususnya tulang belakang dan lutut. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui berat badan yang ideal dan bagaimana cara mencapainya.

Lakukan Olahraga Teratur

Berolahraga, terutama latihan beban dan olahraga yang melibatkan pergerakan tubuh, dapat meningkatkan kekuatan dan kepadatan tulang. Jalan cepat, jogging, angkat beban, atau latihan beban tubuh adalah pilihan baik untuk menjaga kesehatan tulang. Dengan berolahraga secara teratur, risiko osteoporosis dapat berkurang, serta meningkatkan kekuatan otot dan keseimbangan.

Perbanyak Asupan Omega-3

Asam lemak omega-3 memiliki efek positif pada kesehatan tulang dan membantu mengurangi peradangan yang dapat melemahkan tulang. Sumber omega-3 terbaik adalah ikan seperti salmon dan kembung, kacang-kacangan, serta biji-bijian. Mengonsumsi omega-3 secara rutin bisa membantu mempertahankan kepadatan tulang dan melindunginya dari kerusakan.

Hentikan Kebiasaan Merokok

Merokok dapat mengganggu proses regenerasi sel tulang dan mempercepat hilangnya kepadatan tulang, membuat tulang lebih rapuh. Berhenti merokok adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker mengenai program berhenti merokok yang cocok.

Batasi Konsumsi Alkohol

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan bisa melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang akibat osteoporosis. Batasi konsumsi alkohol maksimal 10 minuman per minggu, dan hindari konsumsi setiap hari agar tubuh, terutama tulang, tetap sehat dan kuat.

Menjaga kesehatan tulang bukan hanya soal kalsium, tapi juga mencakup berbagai pola hidup sehat. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa memperkuat tulang, menurunkan risiko osteoporosis, dan menikmati hidup sehat hingga usia lanjut.

 

Referensi:

Kementerian Kesehatan RI. Menjaga tulang sehat sejak dini [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1860/menjaga-tulang-sehat-sejak-dini 

Healthdirect Australia. Healthy bones [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/healthy-bones 

Medical News Today. What vitamins are good for bones? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/325903#vitamins 

Amankah Pengidap Penyakit Ginjal Meminum Kopi?

Di Indonesia, popularitas minuman kopi terus meningkat, terutama di kota-kota besar. Saat ini, kopi semakin menjadi favorit di kalangan dewasa muda. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini termasuk tuntutan pekerjaan, gaya hidup, kurang tidur, serta ketergantungan pada kopi sebagai sumber energi yang mudah diperoleh. Namun, ketika seseorang didiagnosis dengan penyakit ginjal, mereka sering kali bertanya-tanya: “Apakah saya perlu berhenti minum kopi?” Artikel ini membahas tentang pengidap penyakit ginjal meminum kopi apakah aman? serta memberikan panduan bagi mereka yang memiliki kondisi ini.

Secara umum, pengidap penyakit ginjal tidak perlu sepenuhnya menghindari kopi, tetapi mereka harus lebih berhati-hati dengan jumlah yang diminum dan bahan tambahan yang digunakan. Kopi hitam, misalnya, dianggap sebagai pilihan terbaik karena tidak mengandung tambahan fosfor dan kalium yang berlebihan, dua nutrisi yang harus dibatasi pada pengidap penyakit ginjal.

Kalium adalah salah satu elektrolit yang harus diperhatikan bagi pengidap penyakit ginjal. Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik sering kali kesulitan menjaga keseimbangan kadar kalium dalam tubuh. Kopi, meskipun tidak terlalu tinggi kalium, dapat menjadi sumber tambahan elektrolit ini jika diminum dalam jumlah besar.

Dalam satu cangkir kopi, terdapat sekitar 49 mg kalium. Konsumsi lebih dari tiga cangkir kopi sehari bisa berkontribusi terhadap tingginya kadar kalium dalam tubuh. 

