Beranda Rewards
Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC

Osteopenia dan Osteoporosis Apa Perbedaannya?

Kesehatan tulang menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga kualitas hidup, terutama saat bertambahnya usia. Dua kondisi yang kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan tulang adalah osteopenia dan osteoporosis. Meskipun keduanya berhubungan dengan penurunan kepadatan tulang, 2 kondisi ini memiliki tingkat keparahan yang berbeda. Artikel ini akan membahas secara rinci perbedaan antara osteopenia dan osteoporosis, serta bagaimana cara mencegahnya.

Apa Itu Osteopenia dan Osteoporosis?  

  • Osteopenia adalah kondisi di mana kepadatan tulang Anda lebih rendah dari rata-rata orang seusia Anda, namun belum cukup parah untuk dianggap sebagai osteoporosis. Osteopenia dapat dianggap sebagai tahap awal penurunan kepadatan tulang, dan tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini bisa berkembang menjadi osteoporosis.
  • Osteoporosis, di sisi lain, adalah kondisi yang lebih serius di mana kepadatan tulang berkurang secara signifikan. Pada kondisi ini, tulang menjadi sangat lemah dan lebih rentan mengalami patah, terutama setelah jatuh atau terpeleset.

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena osteopenia dan osteoporosis, di antaranya:

  1. Jenis Kelamin: Wanita lebih berisiko mengalami osteoporosis dibandingkan pria, terutama setelah menopause akibat penurunan hormon estrogen.
  2. Usia: Seiring bertambahnya usia, kepadatan tulang alami menurun.
  3. Riwayat Keluarga: Jika salah satu anggota keluarga menderita osteoporosis, risiko Anda meningkat.
  4. Ukuran Tubuh: Pria dan wanita dengan tulang kecil lebih berisiko karena mereka memiliki lebih sedikit massa tulang.
  5. Kebiasaan Makan: Diet rendah kalsium, vitamin D, dan protein dapat memperburuk kesehatan tulang.
  6. Obat-obatan Jangka Panjang: Penggunaan obat kortikosteroid, antiepilepsi, kemoterapi, serta obat penghambat reuptake serotonin selektif (SSRI) dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

Bagaimana Cara Mendiagnosis?

Baik osteopenia maupun osteoporosis sering kali berkembang tanpa gejala. Oleh karena itu, pemeriksaan kepadatan mineral tulang (Bone Mineral Density/BMD) sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan metode Dual-Energy X-ray Absorptiometry (DXA/DEXA) pada pinggul dan tulang belakang bagian bawah.

  • Skor T digunakan untuk menentukan tingkat kerusakan tulang. Jika skor T Anda antara -1 hingga -2,5, Anda kemungkinan menderita osteopenia. Sedangkan skor di bawah -2,5 menunjukkan osteoporosis.

Perbandingan Osteopenia vs. Osteoporosis:

Pencegahan dan Pengobatan Osteopenia dan Osteoporosis

Meskipun osteopenia dapat berkembang menjadi osteoporosis, kondisi ini tidaklah tak terhindarkan. Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah perkembangan osteopenia menjadi osteoporosis:

  1. Asupan Kalsium dan Vitamin D: Pastikan Anda mengonsumsi cukup kalsium dan vitamin D untuk menjaga kepadatan tulang.
  2. Olahraga: Aktivitas fisik, terutama olahraga yang melibatkan beban tubuh seperti berjalan, lari, atau angkat beban, dapat membantu memperkuat tulang.
  3. Hindari Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebih: Kebiasaan buruk ini dapat mempercepat penurunan kepadatan tulang.
  4. Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk memperlambat penurunan kepadatan tulang atau bahkan membantu membangun kembali massa tulang yang hilang.

Osteopenia dan osteoporosis adalah kondisi yang berhubungan dengan penurunan kepadatan tulang. Osteopenia merupakan tahap awal, sementara osteoporosis adalah kondisi yang lebih parah dan berisiko menyebabkan patah tulang. Melakukan tindakan pencegahan, seperti menjaga asupan nutrisi, rutin berolahraga, serta melakukan pemeriksaan kepadatan tulang, adalah langkah penting untuk mencegah dan mengatasi kedua kondisi ini. Dengan penanganan yang tepat, kesehatan tulang dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama.

 

Referensi:

Medical News Today. Osteopenia vs osteoporosis: what’s the difference? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 17]. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/osteopenia-vs-osteoporosis#treatment 

WebMD. Osteopenia: early signs of bone loss [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 17]. Available from: https://www.webmd.com/osteoporosis/osteopenia-early-signs-of-bone-loss 

Healthline. Osteopenia vs osteoporosis: what’s the difference? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 17]. Available from: https://www.healthline.com/health/osteoarthritis/osteopenia-vs-osteoporosis#diagnosis 

 

10 Cara Menjaga Kesehatan Tulang Agar Terhindar dari Osteoporosis

Tulang memiliki peran penting dalam menopang tubuh, melindungi organ vital, dan memungkinkan pergerakan. Namun, seiring bertambahnya usia, tulang bisa kehilangan kepadatan, sehingga menjadi rentan terhadap penyakit seperti osteoporosis. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tulang sejak dini sangat penting agar tetap kuat dan padat hingga usia lanjut. Berikut adalah 10 langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan tulang:

Konsumsi Sayuran Kaya Nutrisi

Sayuran, khususnya yang tinggi vitamin C, baik untuk pembentukan tulang. Vitamin C berperan dalam produksi kolagen, komponen utama tulang, sekaligus sebagai antioksidan yang melindungi tulang dari radikal bebas. Beberapa sayuran yang kaya vitamin C adalah brokoli, bayam, dan paprika.

