Beranda Rewards
Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC

Prove DK2

Komposisi :
Vitamin D3 (cholecalciferol) 800 IU (20 mcg)
Vitamin K2 (Menaquinone-7) 100 mcg

Dosis :
Dewasa: 1 kali sehari 1 tablet kunyah.

Kemasan :
Dus isi 3 strip x 10 tablet Kunyah.

Peringatan dan Perhatian:
Tidak boleh diberikan pada orang yang sedang diobati dengan warfarin (obat pencegah pembekuan darah) dan obat sejenisnya.

Penyimpanan :
Simpan pada suhu ruang (di bawah 30 derajat celcius). dan terlindung dari sinar matahari langsung

Mengenal Lebih Dekat Tentang Osteoporosis

Osteoporosis adalah suatu kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Kondisi ini terjadi ketika tulang kehilangan kepadatan dan kekuatan, sehingga tulang menjadi lebih tipis dan keropos. Osteoporosis dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada wanita setelah menopause dan pada orang yang usianya lebih tua. Berikut adalah artikel tentang penyakit osteoporosis yang berisi informasi tentang definisi, penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan osteoporosis.

Penyebab Osteoporosis

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis antara lain:

  • Usia yang semakin tua
  • Jenis kelamin wanita
  • Menopause
  • Keturunan
  • Kekurangan kalsium dan vitamin D
  • Kekurangan hormon estrogen pada wanita
  • Kondisi medis tertentu, seperti hipertiroidisme, diabetes, dan penyakit ginjal
  • Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang, seperti kortikosteroid dan antikonvulsan
  • Gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, minum alkohol, dan kurang berolahraga

Gejala Osteoporosis

Osteoporosis sering disebut sebagai “silent disease” karena tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, ketika tulang sudah sangat rapuh, maka dapat berakaibat patah tulang yang bisa menimbulkan gejala, antara lain:

  • Nyeri pada lokasi patah tulang
  • Punggung bungkuk
  • Kelainan bentuk tulang
  • Kecacatan

Lokasi patah tulang akibat osteoporosis paling sering terjadi pada pergelangan tangan, pinggul, dan tulang belakang.

Pengobatan Osteoporosis

Tujuan pengobatan osteoporosis adalah untuk mencegah patah tulang dan memperbaiki kepadatan tulang. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:

  • Mengonsumsi makanan yang kaya kalsium dan vitamin D
  • Lengkapi asupan kalsium dan vitamin D dengan suplemen
  • Berolahraga secara teratur, terutama latihan beban
  • Menghindari merokok dan minum alkohol
  • Menghindari jatuh dan cedera
  • Menggunakan obat-obatan tertentu sesuai anjuran dokter, seperti bisfosfonat, teriparatid, dan denosumab

Pencegahannya Osteoporosis

Dalam rangka mencegah terjadinya osteoporosis, perlu dilakukan upaya-upaya untuk menjaga kesehatan tulang, seperti :

  • Mengonsumsi makanan yang kaya kalsium dan vitamin D
  • Berolahraga secara teratur, terutama latihan beban
  • Menghindari merokok dan minum alkohol
  • Menghindari jatuh dan cedera
  • Menggunakan alat bantu ketika diperlukan, seperti tongkat atau kursi roda

Dalam kesimpulannya, osteoporosis adalah suatu kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada wanita setelah menopause dan pada orang yang usianya lebih tua. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis antara lain usia yang semakin tua, jenis kelamin wanita, menopause, keturunan, kekurangan kalsium dan vitamin D, kekurangan hormonestrogen pada wanita, kondisi medis tertentu, penggunaan obat-obatan tertentu, dan gaya hidup yang tidak sehat.