Tips Menikmati Kopi Bagi Pengidap Penyakit Ginjal

  1. Konsumsi Secukupnya
    Batasi konsumsi kopi tidak lebih dari tiga cangkir sehari (sekitar 532-710 ml). 
  2. Perhatikan Tambahan Krimer dan Gula
    Beberapa orang suka menambahkan krimer atau gula ke dalam kopi mereka. Namun, bagi pengidap penyakit ginjal, ini dapat menjadi masalah. Krimer sering kali mengandung fosfor dan kalium yang tinggi, sehingga sebaiknya dihindari. Gula juga perlu dibatasi, terutama jika Anda juga memiliki diabetes, yang sering kali menjadi penyebab penyakit ginjal. Jika memungkinkan, minumlah kopi hitam tanpa tambahan krimer atau gula.
  3. Pertimbangkan Kopi Decaf
    Jika Anda ingin mengurangi kafein tetapi tetap menikmati rutinitas minum kopi, kopi decaf (tanpa kafein) bisa menjadi alternatif yang baik. Teh hitam atau hijau juga bisa menjadi pilihan dengan kandungan kafein dan kalium yang lebih rendah.
  4. Konsultasikan dengan Ahli Gizi
    Setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter terkait batasan dalam minum kopi. Mereka dapat memberikan saran yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan ginjal Anda. 

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang konsumsi kopi dan kesehatan ginjal, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter. Tinggalkan komentar di bawah jika Anda ingin berbagi pengalaman atau informasi tambahan!

 

Referensi:

National Kidney Foundation. Coffee and kidney disease: is it safe? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 7]. Available from: https://www.kidney.org/news-stories/coffee-and-kidney-disease-it-safe 

D’Apolonia G, Miller M, Cheng T, et al. Coffee consumption and risk of chronic kidney disease: results from the Atherosclerosis Risk in Communities Study. [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 7]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6057809/ 

Centers for Kidney Care. Top 8 best drinks for people with kidney disease [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 11]. Available from: https://cfkc.org/post/top-8-best-drinks-for-people-with-kidney-disease 

Verywell Health. What is coffee’s effect on the kidneys? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 17]. Available from: https://www.verywellhealth.com/what-is-coffees-effect-on-the-kidneys-4147536

 

Waspadai Flu Singapura (HFMD) pada Anak

Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau lebih dikenal sebagai Flu Singapura di Indonesia adalah penyakit menular yang sering menyerang anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah 5 tahun. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari kelompok enterovirus, seperti Coxsackievirus A16 (CA16) dan Enterovirus 71 (EV71). Meskipun flu Singapura sering dianggap ringan, infeksi yang disebabkan oleh varian virus EV71 bisa menyebabkan sakit yang lebih parah dan bahkan memicu komplikasi serius.

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus Flu Singapura meningkat di beberapa negara Asia, termasuk di Indonesia. Banyak orang tua yang khawatir dengan cepatnya penyebaran penyakit ini, terutama di lingkungan yang padat, seperti sekolah dan tempat penitipan anak.

Gejala Umum Flu Singapura (HFMD)

Sebagian besar anak yang terinfeksi HFMD akan mengalami gejala ringan selama 7 hingga 10 hari. Beberapa gejala umum yang sering terlihat meliputi:

  • Demam yang sering disertai lemas
  • Sakit tenggorokan
  • Luka-luka kecil yang melepuh di bagian dalam mulut, terutama di sekitar lidah dan gusi
  • Ruam atau lepuhan di area telapak tangan dan telapak kaki.

Karena gejalanya mirip dengan penyakit ringan lainnya, banyak orang tua yang kerap mengira penyakit ini adalah sariawan biasa. Padahal, lepuhan di mulut yang diikuti dengan ruam pada tangan dan kaki adalah tanda utama Flu Singapura.

Siapa yang Berisiko Tinggi Terkena Flu Singapura?

Penyakit ini paling sering menyerang anak di bawah 5 tahun, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada usia berapapun, bahkan pada orang dewasa. Di Indonesia, tempat-tempat seperti PAUD, TK, dan penitipan anak sering menjadi lokasi penyebaran utama penyakit ini, karena anak-anak cenderung lebih banyak berinteraksi fisik dengan teman-teman mereka. Karena penyebarannya yang relatif cepat, orang tua juga kerap kali khawatir jika anak-anak mereka tertular saat bermain atau berbagi mainan.

Bagi wanita hamil, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika terpapar atau merasakan tanda dan gejala penyakit ini. Meskipun komplikasi akibat HFMD jarang terjadi selama kehamilan, lebih baik tetap waspada.

Cara Penularan Flu Singapura

Beberapa cara penularan penyakit ini, meliputi:

  • Kontak langsung dengan cairan tubuh dari penderita, seperti tetesan air liur saat bersin atau batuk.
  • Menyentuh permukaan yang terkontaminasi, seperti mainan, gagang pintu, atau barang-barang umum lainnya.
  • Cairan dari lepuhan di kulit penderita.
  • Kontak dengan kotoran penderita, terutama pada anak-anak yang belum mandiri dalam toilet training.