Penuhi Asupan Kalsium Harian

Kalsium adalah komponen utama pembentuk tulang. Untuk memenuhi kebutuhan harian, konsumsi makanan tinggi kalsium seperti susu, keju, yoghurt, dan tahu. Pastikan Anda mendapatkan setidaknya tiga porsi makanan kaya kalsium setiap hari, yang bisa mencakup susu rendah lemak atau produk susu lainnya, yang memberikan manfaat kalsium tanpa menambah kalori berlebih.

Tingkatkan Asupan Vitamin D

Vitamin D membantu penyerapan kalsium dan mendukung proses pembentukan tulang. Vitamin D dapat diperoleh dari paparan sinar matahari pagi, namun makanan seperti ikan salmon, ikan sarden, kuning telur, dan jamur tiram juga mengandung vitamin D. Usahakan untuk mendapatkan sinar matahari di pagi hari selama 15-20 menit setiap harinya.

Konsumsi Makanan yang Kaya Vitamin K

Vitamin K, terutama K2, berperan penting dalam mengurangi kehilangan kalsium dan membantu kalsium terikat kuat pada tulang. Makanan kaya vitamin K2 meliputi keju, natto (produk fermentasi kedelai), dan sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung. Mengonsumsi makanan ini secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan tulang.

Perbanyak Asupan Protein

Protein berperan dalam membangun dan menjaga kepadatan tulang. Studi menunjukkan bahwa asupan protein yang cukup, terutama protein hewani, berkaitan dengan massa tulang yang lebih padat. Sumber protein terbaik untuk tulang meliputi daging tanpa lemak, ikan, telur, dan produk susu. Jika Anda memilih protein nabati, pastikan mencukupinya dengan variasi pangan lainnya.

Jaga Berat Badan Ideal

Mempertahankan berat badan ideal penting untuk kesehatan tulang. Berat badan yang terlalu rendah dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh, sementara kelebihan berat badan memberi tekanan ekstra pada tulang, khususnya tulang belakang dan lutut. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui berat badan yang ideal dan bagaimana cara mencapainya.

Lakukan Olahraga Teratur

Berolahraga, terutama latihan beban dan olahraga yang melibatkan pergerakan tubuh, dapat meningkatkan kekuatan dan kepadatan tulang. Jalan cepat, jogging, angkat beban, atau latihan beban tubuh adalah pilihan baik untuk menjaga kesehatan tulang. Dengan berolahraga secara teratur, risiko osteoporosis dapat berkurang, serta meningkatkan kekuatan otot dan keseimbangan.

Perbanyak Asupan Omega-3

Asam lemak omega-3 memiliki efek positif pada kesehatan tulang dan membantu mengurangi peradangan yang dapat melemahkan tulang. Sumber omega-3 terbaik adalah ikan seperti salmon dan kembung, kacang-kacangan, serta biji-bijian. Mengonsumsi omega-3 secara rutin bisa membantu mempertahankan kepadatan tulang dan melindunginya dari kerusakan.

Hentikan Kebiasaan Merokok

Merokok dapat mengganggu proses regenerasi sel tulang dan mempercepat hilangnya kepadatan tulang, membuat tulang lebih rapuh. Berhenti merokok adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker mengenai program berhenti merokok yang cocok.

Batasi Konsumsi Alkohol

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan bisa melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang akibat osteoporosis. Batasi konsumsi alkohol maksimal 10 minuman per minggu, dan hindari konsumsi setiap hari agar tubuh, terutama tulang, tetap sehat dan kuat.

Menjaga kesehatan tulang bukan hanya soal kalsium, tapi juga mencakup berbagai pola hidup sehat. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa memperkuat tulang, menurunkan risiko osteoporosis, dan menikmati hidup sehat hingga usia lanjut.

 

Referensi:

Kementerian Kesehatan RI. Menjaga tulang sehat sejak dini [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1860/menjaga-tulang-sehat-sejak-dini 

Healthdirect Australia. Healthy bones [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/healthy-bones 

Medical News Today. What vitamins are good for bones? [Internet]. 2024 [cited 2024 Oct 28]. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/325903#vitamins 

Blibli Festival Merah Putih – Mini Medical Check Up

Blibli Festival Merah Putih – Mini Medical Check Up by KALBE

Tanggal: 10-18 Agustus 2024

Tempat: Exhibition Hall Lt 5 – West Mall Grand Indonesia

Pemeriksaan Kesehatan Gratis:

  • Cek Tekanan Darah/Tensi
  • Pemeriksaan Kulit Wajah
  • Cek Gula Darah Sewaktu
  • Cek BMI/Protein
  • Cek Kepadatan Tulang/BMD

Kunjungi booth Kalbe sekarang juga nikmati pemeriksaan kesehatan GRATIS hingga promo yang terbatas!

Tanggal :
Sahabat KECC
Tentang Event

Bagikan : Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC
Sahabat KECC