Untuk mendiagnosis osteoporosis, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang, seperti tes densitometri tulang (DXA), tes darah, tes urin, dan pemeriksaan pencitraan. Tujuan pengobatan osteoporosis adalah untuk mencegah patah tulang dan memperbaiki kepadatan tulang. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain mengonsumsi makanan yang kaya kalsium dan vitamin D, mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D, berolahraga secara teratur, menghindari merokok dan minum alkohol, menghindari jatuh dan cedera, dan menggunakan obat-obatan tertentu.

 

Referensi :

Apa itu Osteoporosis? Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya. Rumah Sakit Dengan
Pelayanan Berkualitas – Siloam hospitals. (n.d.). https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-osteoporosis

Keluarga, M. (n.d.). Mengenal osteoporosis: Gejala, Pencegahan, Dan Pengobatannya. Mitra Keluarga. https://www.mitrakeluarga.com/artikel/osteoporosis-adalah krakatau_medika. (n.d.). Osteoporis, Gejala, Penyebab Dan Pencegahannya. RS Krakatau Medika. https://krakataumedika.com/info-media/artikel/osteoporis-gejala-penyebab-
dan-pencegahannya

Osteoporosis: Gejala, Penyebab, Dan Pengobatan. Hello Sehat. (2021, August 3). https://hellosehat.com/muskuloskeletal/osteoporosis/pengertian-osteoporosis/

Berapa Kandungan Vitamin D yang Diperlukan oleh Tubuh?

Vitamin D adalah nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh untuk membantu penyerapan fosfor dan kalsium dalam tubuh. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam sistem imunitas tubuh, serta menjaga kesehatan tulang dan gigi. Namun sebenarnya, berapa banyak kandungan vitamin D yang diperlukan tubuh? Yuk, simak artikel berikut ini!

Angka Kecukupan Gizi Vitamin D

Angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin D berbeda pada setiap orang tergantung pada jenis kelamin, usia dan kondisi kesehatannya. Berikut ini adalah AKG vitamin D per hari secara umum:

  • Usia 0–11 bulan: 10 mcg (400 IU)
  • Usia 1–64 tahun: 15 mcg (600 IU)
  • Usia ≥65 tahun: 20 mcg (800 IU)
  • Ibu hamil dan menyusui: 15 mcg (600 IU)

Aturan dan Dosis Mengonsumsi Vitamin D

Dosis dan aturan mengonsumsi vitamin D ditentukan berdasarkan usia dan masalah kesehatan yang dialami pasien. Berikut ini adalah dosis umum vitamin D berdasarkan usia dan tujuan penggunaannya:

Tujuan: Suplementasi vitamin D

  • Dewasa dan anak-anak: Dosis mengikuti angka kebutuhan gizi sesuai usia dan kondisi.

Tujuan: Menangani rakitis

  • Dewasa dan anak-anak: 300–12.500 mcg (12.000–500.000 IU) per hari.

Tujuan: Menangani dan mencegah osteoporosis

  • Usia >50 tahun: 20–25 mcg (800–1.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan
    dengan suplemen kalsium.

Tujuan: Menangani hipoparatiroid

  • Dewasa: 625–5.000 mcg (50.000–200.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan
    dengan suplemen kalsium.

Tujuan: Menangani hipofosfatemia

  • Dewasa: 250–1.500 mcg (10.000–60.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan
    dengan suplemen fosfat.
  • Anak-anak: 1.000–2.000 mcg (40.000–80.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan
    dengan suplemen fosfat.

Tujuan: Defisiensi vitamin D akibat malabsorsi makanan atau penyakit liver

  • Dewasa: 1.000 mcg (40.000 IU) per hari.

Pada umumnya, vitamin D sediaan 400-1.000 IU dapat dibeli bebas oleh pasien dengan tujuan suplementasi, sedangkan vitamin D dosis tinggi harus dengan resep dokter karena ditujukan sebagai pengobatan kekurangan vitamin D.