Anak-anak sering kali lupa untuk mencuci tangan setelah bermain atau sebelum makan. Kebiasaan ini menjadi salah satu penyebab umum penyebaran virus HFMD.

Tips Pencegahan

Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sering kali diabaikan, terutama di lingkungan anak-anak. Untuk mencegah penularan HFMD, beberapa langkah yang bisa diterapkan orang tua di rumah adalah:

  • Mencuci tangan secara rutin dengan sabun selama minimal 20 detik, terutama setelah mengganti popok, menggunakan toilet, batuk, atau bersin.
  • Membersihkan dan mendisinfeksi mainan, alat makan, dan benda-benda yang sering disentuh anak, seperti gagang pintu dan permukaan meja.
  • Menghindari kontak langsung dengan penderita HFMD, seperti mencium atau memeluk mereka.
  • Mengajarkan anak untuk tidak menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci, terutama di area mata, hidung, dan mulut.
  • Memakai masker jika sakit, atau berada di lingkungan luar.

Di Indonesia, kebiasaan berbagi makanan juga umum dilakukan, terutama di acara-acara keluarga. Penting untuk mengajarkan anak untuk tidak berbagi makanan atau minuman ketika ada yang sedang sakit.

Cara Mengobati HFMD di Rumah

Kebanyakan anak yang terkena HFMD bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan medis khusus, kecuali pada sakit yang berat. Beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk mempercepat pemulihan adalah:

  • Memberikan obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti paracetamol, untuk meredakan gejala demam dan nyeri di mulut. Hindari pemberian aspirin pada anak-anak.
  • Menjaga hidrasi anak agar tidak dehidrasi, terutama jika mereka kesulitan makan atau minum akibat luka di mulut. Cairan seperti air putih, susu, atau kuah kaldu bisa membantu menjaga hidrasi anak.

 

Referensi:

World Health Organization. Regional Office for the Western Pacific. A guide to clinical management and public health response for hand, foot and mouth disease (HFMD). Manila: WHO Regional Office for the Western Pacific; 2011. p. 1. Available from: https://iris.who.int/handle/10665/207490

Centers for Disease Control and Prevention. Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) [Internet]. [cited 2024 Oct 4]. Available from: https://www.cdc.gov/hand-foot-mouth/about/index.html.

Breast Cancer Awareness Month

Halo #TemanPerjuangan

Kami mau mengajak Anda semua (Warrior, Survivor, maupun Care Giver Cancer) untuk hadir ke acara Breast Cancer Awareness Month dengan tema Living Beyond Breast Cancer, Acara ini dikemas dengan sangat menarik dan pastinya menambah wawasan semua.

Catat waktunya yah :

📅  Hari/Tanggal: Kamis, 24 Oktober 2024
⏰ Waktu: 11.30 – 15.30 WIB
📍 Tempat: Royal Event Hall Lt. G Mandaya Royal Hospital Puri

🎤Moderator: Shahnaz Haque (Cancer Survivor)

🎙Speakers: dr. Abdul Rachman, Sp.B (K) Onk (Spesialis Bedah Onkologi)

👩🏻‍🍳Chef Influencer: Chef Angie (Food Scientist & Top 8 MasterChef Indonesia S10)

Dapatkan:

Goodiebag menarik
Lunch box
Doorprize bagi yang beruntung
Health check (Mini MCU)

LINK PENDAFTARAN: bit.ly/BCM-2024 (Atau bisa scan barcode pada flyer)

Acara ini FREE tanpa dipungut biaya apapun dan kuota TERBATAS

Mari Kira Rayakan Perjuangan dan Harapan dengan Mendaftarkan Diri Anda 😊

#BCM #MandayaHospital #ICCC #Nutrican #Oneonco

Tips Olahraga Lansia untuk Menjaga Otot dan Sendi Tetap Bugar

Semakin bertambahnya usia, menjaga kesehatan otot dan sendi menjadi salah satu aspek terpenting untuk tetap dapat bergerak leluasa dan aktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Otot yang kuat dan sendi yang sehat memberikan dukungan pada tulang serta meningkatkan kemampuan tubuh untuk menopang diri. Namun, seiring bertambahnya usia, massa dan kekuatan otot mengalami penurunan. Penurunan ini dimulai perlahan pada usia 30 hingga 35 tahun, dan kemudian menurun lebih tajam saat kita mencapai usia 60-an. Meski begitu, kabar baiknya adalah kita tetap bisa mempertahankan kesehatan otot dan sendi melalui olahraga lansia yang tepat. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa orang yang sudah lanjut usia (di usia 90-an atau bahkan 100-an) masih dapat memperbaiki massa otot mereka dengan olahraga lansia yang teratur. Jadi, tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai!

