Beranda Rewards
Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC

11 Rekomendasi Vitamin untuk Lansia yang Wajib Dikonsumsi

Kenapa Vitamin Sangat Diperlukan?

Seiring bertambahnya usia, fungsi tubuh akan menurun, hal ini akan berdampak pada kebutuhan nutrisi seseorang mengalami perubahan yang signifikan. Lansia sering kali menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan gizi mereka karena berbagai faktor, termasuk penurunan metabolisme, perubahan pola makan, dan adanya kondisi kesehatan tertentu. Oleh karena itu, asupan vitamin yang cukup menjadi sangat penting untuk mendukung kesehatan dan kualitas hidup lansia. Vitamin membantu menjaga fungsi tubuh secara optimal, berkontribusi pada kesehatan tulang, meningkatkan sistem imun, mendukung kesehatan kognitif, dan mencegah berbagai penyakit. Memastikan asupan vitamin yang tepat akan membantu lansia mempertahankan vitalitas dan kualitas hidup di usia senja.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lansia dibagi menjadi beberapa golongan usia:

  • Usia Pertengahan: 45–59 tahun
  • Lanjut Usia: 60–74 tahun
  • Lanjut Usia Tua: 75–90 tahun
  • Lansia Sangat Tua: di atas 90 tahun

Untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup, lansia perlu memperhatikan asupan vitamin yang dapat mendukung fungsi tubuh secara optimal. Berikut adalah beberapa vitamin yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh lansia: 

  1. Asam Folat

     

    makanan yang mengandung asam folat

    Asam folat penting bagi lansia karena berperan dalam pembentukan sel, sintesis DNA, dan mendukung kesehatan otak. Dosis yang direkomendasikan untuk orang dewasa berusia di atas 60 tahun adalah 400 mcg per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia dan masalah kognitif. Sumber asam folat yang baik meliputi sayuran hijau (seperti bayam dan brokoli), kacang-kacangan, jeruk, dan sereal.

  1. Vitamin D

     

    sinar matahari untuk vitamin D

    Vitamin D sangat penting untuk penyerapan kalsium dan kesehatan tulang, yang membantu mencegah osteoporosis dan patah tulang pada lansia. Dosis yang dianjurkan adalah 800 IU per hari. Selain itu, vitamin D juga berkontribusi pada kesehatan sistem imun. Sumber vitamin D meliputi ikan berlemak seperti salmon, produk susu, dan paparan sinar matahari yang cukup untuk membantu mengaktifkan vitamin D yang belum aktif di kulit.

  1. Vitamin B12

    sumber vitamin B12

    Vitamin B12 penting untuk pembentukan sel darah merah, kesehatan saraf, dan produksi DNA. Kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B12 dapat menurun seiring bertambahnya usia, sehingga suplementasi mungkin diperlukan. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 2,4 mcg per hari. Sumber alami vitamin B12 termasuk daging, ikan, telur, dan sereal.

  1. Vitamin C

    sumber vitamin C

    Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang kuat, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan membantu penyembuhan luka. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 75 mg per hari. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk scurvy. Sumber vitamin C yang baik meliputi buah-buahan seperti jeruk, kiwi, dan stroberi, serta sayuran seperti paprika dan brokoli.

  1. Vitamin A

    sumber vitamin A

    Vitamin A penting untuk kesehatan penglihatan, sistem imun, dan kesehatan kulit. Dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 900 mcg per hari. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah penglihatan dan meningkatkan risiko infeksi. Sumber vitamin A meliputi makanan seperti hati, wortel, dan sayuran berwarna oranye dan hijau gelap.

  1. Vitamin E

    sumber vitamin E

    Vitamin E adalah salah satu antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 15 mg per hari. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan masalah neurologis dan sistem imun. Sumber vitamin E meliputi kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati.

  1. Vitamin K

    sumber vitamin E

    Vitamin K berperan penting dalam pembekuan darah dan kesehatan tulang. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 120 mcg per hari. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan masalah pembekuan darah. Sumber vitamin K yang baik meliputi sayuran hijau, seperti kale, bayam, dan brokoli.

  1. Vitamin B6

    sumber vitamin B6

    Vitamin B6 mendukung fungsi otak, produksi neurotransmiter, dan metabolisme protein. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 1,7 mg per hari. Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan masalah mood dan gangguan fungsi kognitif. Sumber vitamin B6 termasuk daging, ikan, pisang, dan kentang.

  1. Vitamin B3 (niacin)

    sumber vitamin B3

    Niacin berperan dalam metabolisme energi dan kesehatan kulit. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 14 mg per hari. Niacin juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Sumber niacin yang baik meliputi daging ayam, ikan, dan sereal yang diperkaya.

  1. Vitamin B2 (riboflavin)

    sumber vitamin B2

    Riboflavin penting untuk produksi energi dan metabolisme lemak. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 1,3 mg per hari. Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan masalah kulit dan mata. Sumber riboflavin meliputi produk susu, telur, dan sayuran hijau.