Cara Mengonsumsi Vitamin D dengan Benar

Sebelum mengonsumsi vitamin D, bacalah informasi yang tertera pada kemasan produk terlebih dahulu. Jika Anda ragu atau punya kondisi kesehatan khusus, konsultasikan dengan dokter mengenai dosis, pilihan produk dan cara penggunaan agar sesuai dengan kebutuhan tubuhmu. Perlu diketahui bahwa suplemen vitamin D dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan tubuh terhadap vitamin dan mineral jika asupan vitamin dan mineral dari makanan tidak cukup.

Suplemen vitamin D bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun akan lebih baik dikonsumsi setelah makan agar penyerapan vitamin D oleh tubuh lebih baik. Vitamin D tersedia dalam beberapa bentuk sediaan seperti tetes, sirup atau tablet. Perhatikan juga cara penggunaan dan takaran obat sebelum memberikan vitamin D, terutama ke anak. Sebab, takaran yang salah bisa meningkatkan risiko terjadinya overdosis atau efek samping yang mungkin dapat terjadi.

Jika Anda sedang mengonsumsi obat tertentu, seperti orlistat atau cholestyramine, konsumsilah suplemen vitamin D setidaknya 2 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi obat tersebut. Ikutilah setiap saran dokter selama menjalani terapi dengan suplemen vitamin D, termasuk jika dianjurkan untuk menjalani diet atau pola makan tertentu. Hal ini untuk meningkatkan efektivitas suplemen dan mencegah efek samping.

Simpan suplemen vitamin D di tempat yang sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Selain itu, jauhkan suplemen ini dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping dan Bahaya Vitamin D

Sebenarnya, mengonsumsi vitamin D jarang sekali menimbulkan efek samping. Namun, ada beberapa efek yang mungkin dapat terjadi jika vitamin D dikonsumsi berlebihan, antara lain:

  • Mual atau muntah
  • Tubuh terasa lelah
  • Perubahan suasana hati atau linglung
  • Sakit perut
  • Hilang nafsu makan
  • Mudah haus
  • Sering buang air kecil
  • Sembelit
  • Telinga berdenging

Segera hentikan konsumsi suplemen vitamin D dan periksakan ke dokter jika mengalami alergi, seperti bengkak di bibir atau mata, biduran, kesulitan bernafas atau atau efek samping di atas.

Itu dia penjelasan mengenai kandungan vitamin D yang diperlukan oleh tubuh. Jika Anda ingin mengonsumsi vitamin D bisa memilih Prove D3 1000 IU sebagai salah satu pilihan. Sebab, Prove D3 1000 IU mengandung bebas gluten, aman untuk ibu hamil dan menyusui dan sudah tersertifikasi BPOM. Anda bisa mendapatkan Prove D3 1000 IU tablet maupun berbentuk tetes seperti Prove D3 Drop di sini.Ketahui dosis, manfaat, dan cara konsumsi vitamin D yang tepat untuk kesehatan tubuh.

Jangan lupa juga untuk membaca informasi seputar kesehatan lainnya di Website Sahabat KECC.

Referensi:

Verywell Fit (2022). The Health Benefits of Vitamin D.
Healthline (2021). How Much Vitamin D Should You Take For Optimal Health?.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019). Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (2023). Cek Produk BPOM. Vitamin D.
National Health Service (2020). Vitamin D.
National Institute of Health (2023). Office of Dietary Supplements. Vitamin D.
Mayo Clinic (2021). Vitamin D.
Drugs (2022). Vitamin D.
Vitamin D Deficiency: A Central and Eastern European Expert Consensus Statement. Nutrients, 14(7), pp. 1483. doi: 10.3390/nu14071483.

Menu Sehat untuk Ibu Hamil: Berbagai Pilihan Makanan Penyemangat Kehamilan

Ibu hamil akan sering merasakan mudah lapar, hal ini adalah hal yang wajar untuk para  ibu hamil. Asumsi salah yang beredar tentang makanan untuk ibu hamil adalah “harus makan dua porsi”. Bukan hanya soal porsi makannnya, namun yang lebih penitng diperhatikan adalah apakah makanan yang dikonsumsi ibu hamil sudah bergizi seimbang, memenuhi aspek nutrisi, komposisi lengkap termasuk vitamin dan mineral.