Mengapa Otot dan Sendi Penting?

Selain memberikan kemampuan bergerak, otot memiliki peran penting dalam kesehatan metabolisme. Otot adalah tempat penyimpanan glukosa terbesar dalam tubuh, yang membantu mengatur kadar gula darah. Ketika kita berolahraga, otot menyerap glukosa lebih banyak dari aliran darah, mencegah penumpukan gula darah yang dapat memicu penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Di sisi lain, sendi yang sehat membantu mendukung fleksibilitas dan kekuatan otot, membuat kita dapat bergerak lebih mudah dan bebas tanpa rasa sakit.

Sayangnya, berkurangnya massa otot dan gangguan pada sendi juga dapat meningkatkan risiko terjatuh pada usia lanjut. Terjatuh sering kali menjadi masalah serius bagi lansia karena dapat menyebabkan cedera. Oleh karena itu, olahraga secara teratur penting dilakukan untuk menjaga keseimbangan, kekuatan, dan fleksibilitas tubuh.

Jenis-Jenis Olahraga yang Disarankan

Agar kesehatan otot dan sendi tetap optimal, ada empat jenis olahraga yang disarankan untuk dilakukan secara rutin: ketahanan (aerobik), kekuatan, keseimbangan, dan kelenturan. Masing-masing memiliki manfaat yang berbeda-beda namun saling melengkapi.

1. Olahraga Ketahanan (Aerobik)

Olahraga ketahanan berfungsi untuk meningkatkan daya tahan jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah. Jenis olahraga ini juga membantu meningkatkan pernapasan dan detak jantung. Beberapa contoh olahraga ketahanan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Jalan cepat
  • Joging
  • Berenang
  • Bersepeda
  • Menari
  • Bermain tenis atau basket

Bagi pemula, olahraga ini bisa dimulai dengan intensitas ringan hingga sedang, seperti jalan santai selama 10-15 menit. Setelah tubuh terbiasa, durasinya bisa ditingkatkan secara bertahap. Olahraga aerobik disarankan dilakukan selama 150 menit dalam seminggu atau sekitar 30 menit setiap harinya.

Tips:

  • Mulailah dengan pemanasan dan akhiri dengan pendinginan untuk menghindari cedera.
  • Dengarkan tubuh Anda. Jika merasa pusing atau nyeri, segera hentikan aktivitas dan istirahat.
  • Selalu pastikan untuk cukup minum saat berolahraga untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

2. Olahraga Kekuatan

Olahraga kekuatan membantu meningkatkan kekuatan otot, menjaga kestabilan tubuh, dan mencegah jatuh. Jenis olahraga ini biasanya melibatkan penggunaan beban, baik beban tubuh sendiri seperti push-up atau squat, maupun peralatan seperti dumbbell atau resistance band.

Jika baru mulai, gunakan beban ringan atau bahkan tanpa beban sama sekali untuk membiasakan tubuh. Setelah otot terasa lebih kuat, tingkatkan beban secara bertahap. Latihan kekuatan bisa dilakukan minimal dua kali seminggu, dengan jeda minimal satu hari antar sesi latihan untuk menghindari cedera otot.

Tips:

  • Jangan menahan napas saat mengangkat beban; bernapaslah secara teratur.
  • Gunakan gerakan yang halus dan mantap, hindari mengunci sendi lengan atau kaki dalam posisi lurus.

3. Olahraga Keseimbangan

Latihan keseimbangan sangat penting bagi lansia karena membantu mencegah terjatuh, yang bisa berakibat serius di usia lanjut. Olahraga ini tidak hanya menjaga keseimbangan tubuh, tetapi juga melatih koordinasi dan refleks.

Latihan keseimbangan bisa berupa gerakan sederhana seperti berdiri dengan satu kaki, berjalan di garis lurus, atau latihan tai chi. Selain itu, banyak latihan kekuatan tubuh bagian bawah, seperti squat, yang juga membantu meningkatkan keseimbangan.