  1. Vitamin B1 (thiamine)

    sumber vitamin B1

    Thiamine berperan dalam metabolisme karbohidrat dan fungsi saraf. Dosis yang dianjurkan untuk lansia adalah 1,2 mg per hari. Kekurangan thiamin dapat menyebabkan gangguan neurologis. Sumber thiamine meliputi biji-bijian, kacang-kacangan, dan daging.

 

Dengan memastikan asupan vitamin yang tepat, lansia dapat mendukung kesehatan dan kualitas hidup mereka. Penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memulai suplementasi vitamin untuk memastikan kebutuhan individu terpenuhi dengan cara yang aman dan efektif.

 

Referensi:

Kementerian Kesehatan RI. Kebutuhan gizi pada lansia [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2354/kebutuhan-gizi-pada-lansia 

National Institute on Aging. Vitamins and minerals for older adults [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://www.nia.nih.gov/health/vitamins-and-supplements/vitamins-and-minerals-older-adults 

U.S. Department of Agriculture, U.S. Department of Health and Human Services. Dietary guidelines for Americans, 2020-2025. 9th ed. December 2020. Available from: https://DietaryGuidelines.gov [cited 2024 Oct 29].

 

Forneuro

Komposisi :
Vitamin B1 100 mg, vitamin B6 50 mg, vitamin B12 100 mcg, natural Vitamin E 200 IU, asam folat 400 mcg

Dosis & Cara Pemberian
Dosis : Dewasa = 1 kapsul lunak per hari atau sesuai petunjuk dokter
Cara Pemberian : Forneuro dapat diminum kapan saja, baik sebelum maupun sesudah makan

Kemasan :
Dus, 5 strip @ 6 kapsul lunak

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celsius.

Interaksi Obat
Forneuro sebaiknya tidak dikonsumsi bersama Levodopa. Kandungan vitamin B6 dalam produk Forneuro, sehingga dapat menonaktifkan kerja Levodopa.

Amankah Penderita Lambung Mengonsumsi Vitamin C dan Perlukah Defisit?

Vitamin C atau sering dikenal dengan asam askorbat, adalah nutrisi penting yang harus kita dapatkan untuk nutrisi tubuh kita. Rekomendasi jumlah vitamin C yang harus dikonsumsi adalah 80 mg. Tetapi tingkat atas yang dapat ditoleransi untuk penggunaan jangka panjang dalam bentuk suplemen adalah 1.000 mg vitamin C per hari.

Namun, beberapa orang tidak dapat mengonsumsi vitamin C yang lebih tinggi karena akan mengganggu pencernaan tubuh. Salah satunya orang yang menderita gangguan lambung seperti maag, gerd dan gastritis. Padahal, mengonsumsi vitamin C sangat penting agar tidak terkena penyakit seperti sariawan, penyembuhan luka dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Apakah Aman Mengonsumsi Vitamin C Bagi Penderita Lambung?

Ternyata, lambung menghasilkan asam klorida serta enzim untuk mencerna makanan. Organ ini juga melindungi diri dari bahan kimia ini dengan mengeluarkan lapisan lendir dan bikarbonat sebagai penghalang asam lambung. Sehingga saat mengonsumsi asam, lambung tetap dapat terlindungi.

Namun, tidak semua lapisan lendir dan bikarbonat dapat mengatasi asam lambung. Beberapa orang masih mengalami gejala keasaman lambung. Hal ini sering dikaitkan dengan suatu kondisi yang dikenal sebagai penyakit refluks gastro-esofagus (GERD), di mana isi lambung naik kembali ke organ esofagus yang tidak memiliki pelindung diri dari iritasi asam lambung.

Naiknya keasaman lambung memiliki banyak ciri.ciri. Mulas dan gangguan pencernaan sangat umum terjadi saat asam lambung terjadi. Kondisi naiknya asam lambung diakibatkan beberapa faktor, seperti kelebihan berat badan, merokok, cemas atau stres atau yang memiliki hernia hiatus atau penyakit yang terjadi di mana bagian perut naik ke dada.

Dalam kasus ini, mengonsumsi suplemen asam bahkan asam lemah seperti vitamin C dapat memicu rasa tidak nyaman. Beberapa orang lebih sensitif terhadap keasaman vitamin C daripada yang lain, dan merasa bahwa suplemen vitamin C memiliki efek yang membuat asam lambung terjadi.

Tips Memilih Vitamin C yang Aman untuk Lambung

Solusi jika Anda rentan terhadap gangguan pencernaan atau asam lambung, maka harus mengonsumsi vitamin C non-asam atau vitamin C lembut agar tidak mengganggu sistem pencernaan. Suplemen semacam itu dikenal sebagai vitamin C penyangga, karena keasamannya disangga atau dinetralkan, dengan menggabungkannya secara kimia dengan mineral. Ketika dikombinasikan dengan kalsium, misalnya, untuk menghasilkan kalsium askorbat, ini sangat mengurangi keasaman vitamin C dan membuatnya lebih lembut di perut.