Ibu hamil bisa mencoba untuk makan sehat setiap pagi untuk membantu merasa lebih kenyang dan menghindari mencamil makanan yang tinggi gula dan lemak. Makan sehat berarti mengubah jumlah jenis makanan yang Anda makan, sehingga pola makan Anda bervariasi.

Makan yang tidak teratur dikaitkan dengan asupan energi yang lebih rendah pada masa kehamilan. Frekuensi makan berhubungan positif dengan asupan energy dan kualitas makanan sehari-hari.

Lalu, jenis makanan apa yang dibutuhkan oleh ibu hamil? Berikut adalah kebutuhan nutrisi dan jenis makanan yang bisa dikonsumsi oleh ibu hamil.

1. Asam folat dari Protein dari Kacang-kacangan, Hati, dan Sayur

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) merekomendasikan ibu hamil konsumsi 600-800 mikrogram folat selama kehamilan. Sumber asam folat dapat ditemukan dari kacang-kacangan, sayuran berhijau tua, hati, dan telur.

2. Kalsium dari Susu dan Ikan-ikanan

Ibu hamil membutuhkan 1.000 milligram kalsium yang bisa dibagi dalam dua dosis 500 miligram per hari. Sumber kalsium utamanya dapat ditemukan dari susu, olahan susu (seperti keju dan yoghurt), ikan, dan seafood yang rendah merkuri, seperti ikan lele, udang, salmon, dan tahu, serta juga sayuran berdaun hijau tua.

3. Protein dari Ikan, Ayam, dan Telur

Ibu hamil harus mengonsumsi protein yang bisa didaptkan drai sumber hewani, seperti ikan, ayam (disarankan bagian dada yang tidak terlalu berlemak), susu dan yoghurt, juga telut.

Namun, perlu diperhatikan bahwa khususnya ibu hamil harus menghindari ikan mentah dan telur setengah matang. Sementara itu juga hindari konsumsi jenis ikan-ikanan berlemak lebih dari 2 kali per minggu karena mengandung polutan.

4. Zat Besi dari Daging Merah Tanpa Lemak

Zat besi dapat mengurangi risiko anemia defisiensi besi yang dapat menyebabkan ibu hamil menjadi mudah lelah. Selain itu, anemia defisiensi besi yang parah selama Kehamilan juga menigkatkan risiko kelahiran prematur, BBLR (berat badan lahir rendah), dan depresi postpartum.

Sumber zat besi terdapat pada daging merah tanpa lemak, unggas, ikan, sayuran, dan kacang-kacangan. Hindari mengolah daging mentah untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.

5. Vitamin D dari Ikan 

Makanan dengan sumber vitamin D tinggi bisa didapatkan dari ikan salmon, atau susu. Vitamin D dapat membangun tulang dan gigi yang kuat dan sehat.

Bila ibu hamil ingin konsumsi kudapan untuk mengisi energi selingan ketika lapar sebelum atau setelah makan pokok, Berikut camilan sehat yang bisa dikonsumsi:2

    1. Sandwich kecil 
    2. Salad sayur
    3. Yoghurt buah rendah lemak dan rendah gula, atau tawar
    4. Aprikot, buah ara, atau plum
    5. Sup sayur dan kacang
    6. Sereal dengan porsi mangkuk kecil
    7. Susu
    8. Buah segar
    9. Kacang panggang di atas roti panggang atau kentang panggang kecil
    10. Sepotong kecil roti malt, fruited tea cake, atau sepotong roti toasted

Itu dia nutrisi yang penting dibutuhkan oleh ibu hamil untuk menunjang energi dan kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil dan janin.