Tips:

  • Awali dengan latihan sederhana dan gunakan bantuan sandaran, seperti kursi, jika perlu.
  • Lakukan latihan ini secara rutin untuk meningkatkan stabilitas tubuh.

4. Olahraga Kelenturan

Kelenturan tubuh penting untuk menjaga mobilitas sendi. Latihan kelenturan atau peregangan membantu otot dan sendi bergerak lebih bebas, sehingga memudahkan kita melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mengikat sepatu atau meraih sesuatu.

Contoh latihan kelenturan yang mudah dilakukan adalah peregangan betis dan peregangan sendi kaki. Pastikan untuk melakukan gerakan dengan perlahan dan tidak memaksakan diri jika merasa sakit.

Tips:

  • Lakukan peregangan setelah latihan ketahanan atau kekuatan saat otot masih hangat.
  • Hindari peregangan yang berlebihan hingga menyebabkan nyeri.

Mulai Olahraga Sekarang, Tanpa Alasan

Salah satu alasan umum orang enggan berolahraga adalah karena mereka merasa tidak punya waktu atau khawatir tidak mampu melakukannya dengan benar. Namun, berapa pun usia Anda, mulai bergerak adalah langkah awal yang baik untuk menjaga kesehatan. Bahkan beberapa menit aktivitas fisik setiap hari dapat memberikan manfaat jangka panjang. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau kekhawatiran khusus, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.

Olahraga bukan hanya untuk kebugaran fisik, tetapi juga untuk kesehatan mental dan kualitas hidup. Dengan menjaga otot dan sendi tetap kuat serta fleksibel, Anda dapat terus menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah dan mengurangi risiko penyakit terkait usia.

Jadi, jangan lelah untuk terus bergerak dan berolahraga. Apa pun usianya, tubuh Anda akan berterima kasih!

Referensi

NIH. Get Fit for Life [Internet]. 2021 [Cited 2024 April 24]. Available from: https://order.nia.nih.gov/sites/default/files/2021-02/exercise-physical-activity-get-fi t4-life.pdf

Filipiak S. Stay stronger, longer: 3 tips for maintaining muscle mass as you age [Internet]. 2023 [Cited 2024 April 24]. Available from:
https://www.ohio.edu/news/2023/09/stay-stronger-longer-3-tips-maintaining-musc le-mass-you-age

HelpGuide.org. Senior Exercise and Fitness Tips [Internet]. 2024 [Cited 2024 April 24]. Available from: https://www.helpguide.org/articles/healthy-living/exercise-and-fitness-as-you-age . htm

Promo SHOCKTOBER Bersama Sahabat KECC

 Untuk Para Pejuang Kanker

Dapatkan Nutrisi pasien kanker, Nutrican All Variant secara gratis! Hubungi kontak berikut untuk informasi lebih lanjut 1500880 atau 0878-98894848 8

Untuk Kamu Si Paling Kuat

Dapatkan penawaran hemat special produk Mediflex Plus, Prove D-1000, dan Osfit hanya berlaku pada Klikdokter Official Marketplace dengan periode 16-31 Oktober. Hubungi kontak berikut untuk informasi lebih lanjut 1500880 atau 0878-98894848

Health Talk Hiperfosfatemia pada Pasien CGK dengan Dialisis

Halo Sahabat IKCC,

Kebutuhan Zat Mineral pada penyandang PGK sering kali menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan, salah satunya adalah fosfat. Jika kadarnya berlebihan dalam darah akan mengakitbatkan berbagai masalah kesehatan. Bagaimana cara menjaga agar tetap seimbang?

Yuk kita bahas lebih dalam lagi dalam Health Talk IKCC berkolaborasi dengan RS Prikasih dengan tema “Hiperfosfatemia pada Pasien CGK dengan Dialisis” bersama dr. Muhammad Syafiq, Sp.PD-KGH

🗓️ Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Oktober 2024
⏰ Waktu : 10.00 – 12.00 WIB
📍 Tempat : Auditorium RS Prikasih

Segera daftar karna kuota terbatas!
🔗 Link Pendaftaran :
https://bit.ly/IKCC-RSPRIKASIH

Dapatkan!!
🎁 Doorprize untuk 3 Peserta Beruntung
✨ Goodibag, Free Check-up (GDS, Tensi, BMI), Snack Box

Info lebih lanjut (WA) :
IKCC : 0811 1190 967
Eka – RS Prikasih : 0877 9757 2178

Tanggal :
Sahabat KECC
Tentang Event

Bagikan : Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC
Sahabat KECC