Pilihan lain untuk penderita asam lambung adalah bentuk vitamin C pelepasan berkelanjutan atau bertahap. Seperti namanya, vitamin ini melepaskan asam askorbat pada tingkat lambat yang konstan selama enam hingga delapan jam. Hal Ini tidak hanya memastikan jumlah vitamin C dalam darah Anda tetap lebih tinggi secara konsisten lebih lama, tetapi juga mengurangi jumlah vitamin C yang ada di perut pada satu waktu.

Sebagai alternatif, vitamin C effervescent atau pelepasan berkelanjutan dilarutkan dalam air untuk menghasilkan minuman enak yang dapat membantu menyerap lebih cepat. Air juga dapat mengencerkan asam askorbat untuk mengurangi kemungkinan gangguan pencernaan.

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengelompokan kandungan vitamin C yang aman untuk lambung, yaitu:

  • Kalsium askorbat. Ini merupakan jenis yang dapat menetralkan keasaman. Caranya dengan mengikat asam askorbat ke kalsium. Jenis ini cocok untuk pemilik perut sensitif.
  • Sodium askorbat. Ini merupakan bentuk murni, tapi terlalu asam untuk perut. Jenis ini dapat meningkatkan kadar sodium (natrium) dalam tubuh. Pengidap gangguan lambung tidak boleh memilih sodium askorbat.
  • Asam askorbat. Ini adalah bentuk murni dari vitamin C atau terikat pada mineral untuk menciptakan bentuk ‘askorbat’. Jenis ini lebih mudah tubuh serap melalui aliran darah.
  • Jenis askorbat lainnya. Asam askorbat juga bisa terikat dengan mineral lainnya. Misalnya, magnesium, kromium, zink, atau mangan. Jika memilih salah satunya, pastikan jumlahnya tidak melebihi dari asupan harian yang dokter sarankan.

Produk Vitamin C Yang Aman Bagi Lambung

Untuk memenuhi nutrisi dan menghindari defisiensi vitamin c penderita pencernaan seperti asam lambung dapat mengonsumsi vitamin C. Namun, Anda harus memperhatikan produk untuk mencegah penyakit tersebut. Ada produk yang bisa Anda coba yang memiliki efek lebih lembut dan lebih ramah perut yaitu Prove C.

Prove C mengandung gabungan asam askorbat dan metabolit lemak sehingga dapat diserap dengan lebih baik dan lebih cepat ke dalam tubuh. Jadi penderita lambung tetap bisa mengonsumsi Prove C untuk memenuhi kebutuhan harian vitamin C dan tidak perlu defisit.

Itu dia penjelasan mengenai amankah mengonsumsi vitamin C dan perlukah defisit. Jika ingin mengetahui informasi seputar kesehatan lainnya, Anda bisa mengunjungi website Sahabat KECC di sini.

Referensi:

Healthline. Does Too Much Vitamin C Cause Side Effects?
WebMD. Pick the Right Vitamins and Supplements for You.
The National Institutes of Health (NIH). Pick the Right Vitamins and Supplements for You

Apakah Cukup Vitamin C Hanya dari Buah Jeruk?

Vitamin C diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Vitamin C adalah tergolong vitamin yang larut dalam air sehingga tubuh membutuhkan asupan vitamin ini secara teratur.

Vitamin C tidak hanya terdapat pada buah jeruk saja, tetapi juga pada blewah, kiwi, mangga, pepaya, nanas, stroberi, rasberi, blueberry, cranberry, dan semangka. Informasi lebih jelas mengenai pentingnya vitamin C bisa diperoleh di bawah ini!

Mengenal Manfaat Vitamin C

Vitamin C diperlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan di semua bagian tubuh. Selain itu, manfaat lain dari vitamin C adalah:

  • Membentuk protein penting yang digunakan untuk membuat kulit, tendon,
    ligamen, dan pembuluh darah.
  • Menyembuhkan luka dan mencegah pembentukan jaringan parut.
  • Memperbaiki dan memelihara tulang rawan, tulang, dan gigi.
  • Membantu penyerapan zat besi.
  • Vitamin C adalah salah satu dari banyak antioksidan. Antioksidan sendiri merupakan nutrisi yang memblokir beberapa kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.

Radikal bebas dibuat ketika tubuh memecah makanan atau ketika kamu terpapar asap tembakau atau radiasi. Penumpukan radikal bebas dari waktu ke waktu sebagian besar bertanggung jawab atas proses penuaan.

Radikal bebas dapat berperan dalam kanker, penyakit jantung, dan kondisi seperti artritis. Tubuh tidak mampu membuat dan tidak dapat menyimpan vitamin C. Oleh karena itu, penting untuk memasukkan banyak makanan yang mengandung vitamin C dalam makanan sehari-hari.