Jangan lupa untuk konsumsi makanan yang gizi seimbang, dengan memperhatikan jenis makanan dan porsi yang tepat untuk ibu hamil.

 

Referensi:

  1. Kementrian Kesehatan RI. Ragam makanan yang mengndung nutrisi penting untuk ibu hamil [Internet]. 2023 [cited 2024 April 25]. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/ragam-makanan-yang-mengandung-nutrisi-penting-untuk-ibu-hamil-pk
  2. NHS. Have a healthy diet in pregnancy [Internet]. 2023 [cited 2024 April 25]. Available from: https://www.nhs.uk/pregnancy/keeping-well/have-a-healthy-diet/
  3. Schwedhelm C, Lipsky LM, Temmen CD, Nansel TR. Eating Patterns during Pregnancy and Postpartum and Their Association with Diet Quality and Energy Intake. Nutrients. 2022 Mar 10;14(6):1167. 

Prove C

Komposisi:
Setiap kaplet salut selaput mengandung:
– Pureway-C 500 mg yang mengandung Vitamin C 450 mg
– Citrus bioflavonoid 50 mg

Dosis dan cara penggunaan :
1 x 1 kaplet/hari setelah makan.

Kemasan
Boks, 3 blister @10 kaplet salut selaput

Penyimpanan :
Prove-C cukup disimpan dalam suhu ruangan (25-30 derajat Celsius).

Keunggulan Prove C :

– Prove C mengandung Pureway-C (bentuk vitamin C) yang merupakan kombinasi antara ascorbic acid dengan suatu metabolit lemak sehingga dapat diserap dengan lebih baik dan lebih cepat ke dalam tubuh. Pureway-C bertahan di dalam tubuh lebih lama dibanding ascorbic acid yaitu sekitar 24 jam.

– Prove C mengandung Citrus bioflavonoid bermanfaat sebagai antioksidan serta meningkatkan penyerapan dan efek vitamin C.

– Prove C dibuat dalam bentuk sediaan kaplet salut selaput untuk melindungi komponennya dari oksidasi.

Gangguan Tulang pada Penyakit Ginjal Kronik: Dampak & Solusi

Pengaruh Penyakit Ginjal Kronik terhadap Kesehatan Tulang

Penyakit ginjal kronik (PGK) dapat menyebabkan gangguan tulang yang serius, dikenal sebagai Chronic Kidney Disease-Mineral and Bone Disorder (CKD-MBD). Dalam tubuh yang sehat, jaringan tulang secara terus-menerus dibongkar dan dibentuk kembali. Ginjal memainkan peran penting dalam mengatur keseimbangan mineral seperti kalsium dan fosfor serta mengaktifkan vitamin D, yang krusial untuk kesehatan tulang. Pada PGK, fungsi ginjal terganggu, menyebabkan kesulitan dalam mengeluarkan fosfor dan mengatur kadar kalsium, yang dapat mengakibatkan gangguan tulang dan membuat tulang menjadi rapuh. Jika kadar hormon paratiroid (PTH) tinggi, ini memperburuk kondisi tulang dengan menarik lebih banyak kalsium dari tulang.

Chronic Kidney Disease-Mineral and Bone Disorder (CKD-MBD)

Penyakit tulang merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi pada PGK. Dahulu sebutan untuk penyakit tulang pada PGK adalah renal osteodystrophy, tetapi sekarang disebut dengan chronic kidney disease-mineral and bone disorder (CKD-MBD). CKD-MBD adalah gejala sistemik yang meliputi kelainan laboratorium seperti kadar PTH, kalsium, fosfor, dan vitamin D, serta kelainan tulang dan pengapuran pembuluh darah. Pengapuran terjadi karena penumpukan garam kalsium fosfat di pembuluh darah, yang bisa meningkatkan risiko kematian jika terjadi di arteri koroner.