Sumber Vitamin C Selain Buah

Tidak hanya buah, vitamin C juga bisa ditemukan pada jenis sayuran. Seperti brokoli, di mana satu cangkir brokoli cincang mentah mengandung 81 miligram vitamin C. Walaupun tidak sebanyak jeruk, kandungan ini bisa memenuhi asupan vitamin C per harinya.

Brokoli merupakan sumber kalsium, kalium, serat, vitamin A dan K yang sangat baik, dan kaya antioksidan. Memasak brokoli dapat mengurangi kadar vitamin C-nya. Ada baiknya saat mengolah cukup dengan mengukus brokoli beberapa menit.

Kol mentah juga merupakan sumber vitamin C yang bisa menjadi opsi lain selain brokoli dan buah-buah yang telah disebutkan sebelumnya. Namun, berbeda dengan brokoli, justru dengan memasak kol kamu akan mendapatkan jumlah vitamin C yang lebih tinggi.

Siapa bilang kentang hanya sebagai penambah kalori? Kentang ternyata juga memiliki kandungan vitamin C yang tidak boleh dianggap sepele. Sajian kentang panggang dengan topping sehat, seperti brokoli, salsa, atau setetes krim asam, bisa menambah asupan vitamin C dalam tubuh—selain enak juga rasanya.

Pun, kentang terkenal dengan kandungan potasium niasin dan magnesium yang baik. Plus, makan kentang adalah cara yang baik untuk menambahkan serat ke dalam makanan selama kamu memakan kulit kentangnya juga.

Menjaga asupan vitamin C sangat penting. U.S. Food and Nutrition Board merekomendasikan aturan takaran vitamin C sebagai berikut:

  • Bayi hingga 6 bulan harus mendapatkan setidaknya 40 miligram.
  • Anak-anak antara 4 dan 8 tahun harus mendapatkan 25 miligram.
  • Remaja antara usia 14 dan 18 harus mendapatkan sekitar 75 miligram di mana
    untuk anak laki-laki dan 65 miligram untuk anak perempuan,
  • Berusia 19 dan lebih tua, kebutuhan potensialnya adalah 90 miligram untuk pria dan 75 miligram untuk wanita. Beberapa orang membutuhkan vitamin C tambahan, seperti perokok, yang seharusnya mendapatkan tambahan 35 miligram per hari. Wanita hamil membutuhkan 85 miligram, dan wanita menyusui membutuhkan 120 miligram vitamin C.

Sumber:

MedlinePlus. Diakses pada 2020. Vitamin C.
Very Well Fit. Diakses pada 2020. 15 Foods That Are High in Vitamin C.
Everyday Health. Diakses pada 2020. The Top Foods High in Vitamin C — and Why the Nutrient Is So Critical.

Berapa Kandungan Vitamin D yang Diperlukan oleh Tubuh?

Vitamin D adalah nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh untuk membantu penyerapan fosfor dan kalsium dalam tubuh. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam sistem imunitas tubuh, serta menjaga kesehatan tulang dan gigi. Namun sebenarnya, berapa banyak kandungan vitamin D yang diperlukan tubuh? Yuk, simak artikel berikut ini!

Angka Kecukupan Gizi Vitamin D

Angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin D berbeda pada setiap orang tergantung pada jenis kelamin, usia dan kondisi kesehatannya. Berikut ini adalah AKG vitamin D per hari secara umum:

  • Usia 0–11 bulan: 10 mcg (400 IU)
  • Usia 1–64 tahun: 15 mcg (600 IU)
  • Usia ≥65 tahun: 20 mcg (800 IU)
  • Ibu hamil dan menyusui: 15 mcg (600 IU)

Aturan dan Dosis Mengonsumsi Vitamin D

Dosis dan aturan mengonsumsi vitamin D ditentukan berdasarkan usia dan masalah kesehatan yang dialami pasien. Berikut ini adalah dosis umum vitamin D berdasarkan usia dan tujuan penggunaannya:

Tujuan: Suplementasi vitamin D

  • Dewasa dan anak-anak: Dosis mengikuti angka kebutuhan gizi sesuai usia dan kondisi.

Tujuan: Menangani rakitis

  • Dewasa dan anak-anak: 300–12.500 mcg (12.000–500.000 IU) per hari.

Tujuan: Menangani dan mencegah osteoporosis

  • Usia >50 tahun: 20–25 mcg (800–1.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan
    dengan suplemen kalsium.

Tujuan: Menangani hipoparatiroid

  • Dewasa: 625–5.000 mcg (50.000–200.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan
    dengan suplemen kalsium.

Tujuan: Menangani hipofosfatemia

  • Dewasa: 250–1.500 mcg (10.000–60.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan
    dengan suplemen fosfat.
  • Anak-anak: 1.000–2.000 mcg (40.000–80.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan
    dengan suplemen fosfat.

Tujuan: Defisiensi vitamin D akibat malabsorsi makanan atau penyakit liver

  • Dewasa: 1.000 mcg (40.000 IU) per hari.