Pemeriksaan dan Pengelolaan CKD-MBD

Pada pasien dengan PGK direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dan kepadatan tulang secara rutin 3-6 bulan sekali. Untuk mendeteksi pengapuran pembuluh darah, pemeriksaan CT-scan dapat digunakan. Jika ditemukan kelainan, dapat diberikan terapi seperti kadar fosfor yang tinggi maka dapat diberikan obat-obatan pengikat fosfat atau kadar vitamin D yang rendah dapat diberikan suplementasi vitamin D yang dalam bentuk aktif atau disebut dengan kalsitriol. Selain dengan obat-obatan, CKD-MBD juga dapat dicegah dengan mangatur pola makan seperti membatasi makanan yang mengandung tinggi fosfat (daging ayam, seafood, produk susu, kacang-kacangan) dan juga olaharaga secara teratur. 

 

Referensi

  1. Fukagawa M, Komaba H. Chronic Kidney Disease-Mineral and Bone Disorder in Asia. Kidney Dis 2017;3:1–7. 
  2. Mineral & Bone Disorder in Chronic Kidney Disease. [Internet]. 2015 [cited 2019 April 22] Available from: https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/mineral-bone-disord er. 
  3. Carla M. Chronic kidney disease-mineral and bone disorder: Guidelines for diagnosis, treatment, and management. Journal of the American Academy of Pas. 2016;29(7):21–9.

Kesehatan Tulang: Perbedaan Manfaat Kalsium dan Vitamin D

Kesehatan Tulang sangat bergantung pada asupan kalsium dan vitamin D yang seimbang. Tulang berfungsi untuk menyokong tubuh, melindungi organ vital, memungkinkan pergerakan, serta sebagai tempat pembentukan sel darah dan penyimpanan mineral seperti kalsium. Pola makan yang kaya akan kalsium dan vitamin D sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang

Kalsium

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh. Sekitar 99% kalsium total dalam tubuh disimpan di tulang dan gigi, sedangkan 1%-nya ditemukan dalam jaringan lain seperti darah, otot, dan cairan sel. Kalsium sangat penting untuk mineralisasi tulang yang diperlukan dalam pembentukan tulang dan menjaga kekuatan tulang. 

Kebutuhan kalsium setiap hari menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019 tergantung dari usia, yaitu sebagai berikut:

  • Usia 1-3 tahun :  650 mg
  • Usia 4-9 tahun : 1000 mg
  • Usia 10-18 tahun : 1200 mg
  • Usia 19-49 tahun : 1000 mg
  • Usia 50 tahun atau lebih : 1200 mg
  • Ibu hamil dan menyusui : 1200 mg

Kalsium tidak dibuat di dalam tubuh sehingga hanya bisa didapatkan dari makanan yang mengandung kalsium. Jika kebutuhan akan kalsium tidak tercukupi dari makanan, maka bisa dilengkapi dengan suplemen kalsium. 

Sumber makanan yang mengandung kalsium antara lain:

  • Susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt
  • Ikan, seperti salmon dan sarden
  • Sayuran hijau, seperti brokoli dan kale
  • Kacang-kacangan, seperti kacang kedelai, kacang tanah, dan kacang almon 
  • Tahu

Menurut penelitian tahun 2017, rata-rata asupan kalsium orang dewasa di Indonesia sangat rendah, kurang dari 400 mg/hari. Kekurangan kalsium ini mungkin tidak menimbulkan gejala langsung, tetapi dapat menyebabkan penurunan massa tulang dalam jangka panjang. Hal ini bisa mengarah pada pengeroposan tulang (osteoporosis) dan meningkatkan risiko patah tulang, terutama pada usia lanjut.

Vitamin D

Vitamin D merupakan salah satu vitamin larut lemak yang berperan dalam sejumlah fungsi penting pada tubuh untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit. Untuk kesehatan tulang, vitamin D dalam bentuk aktifnya berperan mempertahankan kadar kalsium dalam darah, antara lain dengan cara meningkatkan penyerapan kalsium dari usus. Penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin D dapat meningkatkan massa tulang dan mencegah pengeroposan tulang. 

Kebutuhan harian vitamin D dalam kondisi sehat dengan kadar vitamin D dalam darah yang normal adalah 400 IU untuk bayi hingga usia 1 tahun, 600 IU untuk anak dan dewasa hingga usia 64 tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui, serta 800 IU untuk orang usia di atas 64 tahun.

Vitamin D bisa didapatkan dari beberapa sumber, yaitu:

  • Dibentuk secara alami di kulit

Secara alami pada kulit manusia terdapat provitamin D yang disebut 7-dehydrocholesterol. Dengan paparan sinar ultraviolet B (UVB) matahari pada kulit, maka provitamin D tersebut akan diubah menjadi previtamin D dan kemudian diubah menjadi vitamin D dalam bentuk vitamin D3.

  • Makanan yang mengandung vitamin D

Beberapa jenis makanan memiliki kandungan vitamin D, seperti ikan dari laut (misalnya salmon, sarden, tuna), minyak ikan kod, hati sapi, kuning telur, keju, mentega, susu, dan jamur. Namun kandungan vitamin D dalam sumber makanan tersebut relatif kecil, sehingga seringkali masih belum cukup memenuhi kebutuhan harian akan vitamin D. Umumnya vitamin D yang berasal dari sumber hewani adalah dalam bentuk vitamin D3 (cholecalciferol), sedangkan yang berasal dari sumber nabati adalah vitamin D2 (ergocalciferol).

  • Suplemen yang mengandung vitamin D

Jika kebutuhan vitamin D belum tercukupi dari paparan sinar UVB matahari dan makanan yang mengandung vitamin D, maka bisa dilengkapi dengan konsumsi suplemen vitamin D. Suplemen vitamin D ada yang dalam bentuk vitamin D2 dan D3. Berdasarkan hasil suatu penelitian, vitamin D3 lebih efektif dalam meningkatkan kadar vitamin D dalam darah dibanding vitamin D2. 

Vitamin D2 atau D3 merupakan bentuk vitamin D yang belum aktif, yang akan dimetabolisme terlebih dahulu di hati dan ginjal menjadi bentuk vitamin D yang paling aktif.

Jadi kalsium dan vitamin D bekerja bersama untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang. Kalsium membantu membentuk tulang, sedangkan vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Jadi jika asupan kalsium terpenuhi namun tubuh kekurangan vitamin D atau sebaliknya, jika kadar vitamin D dalam tubuh cukup namun asupan kalsium kurang terpenuhi, maka tetap akan berisiko menurunkan kekuatan tulang atau osteoporosis.

 

Referensi:

  1. Bone biology. https://www.osteoporosis.foundation/health-professionals/about-osteoporosis/bone-biology 
  2. Calcium and calcium salts. J Assoc Physicians India 2017;65:100-3.
  3. The role of calcium and vitamin D in bone health. https://www.healthcentral.com/nutrition/role-calcium-vitamin-d-bone-health
  4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 28 tahun 2019 tentang angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia.
  5. Global dietary calcium intake among adults: A systematic review. Osteoporos Int. 2017;28(12):3315-24. 
  6. Vitamin D. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-HealthProfessional/?print=1

 

Prove Z

Komposisi :
Setiap kaplet salut selaput mengandung:
Vitamin E …… 30 IU
Vitamin C …….. 500 mg
Vitamin B1 …… 15 mg
Vitamin B6 …… 25 mg
Vitamin B12 … 40 mcg
Zinc …………….. 20 mg

Dosis dan Cara Penggunaan:
PROVE Z :
Dewasa dan anak 12 tahun atau lebih:
satu kaplet sehari atau atas petunjuk dokter.

Kemasan:
Prove Z :
1 Boks isi 10 strip @10 kaplet salut selaput

Cara Penyimpanan :
Simpan pada suhu ruangan (<30 °C), ditempat yang kering dan terlindung dari cahaya & kelembapan.