Pada umumnya, vitamin D sediaan 400-1.000 IU dapat dibeli bebas oleh pasien dengan tujuan suplementasi, sedangkan vitamin D dosis tinggi harus dengan resep dokter karena ditujukan sebagai pengobatan kekurangan vitamin D.

Cara Mengonsumsi Vitamin D dengan Benar

Sebelum mengonsumsi vitamin D, bacalah informasi yang tertera pada kemasan produk terlebih dahulu. Jika Anda ragu atau punya kondisi kesehatan khusus, konsultasikan dengan dokter mengenai dosis, pilihan produk dan cara penggunaan agar sesuai dengan kebutuhan tubuhmu. Perlu diketahui bahwa suplemen vitamin D dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan tubuh terhadap vitamin dan mineral jika asupan vitamin dan mineral dari makanan tidak cukup.

Suplemen vitamin D bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun akan lebih baik dikonsumsi setelah makan agar penyerapan vitamin D oleh tubuh lebih baik. Vitamin D tersedia dalam beberapa bentuk sediaan seperti tetes, sirup atau tablet. Perhatikan juga cara penggunaan dan takaran obat sebelum memberikan vitamin D, terutama ke anak. Sebab, takaran yang salah bisa meningkatkan risiko terjadinya overdosis atau efek samping yang mungkin dapat terjadi.

Jika Anda sedang mengonsumsi obat tertentu, seperti orlistat atau cholestyramine, konsumsilah suplemen vitamin D setidaknya 2 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi obat tersebut. Ikutilah setiap saran dokter selama menjalani terapi dengan suplemen vitamin D, termasuk jika dianjurkan untuk menjalani diet atau pola makan tertentu. Hal ini untuk meningkatkan efektivitas suplemen dan mencegah efek samping.

Simpan suplemen vitamin D di tempat yang sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Selain itu, jauhkan suplemen ini dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping dan Bahaya Vitamin D

Sebenarnya, mengonsumsi vitamin D jarang sekali menimbulkan efek samping. Namun, ada beberapa efek yang mungkin dapat terjadi jika vitamin D dikonsumsi berlebihan, antara lain:

  • Mual atau muntah
  • Tubuh terasa lelah
  • Perubahan suasana hati atau linglung
  • Sakit perut
  • Hilang nafsu makan
  • Mudah haus
  • Sering buang air kecil
  • Sembelit
  • Telinga berdenging

Segera hentikan konsumsi suplemen vitamin D dan periksakan ke dokter jika mengalami alergi, seperti bengkak di bibir atau mata, biduran, kesulitan bernafas atau atau efek samping di atas.

Itu dia penjelasan mengenai kandungan vitamin D yang diperlukan oleh tubuh. Jika Anda ingin mengonsumsi vitamin D bisa memilih Prove D3 1000 IU sebagai salah satu pilihan. Sebab, Prove D3 1000 IU mengandung bebas gluten, aman untuk ibu hamil dan menyusui dan sudah tersertifikasi BPOM. Anda bisa mendapatkan Prove D3 1000 IU tablet maupun berbentuk tetes seperti Prove D3 Drop di sini.Ketahui dosis, manfaat, dan cara konsumsi vitamin D yang tepat untuk kesehatan tubuh.

Jangan lupa juga untuk membaca informasi seputar kesehatan lainnya di Website Sahabat KECC.

Referensi:

Verywell Fit (2022). The Health Benefits of Vitamin D.
Healthline (2021). How Much Vitamin D Should You Take For Optimal Health?.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019). Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (2023). Cek Produk BPOM. Vitamin D.
National Health Service (2020). Vitamin D.
National Institute of Health (2023). Office of Dietary Supplements. Vitamin D.
Mayo Clinic (2021). Vitamin D.
Drugs (2022). Vitamin D.
Vitamin D Deficiency: A Central and Eastern European Expert Consensus Statement. Nutrients, 14(7), pp. 1483. doi: 10.3390/nu14071483.

Zegavit

Komposisi :
Vitamin E 30 IU, Vitamin C 750 mg, Vitamin B1 HCL 15 mg, Vitamin B2 15 mg, Niacinamide 100 mg, Vitamin B6 25 mg, Vitamin B12 12 mcg, Folic acid 0,4 mg, Calcium (as Calciom pantothenate and calcium carbonate) 20 mg, Pantothenic acid (as calcium pantothenate) 20 mg, Zinc (as zinc sulfate heptahydrate) 20 mg

Dosis dan cara Penggunaan :
Untuk dewasa dan anak 12 tahun atau lebih, Zegavit cukup dikonsumsi satu kaplet sehari atau atas petunjuk dokter.

Kemasan :
Boks, 10 blister @6 kaplet salut selaput

Penyimpanan :
Simpan pada suhu ruang ( < 30 derajat Celsius ).

Keunggulan Zegavit :
– Zegavit mengandung vit C, Vit E, Vit B kompleks dan Zink. Membantu memelihara imunitas tubuh dan membantu memenuhi mikronutrien harian
– Kandungan Vitamin C tinggi (750mg)
– Praktis (Dosis minum 1 Kaplet / hari)

Kesehatan Tulang: Perbedaan Manfaat Kalsium dan Vitamin D

Kesehatan Tulang sangat bergantung pada asupan kalsium dan vitamin D yang seimbang. Tulang berfungsi untuk menyokong tubuh, melindungi organ vital, memungkinkan pergerakan, serta sebagai tempat pembentukan sel darah dan penyimpanan mineral seperti kalsium. Pola makan yang kaya akan kalsium dan vitamin D sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang

Kalsium

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh. Sekitar 99% kalsium total dalam tubuh disimpan di tulang dan gigi, sedangkan 1%-nya ditemukan dalam jaringan lain seperti darah, otot, dan cairan sel. Kalsium sangat penting untuk mineralisasi tulang yang diperlukan dalam pembentukan tulang dan menjaga kekuatan tulang. 

Kebutuhan kalsium setiap hari menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019 tergantung dari usia, yaitu sebagai berikut:

  • Usia 1-3 tahun :  650 mg
  • Usia 4-9 tahun : 1000 mg
  • Usia 10-18 tahun : 1200 mg
  • Usia 19-49 tahun : 1000 mg
  • Usia 50 tahun atau lebih : 1200 mg
  • Ibu hamil dan menyusui : 1200 mg

Kalsium tidak dibuat di dalam tubuh sehingga hanya bisa didapatkan dari makanan yang mengandung kalsium. Jika kebutuhan akan kalsium tidak tercukupi dari makanan, maka bisa dilengkapi dengan suplemen kalsium. 

Sumber makanan yang mengandung kalsium antara lain:

  • Susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt
  • Ikan, seperti salmon dan sarden
  • Sayuran hijau, seperti brokoli dan kale
  • Kacang-kacangan, seperti kacang kedelai, kacang tanah, dan kacang almon 
  • Tahu

Menurut penelitian tahun 2017, rata-rata asupan kalsium orang dewasa di Indonesia sangat rendah, kurang dari 400 mg/hari. Kekurangan kalsium ini mungkin tidak menimbulkan gejala langsung, tetapi dapat menyebabkan penurunan massa tulang dalam jangka panjang. Hal ini bisa mengarah pada pengeroposan tulang (osteoporosis) dan meningkatkan risiko patah tulang, terutama pada usia lanjut.

Vitamin D

Vitamin D merupakan salah satu vitamin larut lemak yang berperan dalam sejumlah fungsi penting pada tubuh untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit. Untuk kesehatan tulang, vitamin D dalam bentuk aktifnya berperan mempertahankan kadar kalsium dalam darah, antara lain dengan cara meningkatkan penyerapan kalsium dari usus. Penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin D dapat meningkatkan massa tulang dan mencegah pengeroposan tulang. 

Kebutuhan harian vitamin D dalam kondisi sehat dengan kadar vitamin D dalam darah yang normal adalah 400 IU untuk bayi hingga usia 1 tahun, 600 IU untuk anak dan dewasa hingga usia 64 tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui, serta 800 IU untuk orang usia di atas 64 tahun.

Vitamin D bisa didapatkan dari beberapa sumber, yaitu:

  • Dibentuk secara alami di kulit

Secara alami pada kulit manusia terdapat provitamin D yang disebut 7-dehydrocholesterol. Dengan paparan sinar ultraviolet B (UVB) matahari pada kulit, maka provitamin D tersebut akan diubah menjadi previtamin D dan kemudian diubah menjadi vitamin D dalam bentuk vitamin D3.

  • Makanan yang mengandung vitamin D

Beberapa jenis makanan memiliki kandungan vitamin D, seperti ikan dari laut (misalnya salmon, sarden, tuna), minyak ikan kod, hati sapi, kuning telur, keju, mentega, susu, dan jamur. Namun kandungan vitamin D dalam sumber makanan tersebut relatif kecil, sehingga seringkali masih belum cukup memenuhi kebutuhan harian akan vitamin D. Umumnya vitamin D yang berasal dari sumber hewani adalah dalam bentuk vitamin D3 (cholecalciferol), sedangkan yang berasal dari sumber nabati adalah vitamin D2 (ergocalciferol).

  • Suplemen yang mengandung vitamin D

Jika kebutuhan vitamin D belum tercukupi dari paparan sinar UVB matahari dan makanan yang mengandung vitamin D, maka bisa dilengkapi dengan konsumsi suplemen vitamin D. Suplemen vitamin D ada yang dalam bentuk vitamin D2 dan D3. Berdasarkan hasil suatu penelitian, vitamin D3 lebih efektif dalam meningkatkan kadar vitamin D dalam darah dibanding vitamin D2. 