 

Keunggulan :
– PROVE Z mengandung vitamin E, vitamin C, vitamin B kompleks dan Zinc => Membantu memelihara imunitas tubuh & memenuhi kebutuhan mikronutrien harian dalam satu kali minum
– Kandungan vitamin C dalam PROVE Z tinggi (500 mg) => Efektif memberikan manfaat vitamin C (antioksidan, imunitas, dll)
– Praktis
– PROVE Z tersedia dalam sediaan kaplet salut selaput => Melindungi kandungan vitamin dari oksidasi.

 

Prove D3 Drop

Komposisi :
Prove D3 400 iu :
Tiap tetes mengandung
Vitamin D3 400 IU/tetes (180.000 IU/botol)

Dosis dan Cara Penggunaan :
Prove D3 Drop 400 iu :
Dewasa dan anak >1 tahun:
1 kali sehari 1 tetes atau sesuai kadar
25(OH)D & saran dokter.
– Teteskan Prove D3 langsung ke dalam mulut atau diteteskan di sendok terlebih dahulu, atau dicampurkan ke dalam minuman/makanan.
– Botol dipegang agar tetap tegak lurus dan
ketuk alas botol sampai tetesan keluar.

Kemasan :
Prove D3 Drops 400 iu:
Boks: 1 botol @12,5 mL oral drops (1 mL = 36 tetes, 1 tetes = 400 IU)
Tanpa alkohol, gluten, perasa, pewarna, dan pengawet

Cara Penyimpanan:
Untuk PROVE D3 Drops, setelah botol dibuka, bisa digunakan hingga 10 bulan di suhu <25°C.

Keunggulan :
– PROVE D3 Drops berbentuk cairan tetes yang mengandung vitamin D3 400 IU/tetes => Dapat diberikan pada bayi, anak, dewasa, usia lanjut.
Cocok untuk orang yang kesulitan atau tidak nyaman minum kapsul.
– Dosis mudah disesuaikan
– Cairan PROVE D3 Drops tidak berasa => Tidak mengubah rasa jika dicampur makanan/ minuman.
– Botol PROVE D3 Drops sudah ada
dropper yang terstandar => Setiap tetesannya standar dan mengandung 400 IU vitamin D3
– PROVE D3 Drops tidak mengandung
bahan aditif (pewarna, perasa, pengawet)
– PROVE D3 Tablet & Drops tidak mengandung gluten
Relatif aman jika diberikan pada pasien autoimun

 

Prove D3 1000iu

Komposisi :
Prove D3 1000 iu
Tiap tablet salut selaput mengandung Vitamin D3 1.000 IU (25 mcg).

Dosis dan Cara Penggunaan:
1 kali sehari 1 tablet atau sesuai petunjuk dokter.
Sebaiknya dikonsumsi setelah makan.

Kemasan :
Prove D3-1000:
Boks : 3 strip @10 tablet salut selaput vitamin D3 1.000 IU
Tanpa gluten, perasa, pewarna, dan pengawet

Penyimpanan :
Simpan pada suhu ruangan (<30 °C), terlindung dari cahaya & kelembapan.

Keunggulan :
– PROVE D3-1000 mengandung
vitamin D3 1.000 IU/tablet => Satu tablet bisa digunakan sebagai dosis
pemeliharaan setelah terapi defisiensi vitamin D.
Dosis bisa disesuaikan kebutuhan (misal 2 tablet
untuk 2.000 IU, 3 tablet untuk 3000 IU, dst)
– Tablet PROVE D3 dapat ditelan atau dikunyah dengan
nyaman.
– PROVE D3-1000 dikemas dalam strip => Higienis & Travel friendly

 

Tanggal :
Sahabat KECC
Tentang Event

Bagikan : Sahabat KECC Copied! Sahabat KECC Sahabat KECC
Sahabat KECC