Vitamin D2 atau D3 merupakan bentuk vitamin D yang belum aktif, yang akan dimetabolisme terlebih dahulu di hati dan ginjal menjadi bentuk vitamin D yang paling aktif.

Jadi kalsium dan vitamin D bekerja bersama untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang. Kalsium membantu membentuk tulang, sedangkan vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Jadi jika asupan kalsium terpenuhi namun tubuh kekurangan vitamin D atau sebaliknya, jika kadar vitamin D dalam tubuh cukup namun asupan kalsium kurang terpenuhi, maka tetap akan berisiko menurunkan kekuatan tulang atau osteoporosis.

 

Referensi:

  1. Bone biology. https://www.osteoporosis.foundation/health-professionals/about-osteoporosis/bone-biology 
  2. Calcium and calcium salts. J Assoc Physicians India 2017;65:100-3.
  3. The role of calcium and vitamin D in bone health. https://www.healthcentral.com/nutrition/role-calcium-vitamin-d-bone-health
  4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 28 tahun 2019 tentang angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia.
  5. Global dietary calcium intake among adults: A systematic review. Osteoporos Int. 2017;28(12):3315-24. 
  6. Vitamin D. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-HealthProfessional/?print=1

 

Hevit Plus

Hevit Plus :
Vitamin E ………………………………………30 IU
Vitamin C ……………………………….…..500 mg
Vitamin B1 ……………………..……………15 mg
Vitamin B6 ……………………………………25 mg
Vitamin B12 ………………………………..40 mcg
Zinc ………………………………….……………20 mg

Dosis dan Cara Penggunaan:
Dewasa : 1 Kaplet per hari setelah makan atau sesuai anjuran dokter

Kemasan :
Dus isi 10 strip @ 10 Kaplet salut selaput

Penyimpanan :
Simpan pada suhu ruangan (<30 °C), ditempat yang kering dan terlindung dari cahaya

Keunggulan Hevit Plus :
Keunggulan Hevit Plus :
– Hevit-Plus mengandung vitamin E, vitamin C, vitamin B1, B6, B12 dan Zinc untuk Memelihara imunitas tubuh, memenuhi kebutuhan mikronutrien harian dalam satu kali minum
– Hevit-Plus tersedia dalam sediaan kaplet salut selaput sehingga praktis untuk cara penggunaannya.

 

Prove Z

Komposisi :
Setiap kaplet salut selaput mengandung:
Vitamin E …… 30 IU
Vitamin C …….. 500 mg
Vitamin B1 …… 15 mg
Vitamin B6 …… 25 mg
Vitamin B12 … 40 mcg
Zinc …………….. 20 mg

Dosis dan Cara Penggunaan:
PROVE Z :
Dewasa dan anak 12 tahun atau lebih:
satu kaplet sehari atau atas petunjuk dokter.

Kemasan:
Prove Z :
1 Boks isi 10 strip @10 kaplet salut selaput

Cara Penyimpanan :
Simpan pada suhu ruangan (<30 °C), ditempat yang kering dan terlindung dari cahaya & kelembapan.

 

Keunggulan :
– PROVE Z mengandung vitamin E, vitamin C, vitamin B kompleks dan Zinc => Membantu memelihara imunitas tubuh & memenuhi kebutuhan mikronutrien harian dalam satu kali minum
– Kandungan vitamin C dalam PROVE Z tinggi (500 mg) => Efektif memberikan manfaat vitamin C (antioksidan, imunitas, dll)
– Praktis
– PROVE Z tersedia dalam sediaan kaplet salut selaput => Melindungi kandungan vitamin dari oksidasi.

 

Apakah Cukup Mendapatkan Vitamin D dengan Berjemur atau Harus dengan Suplementasi?

Vitamin D merupakan salah satu vitamin larut lemak yang diperlukan untuk kesehatan organ-organ tubuh seperti tulang dan gigi, sistem imun, otot, jantung dan pembuluh darah, paru, otak, dan organ tubuh lainnya. Peranan utama dari vitamin D adalah meregulasi kadar kalsium darah tetap normal dengan membantu penyerapan kalsium yang dikonsumsi.

Salah satu sumber utama untuk mendapatkan vitamin D adalah dengan berjemur, di mana dengan bantuan paparan sinar ultraviolet B (UVB) matahari dengan panjang gelombang 290-320 nanometer, maka provitamin D (7-dehydrocholesterol) yang secara alami ada di kulit manusia akan diubah menjadi previtamin D yang selanjutnya diubah menjadi vitamin D dalam bentuk vitamin D3.

Kurangnya paparan sinar matahari merupakan alasan utama banyaknya kasus defisiensi vitamin D di dunia. Namun apakah hanya dengan berjemur, maka sudah cukup mendapatkan vitamin D? 

Sinar matahari diperkirakan membentuk sekitar 2000 IU vitamin D pada orang berkulit terang yang terpapar 20-30 menit sinar matahari pada wajah dan lengan bawah di tengah hari. Penelitian di UK menunjukkan bahwa pengulangan paparan sinar matahari 2-3 kali seminggu cukup untuk mempertahankan kadar vitamin D tetap normal selama musim panas. Namun pembentukan vitamin D di kulit dipengaruhi oleh berbagai faktor:

  • Durasi dan waktu paparan radiasi UVB

Beberapa peneliti vitamin D menyatakan bahwa paparan sinar matahari sekitar 5-30 menit antara pukul 10.00-16.00 minimal 2 kali dalam seminggu pada wajah, lengan, tungkai, atau punggung tanpa penggunaan tabir surya biasanya cukup untuk pembentukan vitamin D di kulit. Untuk di Indonesia yang merupakan negara tropis, disarankan berjemur antara pukul 09.00-10.00 sekitar 5-15 menit, 2-3 kali seminggu.

  • Musim

Penelitian menunjukkan bahwa kejadian kekurangan kadar vitamin D lebih banyak ditemukan saat musim dingin dan semi dibanding musim panas dan gugur.

  • Polusi udara

Polusi udara dapat menyebabkan penurunan pembentukan vitamin D di kulit dengan menghalangi ultraviolet B 

  • Kandungan melanin (pigmen kulit)

Melanin merupakan pigmen yang memberi warna pada kulit dan berperan sebagai tabir surya alami dapat menurunkan pembentukan vitamin D pada kulit. Jadi semakin gelap kulit seseorang, maka memerlukan waktu berjemur yang lebih lama dibanding orang berkulit terang untuk membentuk vitamin D di kulit dalam jumlah yang sama.

  • Penggunaan tabir surya atau pelindung 

Tabir surya dengan SPF (sun protection factor) ≥8 tampaknya juga dapat menghambat sinar UVB dalam memproduksi vitamin D jika tabir surya digunakan dalam jumlah yang cukup, menutupi semua permukaan kulit yang terpapar sinar matahari, dan diulang pemakaiannya secara rutin. Penggunaaan pelindung seperti pakaian yang menutupi hampir semua bagian tubuh juga dapat menurunkan pembentukan vitamin D di kulit karena sinar UVB matahari tidak bisa menembus pakaian.

Jadi meskipun sudah berjemur atau terpapar sinar matahari, namun jika kurang tepat cara berjemurnya, maka vitamin D yang dibentuk di kulit bisa jadi kurang optimal sehingga serngkali masih belum mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin D. Oleh karena itu seringkali masih memerlukan sumber vitamin D lain seperti makanan yang mengandung vitamin D, seperti ikan dari laut (misalnya salmon, sarden, tuna), minyak ikan kod, hati sapi, kuning telur, keju, mentega, susu, dan jamur, namun biasanya kandungan vitamin D dalam makanan relatif kecil sehingga perlu dilengkapi dengan suplemen vitamin D untuk memenuhi kebutuhan vitamin D.

Suatu penelitian telah dilakukan di Korea pada 60 orang berusia 20-49 tahun dengan defisiensi vitamin D (kadar vitamin D dalam darah kurang dari 20 ng/mL). Peserta penelitian secara acak dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok yang diberikan paparan sinar matahari, kelompok yang diberikan suplementasi vitamin D, dan kelompok dengan hidup sehari-hari selama 1 bulan. Pada kelompok paparan sinar matahari mendapatkan paparan sinar matahari pada 20-30% area permukaan tubuh selama 30-60 menit per hari, 3 kali seminggu selama musim panas. Sedangkan suplementasi vitamin D diberikan dengan dosis 800 IU/hari pada kelompok suplementasi vitamin D.

Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan kadar vitamin D dalam darah paling tinggi terjadi pada kelompok vitamin D. Hanya sedikit peningkatan kadar vitamin D dalam darah yang terjadi pada kelompok paparan sinar matahari, sedangkan pada kelompok hidup sehari-hari tidak menunjukkan perbedaan kadar vitamin D dalam darah. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa paparan sinar matahari saja tidak cukup untuk mengatasi defisiensi vitamin D pada peserta penelitian tersebut.

 

Referensi:

  1. Vitamin D. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-HealthProfessional/?print=1
  2. Vitamin D. https://assignmentpoint.com/vitamin-d/
  3. Association of sun exposure and seasonality with vitamin D levels in Brazilian children and adolescents. Rev Paul Pediatr. 2023; 41: e2021361
  4. Air pollution, environmental chemicals, and smoking may trigger vitamin D deficiency: Evidence and potential mechanisms. Environment International 2019;122:67-90.
  5. Vitamin D and skin physiology: A D-lightful story. Journal Oo Bone and Mineral Research 2007;22(2).  
  6. Can current recommendations on sun exposure sufficiently increase serum vitamin D level? One-month randomized clinical trial. J Korean Med Sci. 2020;35(8):e50

 

Tanggal :
Sahabat KECC
Tentang Event

Bagikan : Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC
Sahabat KECC